⚠️SEMUA TOKOH, LOKASI, AGAMA, INSIDEN DAN KELOMPOK DALAM CERITA INI HANYALAH FIKSI⚠️
***
Hingga mereka berdua sampai di halaman rumah mereka, Jia membantu membawa baju dalam tas besar yang ia bawa ke rumah sakit, lalu menggandeng tangan ibunya dengan erat, "kenapa sayang? Rumah kita ini pasti dalam nya udah usang banget. Mamah denger si Bi Dewi udah dipecat sama papah dari hari pertama mama masuk rumah sakit, kamu mau kan nanti bantu mamah beresin rumah? Mamah kayanya ga bisa deh bersihin rumah segede ini sendiri," ucap Risa lalu melangkah berjalan mendekati pintu rumah, mengambil kunci rumah yang John tinggalkan pada saat itu.
Klereeet~
Pintu rumah itu terdengar sudah agak tua, Jia menunduk dan berdoa tidak ada hal yang aneh lagi dirumah itu.
"hmphh, bau apa ini?" Gumam Risa mencium bau bangkai yang sangat menyengat, lalu memakaikan masker untuk Jia karena baunya. Sangat gelap keadaan di rumah itu, andai masih ada bi Dewi dirumah itu, pasti rumah itu tidak akan se usang ini. "Mamah nyalain lampu dulu ya, kamu tunggu disini", Jia ditinggal oleh ibunya sendiri di bawah ruang tamu yang dulu pernah di tempati sehabis pulang sekolah. Jia menangis lagi karena teringat satu kejadian yang hanya diketahui dirinya sendiri, tak berani naik ke lantai atas sendiri, apa lagi bersama ibunya, namun cepat atau terlambat hal itu pasti akan diketahui oleh ibunya.
Jia merebahkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu yang penuh dengan debu, menutup matanya sembari menteskan air matanya, beberapa menit kemudian Jia mendengar lagi suara jarum jam yang berbunyi sangat keras, Jia lalu membuka matanya.
CLICK... CLICK...CLICK
Jia berfikir bahwa itu adalah bunyi suara detikan jam di rumahnya, menutup lagi matanya secara perlahan dan Jia mendengar suara memuakan itu lagi.
Suara lengket lengket yang biasa berada di atap atap kini kembali terdengar, namun kini bunyi itu terdengar lebih banyak dari beberapa ruang di rumahnya, Jia membuka matanya lebar lebar dan melihat sosok seperti bi Dewi yang sedang berdiri di lantai atas sembari menatap dirinya disana, Jia langsung bangun dari atas sofa, mengusap air matanya lalu pergi bertekad naik ke atas tangga, namun tiba tiba semua lampu di seluruh ruangan menyala, itu pasti karena Risa yang baru saja menyalakannya.
Bunyi itu terdengar lebih banyak lagi, lagi, lagi dan lagi. Langkah kaki Jia semakin cepat ketika menaiki anak tangga dan masih melihat sosok bi Dewi diatas hadapannya, Jia tak ingin kehilangan kontak mata dengan sosok bi Dewi itu, sebab ada dampak nya jika Jia kehilangan tatapan mata dari sosok bi Dewi, yang kabarnya sudah di pecat oleh John awal bulan lalu.
"Jia" Panggil Risa membuat Jia menoleh karena kaget, "Kamu mau ke atas?", sekarang Jia benar benar kehilangan kontak mata dengan sosok bi Dewi, Jia lalu turun bergegas menggandeng erat tangan Risa takut sesuatu terjadi kepada ibunya, "bantu mamah nyari asal usul bau busuk ini yah?"
Bahkan Jia sendiri sudah tau dari mana asal bau busuk itu dan ada apa dibalik bau busuk disana, Jia hanya ingin ibunya tidak mengetahui hal ini. Jia mengikuti langkah kaki ibunya yang menuju ke bagian bekas kamar bi Dewi, tempatnya di dekat dapur, Jia membuka kan pintu kamar itu, tentu kamarnya terlihat sangat usang. Jia melihat baju yang digunakan bi Dewi terakhir kali yang sedang digantung di pinggir jendela kamar, "baunya malah semakin ngilang kalau disini, Coba kita cek di lantai atas". Jia sebenarnya ingin tetap di sini, mencari sesuatu yang berhubungan dengan sosok yang menyerupai bi Dewi, namun dirinya harus tetap berada di sisi ibunya agar tidak terjadi hal bodoh lagi.
Jia sudah mengetahui bahwa mulai saat itu, Risa sangat membenci John sehabis membaca surat yang ia tinggalkan di atas meja. Namun Jia sendiri juga tahu, pasti nantinya setelah Risa melihat semuanya, Risa akan menangis tak menyangka hal seperti itu akan terjadi, apalagi Jia yang pada saat pertama mengetahui hal itu karena 'bisikan' oleh suatu makhluk,Jia terus menangis hingga dua hari dua malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY OUT
HorrorTentang Jia yang sejak kecil diganggu oleh suatu makhluk halus. Hingga beberapa tahun setelahnya Jia menginjak usia yang ke 16 tahun, ia harus bisa bertahan hidup di suatu tempat bersama 10 temannya yang sama sama berjuang untuk keluar dari tempat i...