[KARNA MUNGKIN AKAN ADA SANGKUTPAUTNYA DENGAN CERITA VERSI JOHAN DI LAPAK SEBELAH, AKAN LEBIH BAIK KALIAN MEMBACA VERSI JOHAN NYA TERLEBIH DAHULU.
⚠AKAN ADA ADEGAN SENSITIF JIKA ADA YANG MENGALAMI TRAUMA ATAU PHOBIA AKAN LEBIH BAIK KALIAN LANGSUNG AKHIR CHAPTER INI SAJA⚠]Hari dengan begitu saja banyak di lalui, minggu berganti dengan cerahnya. Pertemuan Reno dengan Naila satu bulan yang lalu membuat mereka dekat, tapi tentu saja mereka dekat secara sembunyi-sembunyi. Seperti hari yang sudah banyak di lalui bersama Naila,, Reno juga telah melalui hari dengan keluarga baru, iya keluarga baru adalah Johan dan Danu yang menjadi saudara dan Ayahnya.
Meskipun sampai sekarang dia dan Johan sama sekali belum akur atau berbicara dengan nada yang tidak tinggi, Reno masih tidak perduli. Dengan alibi ada urusan di universitas Reno keluar dari rumah bernuansa putih itu setelah bersaliman dengan Helmahera dan Danu.
Langit sangat cerah hari ini, dan Naila mengajaknya bertemu di sebuah cafè yang sama sekali tidak Reno tahu. Mungkin baru buka atau dia yang tidak terlalu melihat sekeliling saking tidak perdulinya? Entahlahh
Reno memarkirkan motor kawasakinya di parkiran cafè yang sudah di sediakan. Masuk kedalam cafè mencari keberadaan perempuan yang membuat janji. Dan di bagian paling pojok Reno menemukannya. Perempuan yang membuatnya bangkit dari keterpurukkan setelah Lia tidak ada. Perempuan yang memiliki senyum yang indah. Perempuan yang sekarang tengah tersenyum hanya karna handphone di genggamannya. Perempuan yang__ segala sesuatunya tidak bisa Reno jelaskan dengan kata-kata.
Naila terlalu sempurna untuk di deskripsikan dengan kata-kata.
Lama sekali waktu yang Reno habiskan untuk mengagumi perempuan itu. Dia berdiri di meja paling dekat dengan pintu sambil mengagumi sosok Naila dari kejauhan. Dan setelah menghabiskan banyak sekali waktu untuk berdo'a pada Tuhan agar memberikan sosok Naila menjadi pendamping hidupnya, Reno memilih menyudahi. Laki-laki itu berjalan mendekat membuat atensi seorang Naila Athana Luansya tertarik untuk melihatnya..
"Lo udah dateng?" Naila beranjak. "Karna lo udah dateng, sekarang kita bisa pergi."
"Lah kita nggak minum dulu?" Reno menyerinyitkan dahinya. "Kalo kita langsung pergi kenapa lo nggak kirim aja alamat rumah lo Nai. 'Kan gue bisa jemput lo di sana." Ini masih pagi tapi Naila sudah membuatnya ingin menyemburkan api.
"Ahh gue males. Udah ayoo gue mau ngajak lo ketempat yang paling gue suka."
Saat Naila menariknya, Reno malah meraih gelas berisi jus mangga dan meminumnya sampai sisa sedikit. Dan menurut saat bagaimana Naila menariknya.
Reno pasrah saja, tohh ini Naila. Perempuan yang sudah dengan baik hatinya memberikan pelukkan saat dia benar-benar butuh. Jadi membahagiakan Naila tidak ada salahnya 'kan?♡---------♡
Reno membeku di tempatnya berdiri saat ini. Reno tidak habis pikir Naila mengajaknya ketempat yang bahkan hanya sekali Reno datangi, itupun dengan Helmahera.
Tahu tempat apa? Jawabannya Salon. S-A-L-O-N salon!
"Ngapain lo ajak gue kesini? Lo mau nyalon?" Reno berujar penuh tanda tanya.
"Iya mau nyalon. Tapi bukan gue melainkan lo."
"Hah!? Gue?!"
"Udah nggak usah sok kaget. Gue bakal ngerubah anak kalem kaya lo jadi lebih maco dari pada Johan. Gue pastiin itu." Naila mendorong punggung Reno dari belakang laki-laki itu agar sang empunya masuk kedalam.
"Indri! Tolong warnain rambut temen gue yaa." Untungnya yang mempunyai salon ini adalah temannya.
"Apaan sihh Nai. Gue nggak mau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
{2} Pelangi diujung Senja | Huang Renjun✔
Fiksi Penggemar"Karna seperti Pelangi diujung Senja. Gue nggak bisa bohong kalo lo sama indahnya." "Gue mau jadi sosok yang penting dihidup lo Ren." THE CEZANNE IV (2) Stars : Senin 06 Juni 2022 Finish : -