O5 Bully

368 42 4
                                    

"WOY lu masih ga sekolah?"

Haechan memasuki kamar Minjeong tanpa ngetuk, otomatis Minjeong kaget dong tiba-tiba ada yang ngomong.

Minjeong mengeliat. "Coba periksa badan gue." Bukannya menjawab malah nyuruh.

Haaechan menempelkan tangannya pada jidat Minjeong.

Panas.

"Masih demam lo."

Minjeong langsung membelakangi Haechan, dan kembali tidur.

Haechan juga paham dan langsung keluar kamar Adiknya itu.

Dan hari ini Haechan yang mengantar Beomgyu, katanya si sekalian mau liat sekolah Adiknya, soalnya emang belum pernah liat.

"Gede juga sekolahnya."

"Abang ga pernah ke sini?" tanya Beomgyu.

Haechan menggeleng. "Gue kan sekolah di luar, pulang juga cuman setahun sekali."

Beomgyu mengangguk. "Gyu turun, ya, makasih bang."

"Yoi."








"Ganteng si, tapi kelakuan kek bocil, mana polos banget, ahahaha."

"Bener, Rin, bisa jadi sasaran empuk kita nih."

"Kata gue si Minjeong juga ga suka sama dia, tapi kepaksa gitu si, aneh kan, dia siapanya Minjeong si?"

"Gue mana tau lah! Lagipula gue kesel banget sama si Beomgyu, masa kemaren dia berani-beraninya nabrak gue!"

"Iya, pasti sakit yah?"

"Ga si, lebay, tapi kalo dibiarin ntar dia malah berani, makanya gue lawan."

"Tu anak sendiri ya akhir-akhir ini?"

Ketiganya melihat Beomgyu yang baru aja memasuki area sekolah.

"Ditelantarin sama Minjeong."

Ketiganya tertawa puas.

"Enak banget ghibahin orang? Sapa tuh yang di ghibahin? Gyu?! Oh my God! Kasian Gyu diem aja di ghibahin sama cewek-cewek cabe kek kalian."

Ketiganya menatap kesal kepada Chenle.

Chenle mengerutkan keningnya. "Kenapa? Salah?"

"Ga waras."

Chenle terkekeh. "Lo yang ga waras, lo kira karena lo semua kakak kelas gue, terus gue takut gitu? Ga bakal."

"Ngeselin banget si, yu girls pergi." Ketiganya meninggalkan Chenle.

"'yu girls pergi' ahahahah, 'girls' ga tu." Chenle menyaringkan suaranya agar mereka semua mendengar ledekannya.

"Chenle kenapa?"

Chenle menggeleng. "Gapapa, Gyu, tadi ada cabe di sini asal lo tau."

"Cabe?"

Chenle menghela napas pasrah. Mulai deh.

"Gapapa, tuh Yunjin, OY!"

Yunjin berjalan ke arah keduanya. "Minjeong masih sakit, Gyu?"

Beomgyu mengangguk. "Kata bang Haechan, Minjeong masih panas badannya."

"Oo, yaudah ayo ke kelas Gyu, kita santuy di sana dulu." Yunjin menggandeng keduanya, ia berjalan di tengah.











"Halo."

Minjeong terbangun karena handphone-nya terus berbunyi, dengan suara bergetar Minjeong mengangkat panggilan dari Yunjin.

INNOCENT | Beomgyu Winter ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang