Suara kuciran burung terdengar samar-samar, Aluna suara jangkrik dan cahaya kunang-kunang juga terdengar melintasi dikedua telingaku. Hawanya dingin sekali, aku menutupi seluruh tubuhku dengan daun yang lebar dan juga panjang untuk menghilangkan sedikit rasa dingin ditubuhku. Daun yang kugunakan mirip seperti daun pisang tapi bukan.
Clay membangunkan ku, dia menepuk-nepuk bagian punggung dan pelipisku. Awalnya aku tak mau bangun, lantaran masih sangat mengantuk. Tapi Clay tetap saja tanpa henti untuk terus membangunkan ku, ini sangat mengganggu astaga!. Ugh! Clay sialan, aku kan masih mengantuk, tidak ingin sekali aku bangun.
"Aula! bangun! bangun! Ayo! bangun!."
Clay mengguncang-guncang tubuhku, berharap aku segera bangun. "Emm, sebentar lagi."Ulurku dengan suara khas yang masih tertidur.
Aku merasakan tubuhku semakin kuat diguncang olehnya. Astaga, guncangannya semakin gila saja. Aku mau tak mau segara bangun agar Clay berhenti melakukan hal gilanya itu.
Yap, setelah selesai menyelesaikan perjalanan kemarin, kami memutuskan untuk tidur bermalam disini. Bukan kami sih, lebih tepatnya Roy, karena tak tahu lagi harus beristirahat dimana. Kami tidur hanya dengan beralaskan daun panjang yang lebar, selimutnya juga menggunakan daun itu. Entahlah aku tidak tahu apa nama daunnya, mirip seperti daun pisang tapi itu bukan. Apa sejenisnya ya?
Hey! jangan berpikir jika aku bisa tidur dengan nyenyak dan tenang. Aku tidak bisa tidur diatas daun yang tak memiliki halusan sutra dan busa, aku lebih memilih untuk tidur dikasur milikku saja daripada ditempat seperti ini. Nyamuk dan hewan-hewan kecil lainnya juga menggangguku saat ingin tidur, karena hal itu aku tidur cukup larut, sekitaran jam satuan mungkin.
Aku menoleh, menghadap Clay, mataku masih sipit. "Jam berapa sekarang?."Tanyaku dengan suara serak.
Clay mendongak, menatapku yang masih kelihatan sangat mengantuk. "Sekarang sekitar jam empatan."Jawab Clay singkat.
Mataku yang semulanya menyipit langsung membulat. "Kau gila?! Membangunkan ku sepagi ini?!."Aku menatap tak percaya Clay.
Hey, yang benar saja! Aku mungkin tertidur sekitar jam satuan dan dibangunkan oleh makhluk peri ini jam 4 pagi?, itu bukanlah waktu istirahat yang cukup bagiku.
Clay menghela napas panjang lalu menatapku kembali. "Lihatlah Aula, orang-orang disekitar mu sudah bangun, kau masih ingin tertidur ketika semua orang bersiap-siap untuk pergi?."
Aku diam dan menatap disekelilingku, kulihat Roy dan Leyren sudah bangun, mereka merapikan sedikit perlengkapan yang akan mereka bawa.
"Kita akan berangkat satu jam lagi,"
"Kau harus membersihkan dan merapikan dirimu juga."
"Tidak ada waktu lagi untuk tidur."
"Apa kau masih-."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aula And Another World's ( on going )
Fantasi••• Namaku Aula Grasella abjadbar. Aku hanyalah makhluk manusia biasa tanpa diciptakan keahlian sedikitpun. Sesuatu yang aneh datang ketika sebuah cahaya putih membawaku ke dunia lain, semua ini seketika hilang dari kehidupan nyatanku. Dimana sekar...