My Tsundere Girlfriend

1K 59 7
                                    





Don't forget to give this story a vote and share your thought too. Trust me, it's really means a lot for me guys^^

Happy Reading!


T-Thank You~ ✌️



******


Deskripsi,


Ketika Sana mencoba untuk mendekati Wendy yang saat itu sedang bersama dengan Irene. Sengaja atau tidak, Sana yang mengetahui jika Wendy sudah berpacaran dengan Irene, Ketua BEM di Kampus, menyulut api amarah di dalam hati Irene dengan secara terang-terangan menggoda Wendy di depan matanya langsung.


Sana yang mendengar itu mengangguk sedih, "Sorry ya tadi tiba-tiba cium gitu." ucap Sana, lalu dirinya menatap Irene yang masih memberikannya tatapan tajam, "Umm... Maaf Kak Irene udah nyium pacarnya tiba-tiba. Habisnya kelewatan cakepnya, gak tahan aku. Kalo gitu aku permisi ya."

Sana melambaikan tangannya kepada mereka berdua. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti, ia melihat ke arah Irene dan Wendy lagi, "Kalo udah bosen sama Kak Irene, aku siap kapan ajah."


Sana mengucapkan hal itu khusus untuk Wendy, tak lupa dia mengedipkan sebelah matanya.


Irene yang mendengar itu hampir mengejar Sana yang sudah berlari.



******


Lagi-lagi helaan napas keluar dari mulutnya. Tangan Wendy tak berhenti bermain dengan benda persegi panjang yang berada di genggamannya. Sudah lebih dari satu jam Wendy menunggu kabar dari Rosé yang mengajaknya untuk minta di temani ke toko musik. Kini dirinya hampir bosan karena terlalu lama menunggu. 


"Kebiasaan banget ini anak kalo buat janji selalu ajah gak on time. Heran deh. Gak tau apa kalo mau kencan sama Ayang nanti." 


Wendy tak henti-hentinya mengomel sambil terus mengirim ribuan pesan kepada temannya itu. Berbagai sumpah serapah tak luput dalam isi pesan yang dia kirim. Wendy semakin dibuat kesal dengan balasan yang dia dapat "Ini bentar lagi sampe" seperti itulah balasan yang Wendy terima.


"WENDY!"

Suara teriakan berhasil mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel. Wendy mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang memanggil namanya tersebut. Saat matanya bertemu dengan orang yang meneriakkan namanya, Wendy dengan cepat bangun dari tempat duduknya dan menatap tajam ke arah Rosé yang sedang berlari.

ᴏɴᴇꜱʜᴏᴛ ᴏꜰ ᴡᴇɴʀᴇɴᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang