MALAM KE-3.

11 1 0
                                    

[حكاية التاجر مع العفريت]
"Kisah seorang saudagar kaya bersama jin ifrit".

-malam pertama-.

Sehrezade berkisah dihadapan raja syahriar & Duniazade:

SEHRE :" Wahai raja.. Ada seorang saudagar kaya yg banyak hartanya melimpah, dan perusahan perusahaan yg dimilikinya, disebuah negeri.

Suatu hari dia melancong bepergian utk berdagang ke suatu negeri ,kemudian udara panas memaksanya utk berteduh dibawah sebuah pohon, akhirnya diapun duduk dibawah pohon tersebut, lalu dia merogoh bekal makanannya, dan diapun memakan potongan roti, dan kurma, setelah selesai makan, diapun buang biji kurmanya sembarangan, tiba tiba... Jin ifrit muncul ,jin yg sosoknya raksasa, besar tinggi menjulang, dgn pedang terhunus di tangannya, jin itu mendekat ke arah saudagar tersebut, lalu berkata :

JIN :"bangun kau... Agar aku bisa segera membunuhmu.. Sebagaimana kau telah membunuh anakku".

SAUDAGAR :"kok bisa aku membunuh anakmu? Bagaimana bisa? ".

JIN :" ya.. Ketika kau memakan kurma lalu membuang bijinya sembarangan, biji itu mengenai dada anakku, lalu anakku tewas karenanya".

SAUDAGAR :" wahai jin ifrit ketahuilah bhwa aku ini seorang yg berpegangan teguh pada AGAMA, dan aku seorang yg memiliki banyak harta, dan aku punya anak anak serta seorang istri, dan juga ada barang milik orang orang yg digadaikan ada padaku, maka dari itu, biarkanlah aku pulang dulu, agar aku dapat menunaikan hak hak orang laen yg masih ada padaku, lalu aku akan kembali menemuimu disini, aku bersumpah padamu bhwa aku pasti kembali, kemudian terserah kau akan lakukan apa saja kepadaku, ALLAH TA'ALA lah.. Yg menjadi wakil atas apa yg kukatakan".

JINNI pun mempercayai saudagar itu dan melepaskannya pergi utk pulang,utk tunaikan hak hak orang laen, dan tanggungan tanggugannya kepada orang laen, dan memberi hak hak orang laen yg ada padanya, dan memberitaukan anak serta istrinya tentang malapetaka ini, akhirnya... Anak anak & istrinyapun menangis, dimana saudagar itu berwasiat kepada anak anaknya, dan dia bersama anak istrinya setahun penuh sebelum kembali ke tempat JIN IFRIT itu berada.

Setelah setahun, saudagar itupun pergi berangkat menemui jin, dgn membawa kain KAFAN di ketiaknya, dan saudagar itu berpamitan pada anak anak dan istri serta tetangganya, dia pergi dgn perasaan pilu, kepergiannya di iringi dgn tangis haru dan jeritan jeritan.

Diapun berjalan hingga sampai di pohon tempat JIN IFRIT berada, bertepatan hari itu adalah hari tahun baru islam.

Ketika dia duduk dibawah pohon tersebut dalam keadaan menangisi nasibnya, tiba tiba ada seorang syech lansia datang menghampirinya, dan syech itu membawa serta hewan kijang yg dirantai, kemudian syech tersebut ucapkan salam kepada saudagar seraya memberi hormat kepadanya, lalu terjadi dialektika berikut:

SYECH :" apa yg membuatmu duduk sendiriian dibawah pohon ini, padahal disini adalah sarang jin? ".

SAUDAGAR itupun kisahkan kisahnya dari awal sampai ahir, sehingga membuat syech pemilik kijang itu terheran heran pada kisahnya, lalu berkata :

SYECH :" saudara.. Agamamu itu tidaklah melainkan agama yg agung.. Dan kisahmu itu adalah kisah yg ajaib, menakjubkan, andai kisahmu itu ditulis didalam buku dgn tinta emas, niscaya akan jadi pelajaran bagi orang orang yg mau mengambil pelajaran".

Kemudian syech pemilik hewan kijang itupun duduk disamping saudagar tersebut.

SYECH :"saudaraku.. Demi allah ta'ala aku takkan pergi dari sisimu sampai aku melihat apa yg terjadi antara kau dan jin ifrit itu".

Lalu keduanya ngobrol sampai saudagar itu semaput karena perasaan takut, cemas, dan khawatir.

Kemudian ada seorang syech ke2 laen datang pada keduanya, dimana syech ke2 ini membawa dua ekor anjing hitam yg di belenggu, setelah ucapkan salam kepada keduanya, SYECH ke2 inipun bertanya tentang sebab dua orang itu duduk di bawah pohon angker tersebut, yg langsung dijawab oleh keduanya dgn kisahkan kronologi dari awal hingga akhir.

1001 malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang