O9 Marah

254 27 4
                                    

"JEONG! Ayo ke kantin."

Minjeong membereskan buku yang tadi diajarkan. "Ayo! Ayo, Gyu." Minjeong berjalan duluan keluar kelas.

Yunjin dan Chenle udah nunggu di depan kelasnya, tadi yang manggil itu Yunjin.

Udah ketahuan kan?

Yunjin langsung menggandeng Minjeong.

"Gue traktir hari ini, sok dipilih," ucap tuan muda Chenle.

Minjeong dan Yunjin tersenyum senang, keduanya langsung melihat-lihat menu, dan mereka memesan banyak makanan untuk makan bersama.

Beomgyu hanya menggeleng-gelengkan kepadanya, melihat kelakuan kedua gadis itu.

Sedangkan Chenle memasang wajah datar, ni anak dua emang gitu, kalo dibaikin tuh ngelunjak, harusnya tadi ia mengatakan mentraktir pas mereka selesai makan aja ga si?

"Jeongie! Kita pesen makan penutup juga ga si?" tanya Yunjin.

Minjeong tersenyum lebar. "Jinie! Itu harus!"

"Mumpung ditraktir. Gyu? Mau pesen apalagi?" tanya Yunjin.

Beomgyu menggeleng. "Kalian udah pesen semuanya," jawabnya.

Keduanya nyengir tak berdosa, menatap Chenle yang sedang menatap keduanya dengan datar.

"Nyesel lo?" tanya Minjeong.

"Ga lah, tapi lo berdua ngelunjak bngsd!" emosi Chenle.

Yunjin pura-pura kaget. "Gyu dia ngomong kasar." Yunjin menutup mulutnya dengan tangannya sendiri, seolah kaget banget.

Beomgyu melihat ke arah Chenle. "Chenle ga boleh ya."

Chenle mengangguk. "Sorry."

Akhirnya mereka makan besar di jam istirahat hari itu, karena di traktir oleh bapak Chenle yang holkay.






"Kita mampir dulu ya, gue mau beli nasgor di seberang." Minjeong menepikan mobilnya.

Iya, Minjeong nyetir sendiri lagi, pengen aja.

"Lo tunggu disini ya, jangan kemana-mana, jangan keluar mobil."

Beomgyu mengangguk. "Iya, Minjeong."

Minjeong keluar mobilnya, ia menyebrang jalan untuk ke warung nasi goreng.

Minjeong memesan, antriannya banyak banget.

Beomgyu menatap sekelilingnya dari dalam mobil, ia melihat anak-anak sedang bermain di depan mobil mereka.

Beomgyu tersenyum melihat anak-anak itu.

Bahkan ia lupa kalau Minjeong melarangnya untuk turun, Beomgyu kini udah keluar dari mobil.

Ia menghampiri anak-anak yang tadi ia lihat, lalu ikut bermain dengan mereka.

Minjeong mengambil pesanannya. "Makasih, pak."

Keluar warung ia langsung menyebrang, matanya terbelalak. "GYU AWAS!"

Beomgyu langsung menghindar, untung saja, kalau tidak ia tadi udah tertabrak mobil.

Minjeong berjalan dengan wajah kesal menuju Beomgyu. "Adek-adek jangan main dipinggir jalan takut keserempet, main di lapangan sana." tegurnya.

Anak-anak itu langsung berlarian pergi.

Beomgyu ingin menyusul tapi ditahan Minjeong.

"Gue udah bilang jangan keluar, Gyu!" marahnya. "Mikir ga si lo? Kalo tadi lo kenapa-kenapa, gue bakal disalahin abis-abisan sama nyokap gue?"

INNOCENT | Beomgyu Winter ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang