"Masa begitu ajah nyerah sih seruling bambu...."
Ucap Senno, yang berusaha menyemangati Krishna.
"Tauk katanya sampean demen sama mbakkuh, tunjukan kalo suka. Bukannya mundur dan lari layaknya pengecut cinta, ambil hatinya kapan lagi direstuin sama adeknya."
Saut Heri, yang mulai mengeluarkan bahasa jawanya.
"Betul apa yang dikatakan mereka, lagi dalam keadaan begini luh bisa menarik perhatian mbak Puspita Krish.
Minum kopinya dulu keburu gak enak, abis itu temani mbak Puspita."
Saut Jimmy (Sambil membawa kopi buatannya).
"Iyah makasih..."
Saut Krishna (Sambil meminum kopi buatan Jimmy).
"Oh iyah Her, gua mao nanya dengar-dengar lau katanya ada keturunan Bali kan?."
Saut Senno
"Iyah Bapak gua dari Bali, Ibu gua dari Jogja."
Saut Heri
"Tapi kok luh jarang ngomong bahasa Bali?"
Saut Jimmy
" Iyah karena gua dah lama tinggal di Jogja."
Saut Heri
"Oh gitu... Sekarang balik ke toko luh sana, temenin si Mishelle kesian dia sendirian."
Saut Senno
"Yaudah pamit dulu"
Saut Heri
"Jaga adek gua baik-baik, jangan macem-macem awasluh."
Saut Krishna
"Siap tenang ajah kakak ipar"
Saut Heri (Sambil menoel dagu Krishna).
"Geliii njir....."
Saut Krishna
-Author Pov-
Heri pun kembali ke tokonya, Krishna yang sedang sedih karena hari ini adalah hari patah hati internasional bagi dirinya.
_____________________
Rumah Sakit
"Jantungnya melemah lagi Dok"
Ucap Perawat (Sambil memeriksa kondisi Alex).
"Jantungnya berdenyut dengan lambat, tolong ambil alat medis AED (Untuk memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung)."
Suat Dokter
"Tolong selamatkan dia Dok, bagaimana caranya juga dia harus tetap bertahan."
Saut Puspita (Sambil menangis)
"Kami akan berusaha sekuat tenaga, sekarang mbaknya tunggu diluar dulu biarkan kami bekerja."
Saut Dokter
-Author Pov-
Puspita menunggu diluar, sambil berdoa semoga tidak terjadi apa-apa pada Alex. Puspita masih menyimpan rasa pada Alex, walaupun dirinya membencinya rasa cinta itu masih ada.
____________________
"Mbak"
Ucap Krishna (Sambil menepuk pundak Puspita).
Tiba-tiba Puspita memeluk badan kekarnya Krishna. Yang membuat jantung Krishna berdetak sangat kencang.
Krishna pun mengelus rambut Puspita, dan membiarkan Puspita mengeluarkan kesedihannya.
"Maaf mas"
Ucap Puspita (Sambil mengusap air matanya).
"Iyah gak apa-apa mbak, ini saya membawa makanan dan air putih untuk mbak."
Saut Krishna
"Saya tidak lapar mas..."
Saut Puspita yang menolak
"Sedikit saja mbak, isi perut mbak kesian cacingnya nanti pada laper."
Saut Krishna, yang berusaha menghibur Puspita.
"Biarin..."
Saut Puspita
"Terus kalo saya diomelin sama Heri biarin juga mbak?.
Tega mbak sama saya"
Saut Krishna (Sambil memasang wajah sedih, agar Puspita memakan makanannya).
"Sungguh aku tidak tega, Yaudah mana sini makanannya biar saya makan."
Saut Puspita, yang mulai tersenyum
"Ini mbak sama air putihnya"
Saut Krishna (Sambil memberikan makanan dan air putih untuk Puspita).
"Makasih banyak yah mas"
Saut Puspita (Sambil memberikan senyuman).
"Sama-sama mbak"
Saut Krishna (Membalas senyuman Puspita).
-Author Pov-
Puspita pun mulai makan yang dibawakan Krishna. Krishna yang senang melihat Puspita tidak bersedih lagi.
.............................
Beberapa jam kemudian Dokter keluar dari ruangan Alex.
"Bagaimana Dok?"
Ucap Puspita
"Saat ini pasien sedang dimasa kritis, berbeda dengan kemarin kalo kemarin pasien masih bisa bangun.
Sekarang mbak tolong tinggalkan pasiennya, kami akan memindahkan pasien diruang darurat dimana kerabat pasien atau keluarganya tidak bisa masuk ke ruang itu."
Saut Dokter
"Kenapa memangnya Dok?"
Saut Puspita
"Itu khusus para Dokter dan Perawat yang boleh masuk, karena biar kami fokus merawat pasien kami."
Saut Dokter
"Baik terimakasih Dok, tolong rawat dia baik-baik."
Saut Puspita, yang sangat pasrah
"Yah sama-sama pastinya kami akan merawatnya dengan baik.
Kalo gitu saya permisi dulu mbak, saya dan para perawat ingin bersiap-siap memindahkan pasien."
Saut Dokter (Sambil bersiap-siap memindahkan Alex).
"Ayuk mbak"
Ucap Krishna
"Sebentar saya mao liat Alex dulu"
Saut Puspita
Para perawat keluar dari ruangan Alex, sambil membawa Alex dan barang-barangnya.
"Alex..."
Ucap Puspita, yang berat untuk melepaskan tangan Alex.
"Mbak Ayuk"
Saut Krishna (Sambil melepaskan genggaman Alex dan Puspita).
......................................
Bersambung...
Selamat membaca... Semoga hari ini menyenangkan.🤭🤭🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
태양 MATAHARI (TAMAT/MEI 2022)✅
NouvellesSeorang pria muda tampan yang terobsesi dengan gadis cantik keturunan Bali, dan mempunyai perasaan ambisi untuk memilikinya. Namanya yang membuat dirinya, ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Gadis Bali itu. Hum kira-kira bisa gak yak dapetin g...