PEMAKAMAN sudah selesai, kini semuanya berkumpul di rumah, para tamu sudah pada pulang.
"Maafin aku," lirih Taeyeon, entah sejak kapan ia mengucapkan itu, dan sudah berapa kali ia mengucapkannya.
"Udah, Mah," ucap Baekhyun.
"Pah, Chaeyoung marah ga ya sama aku? Aku ga bisa jaga anaknya, dan malah pergi nyusul dia."
"Enggak, Chaeyoung pasti seneng. Dia, suaminya, dan anaknya udah ngumpul di sana."
Minjeong mendengarkan itu, hanya mendengarkan.
Kebayang seberapa besar rasa bersalah Mamanya terhadap sahabatnya, Mamanya pasti merasa tidak bisa menjaga Beomgyu.
"Ini salah kamu, Minjeong," ucap Taeyeon tiba-tiba.
Minjeong yang tadinya melamun langsung tersadar dan menatap Mamanya sayu.
"Udahlah, Mah, jangan nyalahin Minjeong terus." Haechan menarik Minjeong untuk ke kemarnya.
Minjeong mendudukkan dirinya di samping Haechan.
"Ngapain kamu di sini? Saya ga mau liat muka kamu lagi."
Minjeong menatap Mamanya, yang bahkan saat berbicara tadi Mamanya tak menatapnya sama sekali.
"Mah!" tegur Baekhyun.
Minjeong udah nahan buat ga ngebalas semua ucapan mamanya, tapi bahkan sampai sekarang Mamanya itu masih menyalahkan dia?
"Iya Minjeong tau Minjeong salah, harusnya Minjeong tahan Gyu, biar Minjeong aja yang ketabrak, biar Minjeong aja yang mati!" ucap Minjeong. "Itu kan mau Mama?"
"Iya, harusnya kamu tahan dia."
Minjeong kekeh dibalik sesaknya. "Iya." Ia mengangguk. "Kalo itu yang Mama mau, Mama ga mau liat aku lagi, kan?"
Taeyeon mengangguk. "Pergi dari hadapan saya."
"Minjeong pergi, Minjeong pastiin Mama ga bakal liat Minjeong lagi." Minjeong langsung keluar dari dapur.
"Dek," ucap Haechan ingin menahan tapi Minjeong udah terlanjur lari.
"Mah, Minjeong tuh anak Mama," ucap Haechan.
"Chan, udah, Chan, Mama lagi drop aja, ntar juga balik normal kok," ucap Baekhyun menenangkan Haechan.
Minjeong menyetir mobil sendiri, saat ini bahkan belum jam enam pagi.
Minjeong menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena jalanan masih sangat sepi, sebenarnya ia tidak ingin sekolah, tapi ini ujian.
Dan ucapan Mamanya benar-benar menyakitkan.
Minjeong juga terus-terusan merasa bersalah asal Mamanya tau, dan dengan Mamanya membencinya sebegininya, rasanya Minjeong sesakit itu.
Ia memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah.
Terlihat sekolahan masih sangat sepi, hanya aja Minjeong ga satu-satunya yang berada di sini, ada beberapa anak dari kelas lain.
Minjeong menaiki tangga.
Bukannya menuju kelasnya, ia malah menuju rooftop sekolah.
Ia berdiri di samping pembatas.
"Mama mau aku pergi, kan? Mama ga mau liat aku lagi, kan? Mama lebih pengen aku yang mati daripada Gyu, kan? Mama benci sama aku, kan?" Tangisnya pecah.
Seharian semalam ia menahan tangisnya, akhrinya hari ini semuanya meledak.
Minjeong menangis tersedu-sedu, dadanya sesak, beberapa kali Minjeong menepuk dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT | Beomgyu Winter ✓
Fanfiction[END] Minjeong dengan terpaksa menjaga bayi gede, alias Beomgyu yang polosnya kebangetan. ❝Disaat semua orang seumuran lo tumbuh dewasa, dan lo masih bersikap seolah anak kecil.❞ Start: 15 Maret 2023. End: 23 Maret 2023. © daffodilyz 2023, 5th story.