Seorang pria muda tampan yang terobsesi dengan gadis cantik keturunan Bali, dan mempunyai perasaan ambisi untuk memilikinya. Namanya yang membuat dirinya, ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Gadis Bali itu.
Hum kira-kira bisa gak yak dapetin g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Chears..."
Ucap seorang pria, yang ternyata kekasih barunya Puspita.
"Mari kita nikmati malam ini"
Saut Puspita (Sambil meminum beer)
-Krishna Pov-
Dirimu sudah berubah total mbak, Puspita yang kukenal hanyalah seorang gadis yang baik dan polos. Kenapa kau seperti ini aku tau kau terluka, dan merasa kehilangan.
Disaat seseorang, yang kau cintai dan berharap memperbaiki hubungan kalian. Tetapi dia telah pergi begitu sangat cepat.
(Sambil meneteskan air mata)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..........................
"Aduh kepalaku merasa sangat pusing sekali Pengky. "
Saut Puspita (Sambil memegang kepalanya).
"Mungkin karena kau kebanyakan minum, ayok kita ke kamar."
Saut Pengky (Sambil memasang wajah untuk berniat jahat dan membawanya ke kamar).
Krishna pun mengikutinya dari belakang, dengan memakai masker hitam dan Hoodie.
-Author Pov-
Puspita pun diletakkan di atas kasur, dan beberapa teman Pengky masuk.
"Luh duluan bro, nanti baru gua"
Ucap Pengky, yang mempersilahkan temannya untuk menikmati tubuh indah milik Puspita.
"Okeh thanks bro..."
Saut Leo (Sambil membuka bajunya)
Beberapa menit kemudian Krishna dan Heri, langsung menghajar habis-habisan Pengky dan Temannya.
"Sialan luh brengsekkk"
Ucap Heri (Sambil memberikan pukulan yang sangat keras).
"Luh siapa?"
Saut Pengky
"Gua adeknya, sekali lagi gua peringati sama luh jangan sekali-kali luh dekatin Mbak. Apalagi menyetuhnya ngerti luh sekarang."
Saut Heri (Sambil membanting Pengky sangat kasar).
"Ngerti"
Saut Pengky
"Sekarang luh pergi"
Saut Heri, wajahnya yang berubah menjadi merah ketika sedang marah.
"Iyah, Weh cabut..."
Saut Pengky ke teman-temannya, mereka pun pergi.
"Mbak sadar mbak bangun"
Ucap Krishna (Sambil menepuk pelan wajah Puspita, yang terkapar lemas).