2. Peach Rose

2 2 0
                                    

Pagi ini Sera mengernyit lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Sera mengernyit lagi. Sekarang bunga mawar berwarna peach sudah ada di atas mejanya. Tapi kali ini bukan dirinya yang datang pertama kali, melainkan Elno membuatnya menatap curiga pada lelaki itu. Apa mungkin dia yang menaruhnya?

"Elno," sapa Sera, sedikit canggung. Apa lagi dia dan Elno tidak dekat sama sekali karena sifat lelaki ini yang pendiam. Elno yang semula sibuk membaca buku paket geografi mengalihkan atensinya pada Sera yang berdiri di dekat meja berisikan bunga mawar berwarna peach itu.

"Lo tau nggak siapa yang naro ini di meja gue?" Jarinya menunjuk mawar peach itu. Elno diam sejenak, lalu beberapa detik kemudian menggeleng. "Nggak tau Ser, tadi pas gue dateng udah ada di situ."

Sera ber-oh ria seraya mengangguk, "okey, makasih ya," yang dibalas anggukan pelan dari Elno, kemudian ia kembali fokus membaca buku paket geografinya.

Sama seperti kemarin, bunga itu diselipi surat di dalam plastiknya. Sera dengan cepat membaca surat dari kertas berwarna hitam yang di dalamnya dituliskan kalimat menggunakan pena silver.

Bunga Mawar Peach punya makna ungkapan terima kasih.
Gue cuma mau berterima kasih sama lo.
Nggak ada alasan khusus sih, intinya makasih lo udah sempat hadir dalam hidup gue.

Kerutan di dahinya semakin dalam. Tidak perlu di ragukan lagi, bunga dan surat ini memang untuknya. Sera segera meraba-raba laci meja dan ternyata bunga mawar ungu kamarin masih ada di sana.

Sera bingung harus bagaimana. Ini merupakan pengalaman pertamanya mendapat bunga dan surat berisi kalimat-kalimat romantis. Terlebih dari sosok yang tidak di ketahui siapa pastinya. Tapi, akan lebih buruk jika ada orang yang berani memberikan secara langsung. Karena Sera benar-benar akan mati kutu dan tidak tahu harus bertingkah bagaimana selain mengucapkan terima kasih.

"El, lo yakin nggak ada yang datang sebelum lo?" Sera lagi-lagi mengusik Elno yang sibuk membaca. Ya wajar saja, Sera baru ingat hari ini ada ulangan harian. Elno pasti bertekad sekali untuk mengalahkan Ali kali ini. Sudah menjadi hal umum bahwa Elno dan Ali itu saingan dalam peringkat kelas.

"Nggak ada Ser, nggak ada. Gue yang pertama datang," jawabnya dengan nada rendah. Meski begitu, Sera tahu Elno sedikit terpaksa menjawab pertanyaannya. Ya mau bagaimana lagi, Sera terlalu penasaran siapa yang menaruh bunga ini di mejanya. 

"Oh yaudah, sori ganggu aktivitas lo. Makasih ya."

Lagi, hanya di balas anggukan pelan dari Elno. Tapi dia tidak melanjutkan aktivitas membac bukunya. Elno malah menutup buku geografi dan menaruhnya di atas meja. Setelahnya lelaki dengan pakaian rapi dan rambut klimis itu keluar dari kelas. Menyisakan Sera yang merasa bersalah karena telah menganggunya dengan pertanyaan barusan.

𖥻tbc

bouquet of flowers in the last seven days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang