Into You

1K 60 27
                                    


💙💗

Yukkk~ baca yang manis-manis lagi yukk~ 🙆
Sudahi fanwars ini dengan momen wenrene yang manis seperti gula jawa 

Don't forget to give this story a vote and share your thought too. Trust me, it's really means a lot for me guys^^


Happy Reading!

 
  T-Thank You~ ✌️


******

Deskripsi,


Bagaimana jadinya jika Bunga Kampus jatuh hati dengan anak musik yang kesehariannya hanya belajar dan belajar setiap harinya?

Wendy tidak pernah tahu apa yang terjadi di sekelilingnya. Ketika Irene dengan terang-terangan meminta nomornya di depan orang-orang banyak.

Yang Wendy pikirkan saat itu adalah, bagaimana bisa wanita secantik Irene menyukainya?


******


"Kak, ini barangnya mau di simpen dimana deh?"


Irene menoleh ke belakang dan melihat adiknya yang sedang membawa box di kedua tangannya. Irene meletakkan ponselnya di atas meja sebelum menghampiri adiknya itu.


"Sini, kamu ambil lagi ya dibawah. Kakak mau langsung nata barangnya." ucap Irene sembari mengambil box yang ada di tangan Yeri.


Yeri mendengus kesal, "Heran deh. Yang pindahan siapa yang capek siapa. Kenapa gak minta bantuan Ayah ajah sih? atau nyewa orang lain gitu biar cepet kelar." rewelnya sambil duduk di atas tempat tidur.


Irene memutar bola matanya, ia meletakkan box di atas meja sebelum merapihkannya, "Kamu kalo gak mau bantuin kenapa mau disuruh Ayah tadi?", balas Irene tak kalah kesal.


Yeri mendengus pelan, ia meluruskan kakinya di atas kasur untuk beristirahat sejenak. Kakinya terasa pegal karena harus bolak-balik menaiki anak tangga yang tidak sedikit itu. Belum lagi lengannya terasa keram karena membawa box berat kepunyaan Irene yang berisi barang berat di dalamnya.


Irene memutuskan untuk pindah ke Asrama di Kampusnya karena mengingat dia akan sibuk nantinya. Daripada harus bolak-balik pulang ke rumah yang lumayan jauh jaraknya dari Kampus, ia memutuskan untuk pindah ke Asrama.


"Kalo aku nolak, nanti Ayah gak akan kasih aku uang jajan. Aku juga mau pergi wisata sama temen sekolah besok. Yakali kesana cuma bawa nyawa sama badan doang." ketus Yeri.


Irene menghela napas sebelum menengok ke arah Yeri, ia melempar busa kearah adiknya yang sedang memejamkan matanya, "Buruan, masih satu box lagi di bawah. Nanti habis ini kita pergi makan. Sekalian kamu bisa cuci mata, siapa tau dapet jodoh disini."


Yeri yang merasakan ada benda menimpuk wajahnya langsung membuka matanya, ia menatap kesal ke arah Irene, "Kenapa gak Kakak ajah sih yang ambil ke bawah? Tinggal satu ini kan~ Kaki aku udah capek bolak-balik naik tangga." rengek Yeri sembari menggoyangkan kakinya di atas kasur.

ᴏɴᴇꜱʜᴏᴛ ᴏꜰ ᴡᴇɴʀᴇɴᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang