Mungkin bagi setiap orang yang mengenal Johan, mereka akan mengira kalau Johan lah yang paling terluka. Tapi jika di lihat dari sudut pandang yang lain, di sini yang paling terluka sebenarnya adalah Reno.
Laki-laki yang memiliki atma Reno Khuangsyah itu adalah pihak yang paling tersakiti di sini. Dia yang selalu mengantar Lia berobat. Dia yang menemani Lia. Bahkan saking seringnya bersama Lia,, perempuan itu juga terluka di atas pangkuannya. Darah segar yang mengalir dari kepala perempuan yang sangat dia sayangi itu, masih terngiang-ngiang meskipun sudah tiga bulan yang lalu Lia pergi.
Bagaimana keadaan Lia sekarang?
Seperti seorang Astronot yang mendarat terlalu dekat dengan matahari. Dia terbakar habis.
Betul. Karina Miftahul Lianti. Perempuan dengan nama yang indah itu, telah pergi bertemu dengan Tuhan tanpa mau kembali lagi. Lia pergi tanpa pamit yang layak. Lia pergi menyisakan luka yang amat menyakitkan untuk semua orang yang di tinggalkan.
Langit sekarang jarang menurunkan jutaan airnya. Langit seolah-olah memberikan bahagia yang tidak di sadari oleh semua orang yang terluka di bumi. Langit seolah-olah mengatakan untuk bangkit berdiri meskipun tidak ada penyemangat lagi. Langit cerah dan biru hari ini, awan berterbangan di mana-mana saat Reno yang tengah berjongkok di samping pusara Lia. Laki-laki itu mendongak, menatap hamparan awan yang seolah-olah jika di lihat semakin lama maka awan-awan itu seperti ingin jatuh dan membuat mati semua orang yang ada di bawahnya.
"Aku kesini Li. Aku kangen kamu." Cucu adam itu memejam sambil mendongak. "Karna meskipun Anna bilang kalau dia rumah yang paling nyaman buat aku, aku nggak bisa bohong kalau aku mau kamu yang bilang kaya gitu. Seenggaknya sekali sebelum aku sadar kalau kamu udah benar-benar nggak ada Li."
Reno menunduk, menitikkan beberapa tetes cairan bening yang memuakkan jika di tahan lama-kelamaan.
"Aku harus gimana Li? Selama ini kamu yang nyemangatin aku. Kamu yang buat aku bertahan sampai sekarang --setidaknya sebelum kamu nggak ada. Aku udah anggap kamu Rumah Li. Aku selalu mikir kamu bakalan sembuh dan terus sama aku.
Tapi apa? Kenapa Takdir Tuhan bisa se Bangsat itu Li? Kenapa Dia buat garis tangan yang susah buat aku jalani? Kenapa semesta seolah-olah nggak pernah berpihak sama aku? Kenapa semuanya selalu salah jika itu menyangkut tentang aku? Aku harus gimana? Semuanya nggak ada yang mau percaya samaa aku, aku udah ngecewain semuanya. Nggak ada yang mau nerima aku lagi. Aku seseorang yang kosong yang berjalan seorang diri. Aku mau bunuh diri tapi kenapa semuanya seolah-olah sulit buat aku? Aku bingung Li. Aku bener-bener bingung, aku harus apa selain berharap samaa semesta kalau Tuhan bisa memperbaiki semuanya?"Reno terkekeh kecil. Dia memukul kepalanya sendiri seolah-olah mencoba menyadarkan diri kalau semua yang baru saja dia katakan adalah ketidakmungkinan yang tidak pernah mungkin untuk terjadi.
Semesta mana mungkin bisa berpihak pada kita? Semesta selalu mementingkan ego sendiri. Dia tidak pernah memikirkan akan nasib si kecil yang malang ini. Dia akan berpihak jika kita melakukan kesalahan, dia tidak akan menolong yang dia lakukan hanya memojokkan tanpa mau mengatakan kalau ini kesalahan yang bisa di maafkan.
"Aku lupa kalau semesta punya garisnya sendiri. Kita nggak pernah bisa menentang semesta 'kan Li? Dia yang paling berkuasa 'kan? Dia yang membujuk Tuhan kalau aku berhak di pojokkan dan di ucilkan? Kenapa semua di dunia ini jahat sama aku Li? Apa salah kalau aku mau kamu jadi milik aku tanpa harus berbagi sama orang lain? Salah Li?"
Reno kembali terdiam. Dia paham semua ucapan yang dia ucapkan tidak akan pernah ada yang membalasnya.
Dulu yang sangat jauh dari sekarang. Lia pernah berkata kalau semua yang terjadi pada kita yang sama sekali tidak pernah kita sukai adalah mimpi buruk. Semua yang terjadi juga semuanya hanyalah mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
{2} Pelangi diujung Senja | Huang Renjun✔
Fanfiction"Karna seperti Pelangi diujung Senja. Gue nggak bisa bohong kalo lo sama indahnya." "Gue mau jadi sosok yang penting dihidup lo Ren." THE CEZANNE IV (2) Stars : Senin 06 Juni 2022 Finish : -