06

605 69 12
                                    

VOTE, FOLLOW

.
.

"Ah! Aku akan jatuh!" Lan Xichen sangat terkejut saat Nie Mingjue tiba tiba saja menggendong nya ala koala. Ia sontak melingkarkan kedua kakinya di pinggang Nie Mingjue dan memeluk erat leher nya.

"Kau tidak akan jatuh." Nie Mingjue membawanya keatas meja, dan mendudukan Lan Xichen di atas meja.

"Mengejutkan saja, kenapa Tuan melalukan itu." Lah Xichen menatap nya.

"Karna ingin." Ucap Nie Mingjue acuh

Lan Xichen menatapnya tidak percaya. Ekspresi kesal Lan Xichen mengundang tawa Nie Mingjue.

"Apa kah ada yang lucu? Aku sedang marah Tuan." Lan Xichen
"Tidak akan ada orang yang takut dengan ekspresi marah mu itu." Nie Mingjue menyatukan kening mereka.

Lagi lagi kedua pipi Lan Xichen merona. Bukan hanya kening mereka, hidung mereka pun bersentuhan. Bahkan mereka bisa merasakan nafas satu sama lain.

"Jadi, sekarang kau adalah kekasih ku?" Nie Mingjue, Lan Xichen mengangguk pelan.

"Tapi, apakah tidak papa? Tuan adalah orang penting. Pasti keluarga anda pun sudah mengatur segalanya termasuk penikahan anda. Apakah ini tidak akan menjadi masalah?" Lan Xichen

"Kau benar, mereka telah mengaturnya. Tapi, itu tidak akan terwujud. Karna pernihakan ku adalah pilihan ku." Nie Mingjue

"Mereka tidak akan mencelakaiku jika mereka tau saya memiliki hubungan dengan anda?" Lan Xichen

"Mengapa kau bisa berfikir seperti itu?" Nie Mingjue
"Dari drama drama yang di lihat oleh teman teman wanita ku selama berkerja dulu. Dan alurnya pasti seperti itu, saat seorang tuan muda. Mencintai seseorang dari golongan kelas bawah. Mereka pasti di pisahkan dan, orang orang seperti ku lah yang akan menderita." Lan Xichen sedikit menundukkan kepalanya.

"Itu tidak akan pernah terjadi." Nie Mingjue berucap tegas. 
"Tidak akan ku biarkan." Nie Mingjue memeluk Lan Xichen, Lan Xichen menyandarkan kepalanya di pundak Nie Mingjue. Sejujurnya hati nya masih ragu akan banyak hal.

Mereka yang baru bertemu beberapa hari, dia yang hanya pemuda miskin yang tidak memiliki apa pun. Pemuda yang secara tidak langsung di beli oleh Nie Mingjue.

'Bisakah aku bersamanya dengan status kami sebagai sepasang kekasih..'

Lan Xichen mengeratkan pelukan nya. Memikirkan nya saja sudah membuat Lan Xichen merasa takut.

Menyadari itu, Nie Mingjue mengecup kepala samping Lan Xichen.

"Katakan jika ada yang ingin kau katakan." Nie Mingjue berbisik lembut.

Lan Xichen melepaskan pelukan mereka dan menatap Nie Mingjue.

"Bisakah saya tau lebih banyak tentang anda Tuan?" Lan Xichen
"Akan aneh rasanya jika saya tidak tau apa apa tentang dia." Sambungnya

"Baiklah, apa yang ingin kau tau." Nie Mingjue
"Tentang keluarga anda, apa kah anda memiliki saudara kandung? Juga.. Tentang hubungan percintaan anda di masa lalu." Lan Xichen

Nie Mingjue diam sejenak, ia menyamankan pelukannya di pinggang  Lan Xichen

"Aku punya adik laki laki, namanya Nie Huaisang. Dan hubungan percintaan di masa lalu. Aku pernah mencintai seorang wanita sederhana. Dia cantik, baik hati dan sikapnya sangat mirip dengan mu." Nie Mingjue memberi jeda.

"Seperti kata mu tadi, saat aku membawa nya menemui ayahku. Ayahku menolaknya, bahkan ia mengancam nya dan membuatnya mencampakan aku juga dengan sengaja membuat ku membenci nya. Namun, akhirnya aku tau yang sebenarnya. Siapa dalang di balik hancurnya hubungan kami." Nie Mingjue

CEO Is My Boyfriend ( END !! ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang