00 : see you again

2.4K 190 32
                                    

Teruntuk kamu Park Hyungseok, meski kamu pergi tanpa pamit dahulu, kamu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang menjadi favorit ku.

Please putar sound nya

Charlie Puth — See you again

••🎗️••

"Gue nggak papa kak, jangan khawatirin gue."

"Gak papa. Zin, lo boleh kok ninggalin gue sendiri. Gue bisa sendiri soalnya,"

"Gue hanya nggak mau kelihatan lemah di depan lo, kak."

" ... Kak Jihoon ..."

••🎗️••

Isak tangis Lee Jihoon tak dapat terbendung lagi, saat melihat tubuh sang adiknya. Hyungseok, bocah itu terbaring lemah di ranjang rumah sakit, dengan selang-selang di hidungnya.

Ketika Lee Jihoon memandang ke salah satu alat penanda detak jantung di sebelahnya, alat itu menandakan garis lurus. Tak lagi bergerak.

"Berani-beraninya lo ninggalin gue, dasar Hyungseok jelek!!"

••🎗️••

Gue pingin banget cari angin, hari ini gue diizinkan sama suster di rumah sakit. Walaupun gue cuma duduk doang di kursi roda, tapi melihat-lihat angin berhembus membuat perasaan yang tadinya lesu jadi agak— emm agak seneng gitu.

"Lo harus makan yang banyak. Biar lo cepet sembuh, Seok."

"Iyaaa deh Zin. Kalo gue udah sembuh, gue mau nemenin lo ke warnet. Gue juga pingin banget gendong Yena anaknya Janghyun. Gue pingin ... Cepet cepet sembuh biar gue bisa menghirup udara segar lagi. Gue pingin ... ketemu sama Kak Gun, kak Shinwoo, sama Kak Junggoo, lagi."

••🎗️••

Setelah beberapa kali di pikirkan, nggak ada yang bisa menjadi matahari kaya kamu lagi. Seharusnya, waktu itu kamu sembuh biar cahaya kamu nggak beneran redup.

Nanti, kita bikin reunian sama kakak kelas. Kamu pingin ketemu sama kak Shinwoo kan? Temenku yang tengil itu? Aku tau, kamu bener bener kangen sama dia.

Kamu tau nggak seberapa paniknya temen kamu yang pirang itu? Siapa namanya? Oh! Jay Yeol. Dia panik banget sampai-sampai mau nyusulin kamu. Hahaha lucu.

Tapi Jay nggak papa kok, dia cuma nangis di pemakaman kamu.

Dan kamu tau, kakakmu ini ada di sampingnya.

Setelah itu, aku benar-benar merasakan kehilangan yang sesungguhnya.

Biasanya, kamu duduk di samping ku dan menyalakan televisi. Kamu antusias banget kalau hari Minggu, karena ada film Doraemon.

Kalo aku lebih suka baca buku sejarah, kamu malah duduk bersandar di sofa sambil tersenyum di saat-saat memutar lagunya IKON yang berjudul AIRPLANE.

Disana, biasanya aku marah-marah tentang rumah yang berantakan gara-gara sepatu milikmu yang dilempar sembarang arah ataupun gara-gara kamu yang nggak mendengarkan dan malah asyik mendengarkan musik.

Asal kamu tahu, kakakmu ini tau segalanya tentangmu.

Tapi mengapa, kamu malah memilih untuk tidur selama-lamanya?

— Lee Jihoon

The Sun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang