By Your Side

2.7K 82 11
                                    


💙MY FIRST WENRENE STORY💗

Semoga ada yg baca dan komen ya. Because it's really means a lot for me. Tolong share ke teman wenrene shipper kalian juga, karena jujur disini wenrene ff susah dicarinya, versi Indonesia khususnya.

T-Thank You~✌️

******


Deskripsi

Saat Irene merasa lelah, hanya Wendy yang bisa membuatnya merasa lebih baik dan merasa aman.


"Hanya satu orang yang bisa membuatnya seperti ini.

Hanya satu orang yang memahami tubuhnya dengan sangat baik.

Hanya satu orang yang tubuhnya akrab dengan sentuhan lembut ini."



******


Irene dengan perlahan membuka pintu dorm mereka, mencoba untuk tidak membangunkan para member yang lainnya. Hari ini, dia pulang larut malam, lagi. Entah sudah berapa kali setiap dia pulang hanya disambut oleh heningnya kegelapan malam saat dia memasuki dorm mereka.

Atau bisa dibilang, malam menjelang pagi?

Irene menghela nafas panjang saat merasakan seluruh badannya terasa mati rasa, dia meringis setiap kali kakinya melangkah memasuki dorm. Matanya terasa berat untuk sekedar terjaga agar dirinya tidak tersandung atau terjatuh.

"Unnie?"

Suara lembut membangunkan Irene dari lamunannya, membuat dirinya tersentak pelan. Irene mencoba mencari arah suara tersebut, matanya menyipit di dalam ruangan gelap.

"Unnie, are you okay?"

Irene mengerjapkan matanya, "Seungwan??", dan tiba-tiba dia merasakan sentuhan lembut di punggungnya.

Hangat dan menenangkan. Oh, betapa dia merindukan sentuhan ringan seperti ini.

Seluruh tubuh Irene rileks seketika merasakan sentuhan hangat tersebut. Hanya sentuhan kecil seperti ini mampu membuat tubuhnya merasa aman dan nyaman disaat bersamaan.

Hanya satu orang yang bisa membuatnya seperti ini.

Hanya satu orang yang sangat mengerti akan tubuhnya.

Hanya satu orang yang tubuhnya kenal akan sentuhan lembut ini.

"Seungwan?" Irene memanggil untuk kedua kalinya, sambil memejamkan matanya, merasakan sentuhan setiap sentuhan yang Wendy berikan terhadap tubuh lelahnya. Helaan panjang keluar dari mulut Irene ketika tangan hangat Wendy perlahan naik dari punggung ke arah lehernya, memijat titik lelahnya pelan.

"Unnie, proyek yang kamu kerjakan apa masih belum selesai juga? Ini hampir seminggu." tanya Wendy saat tangannya mengelus bagian belakang Irene, "Aku nggak bisa lihat kamu kelelahan kayak gini setiap kali sampai ke dorm. Bahkan, member lain juga ikut cemas sama kondisi kamu sekarang." lanjut Wendy saat dia melihat kondisi Irene yang sangat memperihatinkan.

Wendy hanya bisa mengumpat dalam hati, ketika melihat Irene selalu pulang larut malam atau hampir menjelang pagi hari. Hati kecilnya merasa 'hancur' setiap kali melihat Irene hampir collapsed di depan matanya atau saat mereka perform.

ᴏɴᴇꜱʜᴏᴛ ᴏꜰ ᴡᴇɴʀᴇɴᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang