Chapter 4

74 69 9
                                    

Kring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring...
Kring...

Suara alarm jam berbunyi ketika aku belum bangun dari tidurku.

Kring...
Kring...

Demi apapun aku masih ingin tidur! Dengan berat hati ku buka mataku pelan-pelan, penglihatanku masih sedikit kabur karena nyawa ini belum terkumpul dengan penuh.

"Jam berapa ini?."Aku berusaha mengambil jam kecilku diatas meja disamping kasur.

Pukul 06.11 pagi. Ini masih awal untuk hari libur. Ku tegakkan lurus tubuhku untuk melihat kearah depan.

Hey tunggu dulu. Baju siapa itu yang digantung dibelakang pintu? Aku tidak pernah melihatnya dan itu bukan milikku. Tapi bajunya cantik sekali.

Gaun putih penuh dengan manik-manik dan juga Bunga dibagian pinggangnya. Indah sekali.

"Aula. Bangun ini sudah-."

"Oh ternyata kau sudah bangun."

"Cepat bersihkan dirimu bersiap-siaplah hari ini kita akan ke bukit balaikota untuk merayakan ulangtahun mu."Cercah ibu dari ambang pintu.

Aku terdiam sebentar. Ulang tahun? Tunggu sebentar tunggu. Ah iya benar! Aku baru ingat, hari ini adalah hari ulangtahun ku. Kenapa aku bisa melupakan itu lagi. Astaga.

"Apa? Jadi ibu Ingat?."Tanyaku sedikit terharu.

"Tentu saja. Ibu sudah mengingat tanggal lahir mu sejak 2 hari yang lalu. Dan ibu berpikir kita merayakan dibukit tak jauh dari balaikota."Jelas ibu.

"Wah terimakasih ibu. Aku senang sekali."

"Oh iya Bu. Baju milik siapa dibelakang pintu itu."Tanyaku lagi. Sontak ibu melihat baju yang ada didekatnya.

"Ini milikmu. Sebelum ibu pulang, ibu ingat ingin membelikan mu baju. Jadi ibu membeli yang ini. Bagus bukan?"

"Wah itu bagus dan cantik. Aku suka."

"Baiklah kalau begitu ayo mandi dan kita akan mempersiapkan semua perlengkapannya."Seru ibu setelah itu dia menutup kembali pintu kamarku.

"Aku tidak sabar. Saatnya mandi."Aku bangkit dari atas kasur mengambil handuk dan segera pergi kekamar mandi.

"Pesta ulang tahun! Pesta ulang tahun!."

*****

"Aula tolong masukan semua daging ayam itu kedalam mobil. Ibu sudah keberatan membawa ini semua."Pinta ibu ketika kami berdua sedang sibuk memasukkan barang-barang kedalam mobil.

"Baik Bu."Ku ambil daging ayam yang sudah siap untuk dimakan dan sudah tersimpan dengan rapi didalam tempatnya.

"Mm.., baunya enak sekali, aku jadi lapar."

"Ibu boleh aku ambil satu?."

"Tahan dulu. Kau harus memakannya bersama orang-orang. Itu lebih adil."Sahut ibu yang masih sibuk memasukkan barang-barang.

Aula And Another World's ( on going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang