6. Black Rose (END)

0 2 0
                                    

Tiga Hari Setelah Kematian Ali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga Hari Setelah Kematian Ali.

"Elno?"

Sera berdiri mematung di depan pintu. Elno pun sama, berdiri diam di dekat meja milik Sera, menatap gadis itu dengan datar.
Beberapa detik mereka bertatapan, namun akhirnya cowok itu lebih dulu mendekati Sera. Begitu sampai di hadapan gadis yang saat ini mengikat rambutnya ke belakang, Elno meraih telapak tangan Sera lalu memaksanya menerima sebuket bunga.

Mawar hitam.

Siapapun akan mengetahui apa makna dari bunga mawar hitam.

"Ikut gue ke rooftop, gue jelasin semuanya," ujar Elno dengan suara serak. Gadis itu tetap mematung bahka setelah Elno berlalu meninggalkannya sendirian. Tanpa di minta, air mata bening jatuh dari kelopaknya. Ia menatap bunga mawar hitam itu dengan nanar. Apapun yang saat ini ia pikirkan, Sera harap semua itu salah besar.

Akan tetapi ketika ia membaca surat yang ada di dalam bunga itu, harapannya runtuh seketika.

Finally!
Ini bunga terakhir yang akan lo terima.
Jujur, agak gimana gitu ya, bunga terakhir bukan sembarang terakhir, wkwk.
Iya Ser, sekarang lo pasti paham.
Ini gue, Ali.

Lo pasti nggak nyangka kan? Orang sereceh gue ternyata diem-diem malah suka sama lo hahaaha.

Banyak yang mau gue sampein, Ser. Tapi gue nggak bisa nulis semua itu di surat ini.
Susah, bahkan tangan gue ini ga sanggup lagi buat nulis.
Untuk itu, Elno bakal wakilin semua yang mau gue sampaikan buat lo.
Jangan heran kenapa gue tiba-tiba seakrab itu sama Elno. Dia itu kembaran gue tapi ga seiras, hehe.

Mungkin karena gue yakin lo bakal baca ini kalau gue udah ngga ada, makanya di sini gue bakal lebih pede lagi buat bilang kalau..
Gue sayang lo Sera Atmaja.
Mungkin lo nggak sadar, tapi kehadiran lo banyak ngebantu gue selama ini.
Lengkapnya lagi, lo tanya aja ya sama kembaran gue tersayang, atau sama Glen juga boleh, ehehe.

Sampai di sini ya, Ser.
I love you more.
See you in another life.

-Ali Arkandika

•••

Sera duduk di kursi panjang yang ada di rooftop. Matanya sembab karena menangis. Berlembar-lembar tisu bertebaran di lantai beton yang tak terawat itu. Elno sendiri duduk di sampingnya sambil bersandar pada dinding. Matanya terpejam, tangannya di lipat di depan dada.

"Jadi?"

Elno membuka matanya. Penampilannya sekarang jauh berbeda dengan Elno yang biasanya. Sera baru menyadari itu sekarang. Elno dengan rambut yang acak-acakan seperti saat ini jauh lebih mirip dengan Ali. Sera jadi teringat lagi dengan surat itu, bunga mawar hitam, dan bunga-bunga lain sebelumnya. Banyak yang ingin Sera ketahui, namun ia juga sadar diri bahwa Elno pasti lebih merasa sedih dari pada dirinya.

bouquet of flowers in the last seven days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang