05

20 2 0
                                    

[⚠AKAN ADA PEMAIN YANG SUDAHKU JELASKAN DI CERITA PENYESALAN DI LAPAK SEBELAH JADI KALAU MAU SEMUANYA NYAMBUNG, AKAN LEBIH BAIK MEMBACA PENYESALAN TERLEBIH DAHULU.⚠]

Sebenarnya sejak pagi tadi Reno sama sekali tidak pernah berhenti tersenyum, jujur itu membuat Anna tersenyum penuh kebahagiaan. Benar yaa kata  orang, senyum dari orang yang kita sayang selalu berlaku dengan ampuh untuk membuat kita tersenyum.
Reno sekarang tengah menemani Anna berbelanja, Anna bilang banyak bahan rumah yang habis, jadilah Reno di mintai untuk menghantar. Tapi agaknya ada yang aneh dari sosok bernama Reno Khuangsyah ini, dua hari terakhir Reno sangat berubah pada Anna. Tapi Anna tidak memikirkan itu semua, wanita itu memilih untuk menikmatinya. 

Reno sedari tadi hanya melihat Anna yang nampaknya memang harus memulai hidup baru jauh lebih serius dari hubungan sebagai kekasih. "Ann. Lo nggak mau punya pacar? 'Kan enak lo nggak akan nyuruh gue buat anter lo beli ini itu." Anna berbalik dan menampilkan senyum terbaiknya.

"Kalau aku punya pacar, bukan hal nggak mungkin kamu bakal nyewa Jalang buat menuhin nafsu kamu Ren." Reno terdiam mendengarkannya. "Lagian, aku cuma cinta sama kamu. Suatu saat nanti kamu pasti bakal nikahin aku." Anna berbalik dan memilih kembali produk-produk yang bagus. Reno yang masih setia mengintil dengan mendorong troli seketika berhenti saat pandangannya menangkap sesuatu yang sangat dia benci. Reno pandangi pria itu dengan tangan yang mengepal kuat.

"Ren bagusan ini atau ini?" Anna yang berbalik untuk meminta pendapat harus khawatir saat mendapati Reno yang nampak__marah?
"Reno kamu kenapa?!" Anna memegang pundak Reno dan suaranya itu membuat pria yang menjadi objek penglihatan Reno sedari tadi menoleh kearah mereka.

Reno langsung menarik Anna ke kasir dengan cepat, membayar dengan cepat, dan berjalan keluar dari supermarket dengan secepat juga. Saat hendak membuka pintu agar Anna cepat masuk pergelangan tangannya di cekal oleh seseorang. Reno menepisnya. "Jangan sentuh gue yaa Bangsat!" Reno menekan semua kata yang dia ucapkan. Membuat Yordan tersenyum dan langsung mencekal kerah jaket yang Reno kenakkan.

"Udah berani lo sama gue?!"

"Buat apa gue harus takut sama Bajingan kaya lo?!" Yordan hendak memukulnya tapi Anna mengalihkan atensinya.

"Woww seksi, siapa dia?" Yordan memandang atas hingga bawah seorang Anna. "Gimana kalau kita tukeran, lo bebas dia milik gue."

Bugh!

"Bangsat!" Reno menduduki perut Yordan yang pertahanannya runtuh karna pukulan yang di layangkan Reno. "Jangan pernah coba-coba ngancem gue Yordan! Kalau lo masih mau nafas. Dan lagi, gue nggak suka cara gimana lo liat cewek gue!" Reno kembali memukul berulang-ulang kali wajah Yordan.

Sedangkan Anna yang mendengarnya langsung terdiam di tempatnya dengan kantong belanjaan masih menyangkut di tangannya.

"Masuk Ann." Tapi Anna masih diam di tempatnya. "MASUK ANNA!!" Dan pada akhirnya Anna hanya bisa menuruti apa yang di katakan Reno.

Dan Reno menarik Yordan kearah gang setapak pinggir  supermarket. Anna mengerang tertahan, saat dia tidak bisa melihat bagaimana Reno sekarang. Di sisi lain Reno langsung menghempaskan tubuh Yordan yang dia tarik kerah bajunya kearah tumpukkan pipa paralon yang tak terpakai, lalu Reno memukul Yordan lagi, hanya saja Pukulan ketiga Yordan bisa menghindar dan membalikkan keadaan.  Reno yang menjadi sasaran empuk Yordan mencoba bertahan dari serangan Yordan. Yordan hanya melayangkan dua sampai tiga pukulan setelah itu Reno berhasil menendang Yordan hingga Yordan membentur tembok supermarket. Ini kesempatan yang bagus Reno langsung memukul Yordan berulang kali bahkan menendang perutnya Yordan dengan keras hingga laki-laki jangkung yang tengah memegangi perutnya mengeluarkan darah dari mulut laki-laki itu. Reno mencengkram kerah baju Yordan lagi dan lagi.

{2} Pelangi diujung Senja | Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang