03 : airplane

709 114 27
                                    


chapter sepesial. Please nyalain sound nya

IKON — Airplane

Flashback saat Jihoon dan Seok berusia lima tahun

Sebelum kejadian mereka berdua ditinggalkan oleh kedua orangtuanya, mereka berdua membuka pintu dengan senyuman mengambang. Suara kebisingan dari pesawat terbang terdengar, Seok dan Jihoon menatap ke atas langit. Disana, sudah terukir di awan. Layaknya sebuah lukisan.

Seok meraih pundak sang kakak, membuat dirinya menoleh ke padanya. Dia tersenyum, lalu menyerahkan mainan pesawat terbang ke Lee Jihoon.

"Segitu sukanya kamu sama pesawat?" Tanya Jihoon, Seok mengangguk angguk antusias.

"Iya. Kalo udah gede, aku mau jadi pilot!!"

"Belajar dulu, baru Seok jadi pilot ya!" Kata sang ayah. Seok mengangguk paham, lalu Jihoon menengok ke gerbang.

Disana sudah ada Jonggun yang bersama dengan Shinwoo menggedor-gedor pintu masuk. Dan disana juga, sudah ada Junggoo yang sedang memegang botol susu bayi, susu itu rasa coklat. Jihoon tau, karena Junggoo ngga suka kalau minum susu vanilla. Katanya bikin ngantuk.

"Jihoooonnn main yuk ke lapangan!" Ajak Shinwoo, entah sejak kapan Shinwoo masuk ke rumahnya Jihoon. Padahal kan gerbangnya tadi dikunci, mau heran tapi itu Shinwoo.

"Kakak mau main apa?" Tanya Seok kebingungan layaknya anak kecil yang baru saja di kenalkan dengan dunia luar. Gemas, itulah satu kata yang dapat mendeskripsikan raut muka Seok saat ini.

Ditambah lagi, dengan empeng yang berada di mulut Seok. Ah, rasanya ingin mencubit saja.

"Mau main layangan. Kamu mau ikut?"

Seok mengangguk dua kali dengan antusias serta sorot mata yang gembira. "Heem, aku mau main layangan sama kakak!!" Ucapnya, lalu Seok mendongak menatap sang ayah. "Boleh kan pah?"

"Boleh, tapi hati-hati ya. Kalo udah waktunya makan siang nanti pulang ke rumah. Jangan lupa Jihoon, jagain adek kamu," pesan sang ayah.

"Siap pah!!"

••🎗️••

Di lapangan Junggoo, Jihoon, Shinwoo, Jonggun, juga Seok bermain layangan satu sama lain. Namun, dikarenakan tak adanya angin layang-layang itu tak kunjung terbang juga. Jihoon cemberut, lalu ia meniup layang-layang dengan mulutnya agar terbang ke udara.

"Duh, ngga bisa gitu lah, Hoon. Masa iya mau kamu tiup terus-terusan?" Tanya Shinwoo.

"Jihoon aku tau kamu polos, tapi jangan goblok." Timpal Jonggun. Junggoo mengangguk setuju dengan ucapannya.

Jonggun yang jahil dia langsung menarik botol dot yang sedang di minum oleh Junggoo. Membuat susu coklat itu hampir tumpah, untungnya saja Jonggun sigap dan langsung menangkapnya.

"KENAPA DI AMBIL??" Teriak Junggoo geram tak mau jika botol dot nya di ambil oleh Jonggun.

"Jangan ngedot mulu, nanti tambah pendek," celetuk Jonggun lalu tersenyum mengejek kearah Junggoo.

"Kamu juga pendek!"

"Nggak, aku 70,8cm. Nggak kaya kamu, 68 cm"

"Yaelah, cuma kelebihan dua centi doang. Belagu banget," cibir Shinwoo.

"Gapapa deh... Yang penting aku lebih tinggi daripada Junggoo!" Seru Jonggun, ia menggunakan jarinya untuk memperkirakan berapa jarak diantara mereka berdua.

Junggoo sebal, lalu ia mengambil botol dot bergambar One Piece itu di tangan Jonggun dengan keras.

"Seok?"

The Sun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang