MALAM KE-7.

9 1 0
                                    

(وفي الليلة ٥)
Dimalam kelima sehrazade berada di dikamar raja syahriar sebagai permaisuri.

SEHRE :" wahai raja yg mulia...bhwa raja yunan berkata kepada wazir/mentrinya :

YUNAN :"wahai wazir.. Kau telah dirasuki perasaan dengki, kedengkian terhadap filsuf ruyan itu, dan kau bermaksud agar aku menghukumnya,kemudian setelah membunuhnya itu aku akan menyesali perbuatanku,sebagaimana raja sandibad pernah menyesal telah berlakukan hukuman terhadap burung elang atau rajawali".

WAZIR :" bagaimanakah kisah raja sandibad bersama burung elang itu wahai raja..? ".

YUNAN:"dahulu kala ada seorang raja negeri persia yg suka berburu bersenang senang dan refresing dihutan belantara, dan dia punya se ekor elang rajawali yg dia besarkan sejak kecil, dan raja itu selalu bersama burung rajawalinya entah siang dan malam, bahkan tak pernah terlepas dari tangan sang raja, burung rajawali itu senantiasa berada di tangan raja,

Dan ketika raja berburu kehutan, maka burung raja wali itu akan ikut bersama raja utk berburu hewan buruan.

Dan raja itu mengalungkan sebuah wadah yg terbuat dari tembaga di leher burung rajawalinya tersebut utk konsumsi minum siraja.

Ketika raja itu sedang duduk bersama burung raja walinya, tiba tiba seorang yg ditugaskan utk mengamati hewan buruan datang dan berkata :

"Wahai raja...saat ini adalah waktu yg pas utk berburu".

Lalu rajapun bersiap siap utk pergi berburu, dan menyiapkan semua keperluan berburu, dan raja itu juga membawa burung elang rajawalinya bersamanya, dimana burung itu berada di tangan si raja.

Raja, burung elangnya, dan segenap prajurit pun pergi berburu, hingga mereka sampai di sebuah LEMBAH VALLEY, kemudian mereka memasang prangkat prangkat jebakan utk hewan buruan mereka, tiba tiba saja ada seekor kijang melintas didekat raja dan prajurit raja, kemudian raja itu berkata :

RAJA :" siapapun yg meloloskan hewan buruan itu yg lari ke arahnya,maka dia akan dihukum mati".

Kemudian mereka semua mengepung kijang itu, dan menutup akses kabur kijang tersebut, lalu tiba tiba.... Hewan kijang buruan itupun mendekat kearah raja, kemudian kijang itu menjinjing kedua kakinya dihadapan raja, dan menelingkupkan kedua tangannya dihadapan raja seolah olah dia hendak memberi hormat kepada si raja tersebut, lalu kijang itu melompat melewati atas kepala si raja, kijang itu berhasil lolos lewat arah raja tersebut, dan kijang itupun kabur ke dalam hutan.

Kemudian raja itu menoleh ke arah para prajurit, dimana para prajurit saling berbisik bisik atas kelolosan buruan melalui arah si raja, lalu raja itupun berkata kepada wazirnya :

RAJA :" wahai wazir apakah yg di bisik bisikkan oleh para prajurit itu? ".

WAZIR :mereka berkata bhwa anda telah bertitah bhwa siapapun yg meloloskan hewan buruan dari arahnya, maka dia akan dihukum mati...!!!! ".

RAJA :"demi nyawaku aku bersumpah utk mendapatkan kijang itu dan kubawa kesini".

Raja itupun terus menerus memburu kijang tersebut, raja mengikuti langkah jejak kijang itu dari arah belakang, sampai akhirnya BURUNG RAJA WALI si raja mampu memukul mata kijang itu dgn sayapnya ,sehingga kijang itupun menjadi buta dibuatnya dan burung raja wali itu mampu menaklukkan kijang hewan buruan tersebut.

Kemudian si raja mengambil sebuah batang kayu, dan memukulkannya kepada kijang tersebut, hingga kijang itupun terkapar tak berdaya,lalu raja menyembelih kijang itu, dan mengulitinya,  raja kemudian menggantung kijang itu di atas ujung tombak panahnya,

Dan pada saat itu hari sedang terik panas panasnya, dan tempat berburunya tanah lapang yg gersang tidak ada air, kemudian rajapun kehausan, begitu juga dgn para prajurit yg ikut bersama raja saat itu.

1001 malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang