09

524 69 3
                                    

.
.

"Tuan." Jing Kun membungkuk sopan saat melihat Nie Yizhao dan Chen Li datang.

"Mingjue ada di ruangan nya?" Nie Yizhou
"Pak CEO ada tuan, tapi beliau kedatangan tamu." Jing Kun
"Ini jam makan siang, tamu tidak tau diri mana yang mengganggu istirahat nya." Chen Li masuk tanpa izin.

"Mingjue ge ay-... Kau sudah makan siang?! Aku baru saja akan mengajak mu makan dan sengaja menunda makan siang untuk ini." Chen Li tampak marah saat melihat kelima orang di dalam ruangan baru saja selesai makan.

"Dan siapa kau! Ini pertama kalinya aku melihat mu!" Chen Li menunjuk Lan Xichen

"Kenapa dengan wanita gila ini. Kau fikir kantor kakak ku hutan sehingga kau bisa seenak jidat mu berteriak di sini." Nie Huaisang
"Menjijikan." Xue Yang
"Tidak punya sopan santun." MengYao

"Kalian!" Chen Li
"Huaisang, kau sangat tidak sopan kepada calon kakak ipar mu." Nie Yizhou memasuki ruangan.

"Siapa yang mengatakan aku sudi menikah dengan nya." Nie Mingjue berucap datar.
"Gege, itu sudah di atur dalam kerja sama perusahaan kau harus menikah dengan ku." Chen Li, Xue Yang dan MengYao merotasikan kedua bola matanya malas.

"Kerja sama apa maksud mu, aku tidak pernah menandatangani kontrak kerja sama apa pun dengan Chen Grup." Nie Mingjue.

"Ayah yang melakukannya." Nie Yizhou
"Kalo begitu, anda bisa menggunakan seluruh saham anda untuk membantu mereka. Saham milik anda dan milik ku tidak ada hubungan nya." Nie Mingjue

"Kau adalah anak ku." Nie Yizhou
"Tidak ada istilah anak dalam bisnis Tuan Nie Yizhou." Nada suara Nie Mingjue semakin datar.

"Apa karna dia." Nie Yizi melihat kearah Lan Xichen, Lan Xichen hanya diam dan menyimak.

"Jika pun aku tidak mengenalnya. Aku tidak akan sudi menikah dengan wanita yang sudah di gunakan oleh banyak pria." Nie Mingjue, tubuh Chen Li gemetar. Ia tak menyangka Nie Mingjue tau rahasianya.

"Maksud mu." Nie Yizhou

Nie Mingi melirik MengYao, MengYao mengangguk dan mengeluarkan tablet dari tas tangan yang ia bawa.

"Anda bisa melihat nya sendiri Tuan." MengYao menyerahkan tablet itu.

Nie Yizhao memutar video yang ada layar, ya video itu menampilkan Chen Li yang sedang mabuk dan di bawa oleh 3 pria asing menuju kamar hotel.

"Jika itu masih kurang, anda bisa membuka halaman lain. Di sana terdapat hotel mana saja yang di datangi oleh Nona Chen selama sebulan terakhir ini." MengYao

"P-paman aku.. Bisa menjelaskan nya.." Chen Li
"Jelaskan." Nie Yizhou, Chen Li kebingungan

"P-paman." Chen Li
"Itu karna Mingjue ge selalu menolak ku. Jadi aku.." Chen Li

"Cih! Alasan yang tidak masuk akal. Kau sudah merasa di tolak lalu mencari dari pria lain dan masih memaksa kakak ku. Pelacur tidak tau diri." Nie Huaisang

"Kau! Jaga ucapan mu!" Chen Li
"Apa ucapan ku salah. Apa sebutan yang pantas untuk wanita yang tidur dengan banyak pria demi uang. Tidak usah membela diri pelacur!" Nie Huaisang

"Huaisang, Itu terlalu kasar. Apa pun pekerjaan nya itu bukan urusan orang lain. Tapi, sebagai wanita kau harus nya bisa menjaga kehormatan mu dan hanya memberikan nya kepada suami mu kelak. Jika sudah seperti ini, bukan salah orang lain jika mereka memandang mu dengan buruk." Lan Xichen

"Er Ge, kau tidak perlu membelanya. Dia menjual diri untuk kebutuhan nya sendiri. Padahal dia dari keluarga cukup baik. Harusnya ia bisa belajar untuk membantu perusahaan ayah nya sendiri. Bukannya menempeli  orang lain seperti parasit." MengYao

Nie Mingjue menahan pundak Lan Xichen saat Lan Xichen akan bicara lagi.

"Kau sudah membuat kerja sama dengan mereka maka lanjutkan itu. Seperti yang ku katakan tadi. Nie Gurp tidak ada hubungan nya dengan kerja sama yang kau buat dengan Chen Grup. Karna Nie Grup sekarang adalah milik ku. Bukan milik mu lagi." Nie Mingjue menatap Nie Yizhou dingin.

"Jing Kun, bawa pergi wanita ini dan block list dia dari perusahaan." Nie Yizhou berbicara melalui telepon untuk memanggil Jing Kun

"Baik pak." Jing Kun masuk kedalam ruangan dengan segera.

"Nona Chen silahkan lewat sini." Jing Kun
"Paman lakukan sesuatu.. Paman." Chen Li

Nie Yizhou diam saja, dan Jing Kun menyeret Chen Li keluar.

"Apa lagi yang akan kau lakukan, kau akan mengancam nya dan membuat nya membenci ku seperti sebelum nya." Nie Mingjue

"Mengapa harus dia? Dia laki laki." Nie Yizhou
"Nie Grup masih memerlukan penerus." Sambungnya
"Apa ayah melupakan aku." Nie Huaisang

"A Sang bukan seperti itu maksud ayah." Nie Yizhou
"Tuan Nie, maafkan kelancangan saya. Tidak perduli apa yang kau lakukan selanjutnya. saya tidak akan tertipu dengan itu. Saya sudah cukup mendengar perbuatan anda dan juga melihatnya sendiri hari ini." Lan Xichen

"Pantas saja kau tidak di cintai oleh anak anak mu sendiri. Bukan salah mereka, itu adalah kesalahan anda. Anda selalu bertindak tanpa memikirkan resiko kedepan nya. Hanya uang yang anda fikirkan. Sekarang anda sudah sangat kaya, memiliki banyak uang dan dalam sekejab bisa menyingkirkan saya, tapi apakah sekarang anda bahagia?" Lan Xichen menggelengkan kepalanya.

"Anda sangat terlihat seperti orang tua yang kesepian. Kau tidak akan muda selamanya. Kau akan menua, di saat itu jika bukan anak mu siapa yang akan menemani hari tua mu ? Uang uang yang kau miliki?" Lan Xichen tersenyum tipis

"Maaf telah berbicara panjang, tapi apa pun yang anda lakukan, Nie Mingjue selamanya akan menjadi milik saya." Sorot mata Lan Xichen menajam, itu mengejutkan Nie Yizhou. Begitu juga dengan Nie bersaudara dan MengYao juga Xue Yang.

'Apa kah ini sisi monster nya?.' Xue Yang
'Menyeramkan.' MengYao

"Lakukan yang kau inginkan Mingjue." Nie Yizhou meninggalkan ruangan

"Wahh Er ge! Kau hebat. Sorotan mata mu tadi sungguh menyeramkan." MengYao
"Tidak ku sangka orang selembut dirimu bisa seperti itu." Xue Yang

"Seseram itu?" Lan Xichen melihat Nie Mingjue
"Tidak, itu bagus. Gunakan di saat seseorang mengancam mu." Nie Mingjue memeluk pinggang nya
"E-em.. " Kedua pipi Lan Xichen merona.

Xue Yang, MengYao dan Nie Huaisang saling pandang. Dan mereka mengangguk satu sama lain.

"Aaa aku ingin kopi. Ayo kita beli kopi." Xue Yang menarik lengan MengYao
"Ayo ayo, aku juga ingin kopi." MengYao
"Aku ikut!" Huaisang mengikuti mereka.

"Menatap kalian pergi?' Lan Xichen bingung.
"Biarkan saja." Nie Mingjue memindahkan Lan Xichen duduk di pangkuan nya.

Lan Xichen menyimpan kedua lengan nya di atas pundak Nie Mingjue. Ia menatap mata Nie Mingjue yang juga menatap nya.

Nie Mingjue menarik lembut tengkuk Lan Xichen lalu menyatukan kedua bibir mereka.

"Mmnn..."

Lan Xichen meremas pudak Nie Mingjue saat ciuman Nie Mingjue semakin liar dan  menuntut.

Nie Mingjue menyudahi ciuman. Alisnya mengkerut saat melihat wajah sayu dan merona Lan Xichen.

"Huh?! M-mingjue k-kau.." Rona di pipi Lan Xichen semakin terlihat saat sesuatu yang mengembung di dalam celana Nie Mingjue menekan milik nya.

"Aa.. Akan aku urus sendiri." Nie Mingjue menutup mata dengan tangan besar nya. Ia juga merasa malu. Bagaimana ia bisa tegang hanya karna ia berciuman sedikit panas dengan Lan Xichen.

TBC !!

Vote, Follow my account please 😊

CEO Is My Boyfriend ( END !! ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang