diMalam ke-1

38 2 0
                                    

Dahulu kala... Di masa yg lalu lalu, di abad yg sudah berlalu ,ada seorang raja sasanid, di kawasan hindia cina /asia kecil, yg memiliki 2 orang laki laki putra mahkota, seorang raja yg memiliki banyak tentara militer, ajudan, dan bawahan, seorang raja yg memiliki 2 orang putra, dimana putra tertuanya bernama sahsyahriar dan putra keduanya bernama sah zaman, kedua putra yg berkarakter kesatria (فارسين)
Dan pemberani (بطلين)

Sah syahriar adalah putra raja yg lebih unggul dari pada adiknya dalam aspek sifat kesatriaan,dan keberanian, dimana raja ini adalah raja yg bijaksana dan adil dalam hukum hukumnya kepada seluruh rakyatnya, raja yg dicintai oleh rakyatnya, serta oleh para pejabatnya.

Setelah raja adil itu wafat, masing masing dari putranya mewarisi wilayah tersendiri di kawasan samarkand,dimana negara itu senantiasa dalan kondisi sejahtera karena masing masing dari sah syahriar & sah zaman menerapkan kebijakan yg bijaksana dan hukum yg adil kepada rakyatnya yg telah berlangsung selama 20 tahun.

Rakyat berada dalam kondisi yg lapang dan kondusif, sampai pada suatu hari raja tertua yakni sahsyahriar rindu kepada adiknya yakni raja sah zaman.

Kemudian sah syahriar pun mengirim wazirnya/mentrinya utk pergi menemui sang adik, utk hadirkan adiknya kepada sah syahriar, wazirnya pun melakukan titah sah sayhriar, dimana wazir berangkat utk menjemput sah zaman, hingga wazirpun tiba di kerajaan sah zaman, dan wazir masuk kedalam istana seraya ucapkan salam titipan dari kakaknya, dan wazir menyampaikan kerinduan kakaknya terhadap sah zaman, dan menyampaikan keinginan kakaknya utk bertemu sah zaman, yg langsung di sanggupi dan di iyakan oleh sah zaman.

Sah zamanpun bersiap siap mengeluarkan unta, keledai, kemah serta persediaan perjalanan laennya,dan sah zaman menempatkan wazirnya utk menggantikan dirinya di kerajaannya, akhirnya sah zamanpun keluar dari istananya bersama rombongan menuju negeri kakaknya, di saat didalam perjalanan sah zaman teringat suatu hadiah utk kakaknya yg tertinggal di istana, akhirnya sah zaman kembali ke istananya utk mengambil oleh oleh yg terlupakan, sesampainya dia di istana, dia melihat istri kesayangannya sedang terbaring diranjang dgn memeluk budak hitam afrikanya.

Melihat hal tersebut, karuan saja dunia terasa gelap dimatanya,seraya berbesit didalam dirinya berkata :

"Aku baru saja keluar dari istanaku, belum sampai di negeri kakakku, ehh kok wanita jalang ini sudah berani lakukan hal ini, bagaimana nanti jadinya kalo aku sudah beberapa lama tinggal di istana saudaraku, entah apa yg akan dilakukan wanita jalang ini".!!!

Kemudian sah zaman keluarkan pedang persianya, dan hunuskan pedang itu menebas leher kedua sejoli yg sedang selingkuh tersebut, lalu sah zaman segera kembali ke rombongan, dan berangkat ke negeri kakaknya.

Sesampainya di negeri sang kakak, perayaan meriah penyambutan terjadi,jalanan kota dihias, rakyat ramai menyambut kedatangannya, dan sah syahriar bahagia dgn kedatangan adiknya itu, sah syahriar keluar dari istana utk menyambut kedatangan adiknya itu, mereka berduapun bertemu dan sah syahriar ucapkan salam pada sah zaman, sah syahriar senang bukan main, lalu keduanya berbincang bincang santai dan enjoy, sedangkan sah zaman masih memikirkan kejadian perselingkuhan istrinya dgn budak hitam afrikanya, sehingga hal ini mempengaruhi mood dan raut wajah sah zaman, wajahnya terlihat murung dan sedih prihatin, wajah nya terlihat pucat, tubuhnya tidak fit.

Melihat kondisi adiknya itu, sah syahriarpun mengira hal itu karena kecapean dan efek kelelahan perjalanan(jetleg), jadi sah syahriar tidak menanyakan panjang lebar.

Suatu hari sah zaman berkata pada kakaknya itu :

"Kak... Aku sedang terluka hati ini".

Tanpa menerangkan tentang kejadian perselingkuhan istrinya itu.

1001 malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang