Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia
SelamanyaNidji — Laskar pelangi
"Apaan sih pah. Kan Jihoon udah bilang kalo Jihoon nggak mau punya adek, masa iya tiba-tiba papa mau adopsi dia? Jihoon nggak mau, pah!!" Bentak Lee Jihoon kecil, dia kesal sekali dengan ayahnya.
Yang tadinya mengira kalo bakalan jadi anak tunggal, sekarang malah punya adek. Hih! Rasanya Jihoon geram dengan bocah itu, pingin deh buang ke sungai biar dimakan ikan cupang.
BRAK
Jihoon kecil ngambek. Dia menutup pintu kamarnya dengan keras, sementara sang bocah yang mau di adopsi itu bingung sendiri dengan tingkah Lee Jihoon.
"Aduh ... Hyungseok maaf ya, Jihoon emang gitu agak sensitif kalo masalah adek."
Papah dari Jihoon mengelus surai Hyungseok. Bocah itu hanya mengangguk mencoba mengerti dengan suasana.
"Jihoon ... Buka pintunya dong, sayang. Mamah mau masuk nih, mau ngambil sisir."
"Mamah bisa beli lagi kan?!" Nyolot bocah berusia sekitar lima tahun itu.
Mamah berusaha sabar menghadapi bocah itu, ia menghela nafas panjang lalu mengeluarkan nya dengan selembut mungkin. Dan mengetuk-ngetuk pintu kamar sang anak.
"Jihoon nggak boleh gitu, kasian Seok. Masa iya baru dateng kamu langsung ngambek gitu aja?" Bujuk mamahnya. Bocah berusia sekitar lima tahun itu bersuara lagi. "Kalo mamah kasian sama Jihoon, seharusnya mamah nggak adopsi dia. Kata Jonggun kalo punya adek kakaknya ntar bakal jadi kaya anak tiri mah!!"
Sabar, sabar, dan sabar. Itulah kata-kata yang bisa menggambarkan bagaimana perasaan ibunda dari seorang Lee Jihoon. Benar-benar, anak itu tak mau kompromi dengan yang namanya adik.
Dia nggak mau, dia nggak mau kaya Jonggun ataupun Shinwoo yang tiap-tiap hari uang jajan nya di kurangin gara-gara adiknya.
Ataupun, dia nggak mau mainan Spiderman nya dirusakin adeknya.
Mamah mencoba membujuk sekali lagi. "Jihoon jangan ngambek gitu, katanya mau jadi Spiderman? Masa iya, Spiderman ngambek."
"Jihoon nggak mau jadi Spiderman! Jihoon maunya Ultraman!"
"Iya-iya Ultraman. Ayo dong anak gantengnya papah buka pintunya, nanti papah beliin mainan Ultraman deh," bujuk sang ayahanda sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar Lee Jihoon.
Jihoon kecil keluar dengan mata yang sembab akibat menangis. Dia langsung memeluk papahnya dengan erat, "Jihoon nggak mau punya adek!!" Bentak bocah itu, lagi-lagi mamahnya cuma bisa menghela nafas.
Bocah yang bernama Park Hyungseok itu bingung, ia mencoba mendekati Lee Jihoon. Dia juga menyerahkan mainan Ultraman yang sedari tadi ia pegang kepada Lee Jihoon. "Ini buat kakak," celetuk Hyungseok ramah.
Ia mengambil mainan itu, Jihoon semakin menangis kencang. "Jihoon nggak mau jadi anak tiri!!"
"Kamu nggak usah baik sama aku. Aku nggak mau jadi anak tiri! HUAAA" ucap Jihoon dikala ia sedang menangis kencang.
Namun, Hyungseok malah memeluk Lee Jihoon yang lebih tinggi daripada dirinya. Dua bocah itu berpelukan seperti Teletubbies. "Kakak nggak bakal jadi anak tiri, kok. Kakak jangan nangis ya, Seok bakalan jadi adek yang nurut sama kakak."
Dan itulah, awal dari kisah mereka berdua.
Dari Lee Jihoon kecil yang akhirnya menerima Hyungseok sebagai adik angkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun [✓]
Fiksi PenggemarTentang Hyungseok, sang matahari yang kehilangan sinarnya. © lookism : park taejoon 🏅 : #1 in webtoonfanfic 21 Agt 22 #1 in phs 2 Okt 22 #2 in webtoonfanfic 4 Sep 22 #2 in phs 7 Juli 22 #2 in hyungseok 23 Juli 23 #3 in hyungseok 22 Juli 23 #3 in ph...