Chapter 9

41 28 36
                                    

"Clay awas!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Clay awas!."

Srangg...

Srangg...

Dua lemparan pisau terbang menuju Clay, tapi dengan sigap Clay menghindar dari lemparan pisau itu dengan cepat.

"Hampir saja."Serunya.

Roy melempar pisau yang telah dia tangkap dan membuangnya kesembarang arah, tak lama setelah itu sebuah kobaran api berukuran sedang datang satu per satu menyerang kami.

Puss..

Puss...

Dua kombaran api itu kembali menyerang Clay, dia merentangkan kedua tangannya kedepan. Sesuatu berbentuk tananman besar keluar dari tangannya. Wow, aku tidak menyangka bahwa Clay memiliki kekuatan seperti itu. Menakjubkan!

Api itu semakin mendekat kearahnya, tumbuhan yang telah dia ciptakan mengeluarkan percikan air yang cukup untuk mengalahkan kobaran api-api itu.

"Kita harus lebih waspada!."Perintah Roy.

Leyren tampak memainkan Indra penciumannya, dia mencium kesisi dan kesisi lainnya. "Bau makhluk ini seperti tidak asing,"Seru Leyren antusias. "Baunya seperti seorang penyihir, elemennya terasa sangat kuat."Leyren terdiam sejenak, dia melihat kebelakang dan..

"Teman-teman seorang penyihir datang!."

Apa! Penyihir? Bagaimana bisa? Tolong aku menjadi tak berdaya, apa yang harus aku lakukan. Demi dewa Neptunus tolong lindungi aku.

Aku bangkit, berdiri diantara Clay, Roy dan juga Leyren, sedikit berlindung dari penyihir aneh ini.

"Hahaha!."Penyihir itu tertawa-tawa mengelilingi kami yang siap siaga untuk menjaga diri jika diserang olehnya.

Ini asli! Dia seorang penyihir! Ini pertama kalinya aku melihat penyihir terbang menggunakan sapu, dan tawanya yang sangat mengerikan.

Jika dilihat secara langsung ternyata penyihir itu jelek ya, hidungnya terlalu Mancung dan besar, kuku panjang dan hitam, wajahnya hitam pucat, rambut keriting berurai, dan lihat bajunya yang compang-camping. Penyihir itu tak sebagus yang ku pikirkan dicerita novel-novel yang pernah ku baca, ugh! Kalau dipikir-pikir dia lebih jelek daripada Leyren.

Penyihir itu mendarat dengan sapu miliknya, tampak sekali dia menyeringai. Dia berjalan sedikit mendekati kami.

"Oh, lihat siapa yang kita temukan disini."

"Anak ksatria bangsa Elf, Seorang Vampire lulusan academy ternama, dan peri kecil yang ramah."

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu wahai anak-anak penguasa dunia! Hahaha."Dia kembali tertawa dengan kencang.

Kini aku tak bisa lagi menahan ketakutanku, kaki dan tubuhku sekarang sudah mulai bergetar.

"Apa yang kau inginkan Pipyot!."Seru Roy kepadanya.

Dia tersenyum lebar ketika mendapatiku dibelakang Clay dan bersembunyi dibelakangnya. "Manusia? Ah.. sudah ribuan tahun aku tidak pernah melihat manusia lagi."Kekehnya.

"Dan sudah lama belum merasakan daging manusia. Haha!."

"Serahkan manusia itu kepadaku!."Teriak Pipyot menggelegar.

Kedua mataku membulat. Apa! Ternyata penyihir juga memangsa manusia? Hey tidak-tidak, aku masih ingin hidup. Ini konyol sekali, aku tidak ingin mati sekarang.

"Tidak akan pernah!."Tolak Roy, dia mengeluarkan anak panah dari belakang punggungnya, mengambil satu dan menyerang penyihir itu menggunakan panahannya yang sedikit mengeluarkan elemen.

Panah itu mengenai pundak sebelah kiri Pipyot. "Agrhhh!."Dia meringis sedikit kesakitan, Pipyot menatap tajam kearah Roy.

"Beraninya kau!."Dia menggayuh tongkat ajaibnya, sesuatu berbentuk bambu runcing yang berancun mengarah kearah Roy.

"Rasakan ini!."Bambu beracun itu terlempar jauh setelah Clay menyerang menggunakan tumbuhan besar yang menjalar.

Pipyot semakin marah, dia mengepalkan kedua tangannya. Itu lebih kelihatan mengerikan ketika dia mulai marah.

Pipyot kembali menyerang Clay dan Roy lagi dengan elemen apinya, kali ini api itu semakin besar.

Lantas dengan cepat Leyren ikut menyerang, dia membantu Clay dan Roy dari serangan mematikan itu.

"Hiyaa!."Leyren mengeluarkan elemen angin untuk melenyapkan kobaran-kobaran api yang mengerikan.

Yap, apinya padam, aku tidak tahu jika Leyren memilki elemen seperti itu, pada dasarnya dia seorang Vampire yang pasti tidak memilki elemen angin, tapi aku ingat penyihir jelek itu tadi menyebut jika Leyren lulusan dari academy ternama. Mungkin dia sudah menguasai elemen-elemen yang keren.

"Keparat! Serahkan manusia itu kepadaku."Seru Pipyot semakin murka.

"Tidak akan!."Tolak Roy lagi kompak bersama Clay dan Leyren.

"Agrhhh! Serahkan!."Pipyot hendak menyerang lagi, tapi Roy Leyren dan juga Clay, mereka menyatukan seluruh kekuatan mereka, dan sesuatu bercahaya besar terciptakan. Pipyot menjerit ketika cahaya besar itu mendekat kearahnya, dan Pipyot hilang dan lenyap tak tahu lagi kemana arah. Dia menghilang.

Aku menyaksikan semua ini dengan mata dan kepalaku sendiri. Ini seperti mimpi, tapi ini nyata hanya saja beda dunia. Aku terdiam membeku tanpa berkedip sedikit pun. Jika ini akan terulang lebih baik aku bersembunyi dibalik batu besar raksasa atau bawah tanah.

*****

Suara nyanyian burung serta angin yang sejuk melintas dan juga gerutuan air terjun yang cukup deras membuat telingaku ini menjadi tenang.

Aku menghirup udara segar tanpa segan, akhirnya bisa bernapas dengan segar. Otakku menjadi berhenti berkerja ketika mengingat kejadian tadi. Ugh! Aku harap penyihir jelek itu tidak akan kembali.

"Aula."Aku memutar kepadaku ketika Roy berseru memanggilku.

"Ada apa?."Aku menghampirinya.

"Bukankah kau haus, coba minum air ini, airnya sangat menyegarkan."Roy mengambil aliran air terjun yang jernih ini menggunakan kedua telapak tangannya, setelah itu meminum airnya.

Aku mengerutkan dahi ku. Ini untuk pertama kalinya aku meminum air terjun dan meminum air tanpa dimasak, aku harap rasanya tidak seburuk yang ku pikirkan. Aku mengambil air itu menggunakan telapak tanganku. Mataku membulat, ini segar sekali, lebih segar dari air yang dicampur dengan kepalan es batu.

Aku terus meminumnya tanpa berhenti, ini adalah kesempatan dimana rasa panas telah melandaku.

"Teman-teman lihat ini."

*****

To be continued

Aula And Another World's ( on going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang