1. Purple Rose

5 2 0
                                    

Bunga mawar ungu imitasi itu terletak dengan manis di atas meja yang berposisikan di deretan dua terakhir banjar keempat dari pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga mawar ungu imitasi itu terletak dengan manis di atas meja yang berposisikan di deretan dua terakhir banjar keempat dari pintu. Sang empunya meja hanya diam menatap bunga itu. Dalam benaknya berpikir, apa benar bunga ini dialokasikan untuk dirinya, atau hanya salah meja saja?

Untuk memastikan, Sera mengambil bunga itu untuk meneliti lebih jelas. Siapa tahu ada surat atau petunjuk lainnya untuk mengetahui kepada siapa bunga ini sebenarnya diberikan. Dapat. Sebuah surat terselip dalam plastik yang membungkus rapi bunga cantik ini.

Mawar Ungu ini punya makna cinta pandangan pertama. Awalnya, gue sama sekali enggak percaya sama hal itu. Tapi setelah ketemu lo, sekarang gue percaya. Cinta pandangan pertama itu ada.

Sera mengernyit. Di sini tidak ada sesuatu yang menjelaskan "lo" atau "gue" yang dimaksud itu siapa. Sera jadi tidak bisa percaya begitu saja jika bunga ini memang untuknya. Tidak mau ambil pusing, Sera  menyimpan bunga itu ke dalam kolong meja. Andai sang pengirim memang salah sasaran, mungkin nanti dia akan mengambilnya.

Bertepatan dengan itu beberapa orang memasuki kelas. Di antaranya Gracia sahabat Sera, lalu Elno si Ketua Kelas, Irena si Biang Gosip bersama Tania temannya, Ali si Juara Satu, lalu yang terakhir, Glen si Biang Onar diikuti 2 temannya yang kemana-mana selalu berdua. Keadaan kelas yang semula hening pun perlahan-lahan mulai didominasi dengan suara aktivitas yang ada.

"Muka lo kenapa? Masih pagi udah kayak habis mikir beban hidup aja lo," sapa Gracia begitu melihat wajah Sera yang tampak berpikir keras. Yang di tanya menggeleng cepat, "nggak kenapa-napa."

Gracia mengangguk, dia lalu mengeluarkan ponsel dari saku seragam dan setelahnya sibuk dengan benda itu. Jujur saja Sera masih memikirkan tentang bunga mawar ungu tadi. Bagaimana jika bunga itu memang untuk dirinya? Itu artinya, ada orang yang sedang menyukainya saat ini. Entah mengapa hal itu membuatnya menjadi risau.

"Gras?"

"Apa?"

"Graciaa..."

"Apaaaa, Seraaa?" Gracia akhirnya menonaktifkan ponsel, memilih fokus pada Sera yang seperti ingin bicara serius. Sera tersenyum manis menanggapi kepekaan sahabatnya itu.

"Lo percaya cinta pandangan pertama?"

"Hah, ga salah? Tumben lo nanya ginian. Biasanya lo anti tuh, sesuatu yang besifat bucin, romance, cinta-cintaan."

Sera memutar bola matanya malas, "jawab aja napa sih?"

"Yaa.. percaya enggak percaya, sih. Secara pribadi gue belum pernah rasain langsung, jadi gue rada enggak percaya. Tapi di sisi lain, orang-orang tuh banyak banget yang udah buktiin kalau cinta pandangan pertama itu ada. Intinya balik ke diri sendiri, mau percaya atau gak."

Sera mengangguk paham. Beruntung dia memiliki sahabat seperti Gracia yang berpikiran luas, bisa memberi pendapat dan saran berguna. Walau terkadang agak nyebelin juga.

"Emang kenapa, sih? Lo lagi suka sama orang?"

"Hmm.. kasih tahu nggak, ya?" Sera memasang wajah seolah berpikir, lalu sesaat setelahnya menatap Gracia jahil, "ada deh, lo ga perlu tau."

𖥻tbc


bouquet of flowers in the last seven days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang