6

67 5 8
                                    

Petra terkejut ketika melihat tubuh aslinya keluar dari mobil Farlan dalam keadaan roknya yang tertarik ke atas terlampau tinggi. Membuat seolah-olah tubuh aslinya terlihat tidak menggunakan bawahan apapun.

Petra buru-buru turun dari mobil Erwin. Ia segera mendatangi Levi yang baru saja menutup pintu mobilnya dan tanpa peringatan Petra langsung menarik rok Levi ke bawah.

"Oi! Oi! Oi! Apa yang sedang kau lakukan cabul?!" Levi berteriak sambil menahan roknya agar tetap pendek dari tarikan pria asing, sampai-sampai ia harus menempelkan punggungnya di pintu mobil. Levi masih belum sadar siapa yang menarik roknya.

Banyak karyawan yang sedang bersiap bekerja menoleh ke arah mereka berdua, tak terkecuali Erwin sendiri. Erwin sangat syok melihat saudaranya melakukan hal yang tak senonoh itu di tempat umum. "Oh My to the God!"

Erwin segera turun dari mobilnya dan buru-buru menarik Petra menjauh yang masih terus berusaha menarik rok Levi, "Lev berhenti Lev, sadar... Jangan buat malu... Ingat reputasimu."

Mendengar nama Levi disebut, Levi baru menyadari bahwa pria asing yang ia sebut cabul adalah tubuh dirinya sendiri, "Oh shit!"

Bukan maksud Levi tidak mengenali tubuh dirinya sendiri, tapi ia sendiri pangling karena gaya yang biasa ia gunakan tidak seperti sekarang. Tubuh aslinya yang sedang ia hadapi ini memiliki model rambut yang berbeda dari biasanya dan model bajunya tidak pas, sangat norak sekali menurut Levi.

Petra membulatkan matanya menatap Erwin sambil menunjuk Levi, "Erwin, dia tidak senonoh! Dia menggunakan rok terlalu tinggi! Aku harus menariknya! Aku harus menariknya!"

Erwin rasanya ingin menangis, "Yang tidak senonoh itu kau Levi. Kau tiba-tiba saja menarik rok wanita asing di tempat umum. Lihatlah, sekarang semua karyawan sedang memperhatikanmu."

Mata Petra melebar kaget sambil menutup mulutnya. Ia lupa kalau tubuh yang ditempatinya sekarang adalah wakil pimpinan Shopping Mall.

Levi yang baru saja merapikan roknya segera menghampiri Petra. Lalu tanpa peringatan, Levi kemudian mengacaukan Petra. Sebelah tangannya menjambak rambut dan tangan lainnya menarik-narik jas kemeja, "Model rambut jelek dan pakaian norak! Ganti sekarang! Aku tidak sudi tubuhku berpakaian seperti itu!"

Petra meringis sambil menahan rambutnya, "Tidak mungkin ganti sekarang, kau ingin aku telanjang dan memperlihatkan burungmu yang kecil itu di tempat umum, eh?!"

Merasa di hina, Levi tak mau kalah, ia segera memegangi dua dadanya, "Kau pikir dadamu besar, eh? Dadamu juga kecil seperti dada bocil belum akil balig!"

Dan sekarang Erwin benar-benar melihat seperti ada pertengkaran antara kucing dan anjing. Ia melihat banyak karyawan memerhatikan kedua manusia itu dan bahkan beberapa diantaranya memotretnya. Erwin segera melerai dan menyeret Levi dan Petra ke ruangannya.

Kini dua orang yang bertengkar tadi terlihat kusut dan berantakan. Bahkan beberapa bagian wajah Levi di penuhi dengan plester luka, sedangkan Petra sebelah hidungnya disumpel dengan tisu karena mimisan.

Pria pirang itu segera menyidangnya dari meja kerjanya, "Apakah kalian berdua saling kenal?"

Levi dan Petra menggeleng bersamaan.

Kening Erwin mengernyit heran, "Lalu kenapa kalian berdua bisa bertengkar seperti tadi?"

Levi yang pertama menjawab dan menunjuk Petra disebelahnya, "Dia menarik rokku lebih dulu, cih dasar cab—" Levi tidak melanjutkan kata-katanya, ia sangat risih kalau menyebut tubuh aslinya cabul.

Petra berkacak pinggang sambil melihat rok yang dipakai Levi yang masih terlihat pendek walaupun tidak sependek seperti sebelumnya, "Kalau kau tidak menggunakan rok sependek tadi, aku tidak mungkin menariknya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU are ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang