"Bun, tolongin Sakura." Ucap seorang gadis yang tengah mencoba merayu orang tuanya agar bisa bersekolah layaknya anak lain. Yah saat ini Sakura sedang membujuk kedua orangtuanya agar mengizinkannya masuk sekolah tahun ini. Tahun ini tahun ajaran baru dia masuk SMA, dia ingin menikmati indahnya masa putih abu abu, seperti cerita sepupunya yang katanya masa masa yang paling indah.
Sakura Tarrania seorang gadis cantik, lembut, baik hati dan periang di tengah keterbatasannya. Sakura yang terselip memiliki makna dalam artian bunga yang bersemi, membuat gadis itu lebih menyukai di panggil dengan sebutan Sakura. Dan juga, selain itu ia memang sangat menyukai warna dari bunga tersebut.
Memiliki daya tahan tubuh yang lemah membuatnya tidak bisa bergerak bebas, semua serba di larang dan di kekang. Sakura lahir dari keluarga berada, namun sejak kecil dia tidak pernah pergi ke sekolah. Dia hanya di izinkan untuk home schooling, lantaran kekhawatiran berlebihan dari orang tuanya.
"Sayang, ayah kamu benar. Kamu home schooling lagi aja ya." Ucap sang bunda yang bernama Linda.
"Ayah khawatir sama kamu sayang," sambung sang ayah yang bernama Haidar.
"Tapi yah, Sakura ingin memiliki teman, memiliki pengalaman hidup," ucap Sakura lirih sambil menundukkan wajahnya. "Sampai kapan Sakura akan dijadikan burung peliharaan." Ucapnya lagi kini sambil terisak.
Linda segera mendekap tubuh mungil putrinya dengan sayang.
"Sakura juga ingin seperti mereka Yah, Bun, Sakura mohon." Ucap Sakura sambil menatap wajah orang tuanya.
Haidar pun menghela nafasnya pasrah, "Baiklah, tapi kamu harus janji sama ayah, kamu harus baik baik saja." Ucap Haidar tegas.
"Sakura janji yah, Sakura akan baik baik saja, Sakura akan jaga diri Sakura dengan baik." Ucap Sakura seketika dengan tersenyum dan langsung memeluk ayahnya. "Terimakasih ayah, bunda."
Sejujurnya Haidar dan Linda begitu khawatir dengan keadaan putrinya, namun mereka tidak bisa terus mengurung anaknya didalam rumah, anaknya juga butuh teman dan pengetahuan dunia luar, mungkin ini memang sudah waktunya untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tidak home schooling terus.
SMA Kemilau Nusantara sekolah favorit yang ada di kota itu. Bukan tanpa alasan Sakura ingin masuk sekolah itu, selain sekolah favorit, itu juga atas rekomendasi dari kakak sepupunya, makanya dia berusaha keras untuk belajar agar bisa masuk ke sana.
Hari pertama Sakura masuk sekolah, dia menjadi pusat perhatian seluruh siswa di sana lantaran Sakura yang selalu di rangkul oleh sang ayah. Di usianya yang sudah terbilang berumur, paras nya yang tampan dan menawan membuat seluruh siswa di sana berfikir bahwa anak baru itu adalah simpanan om om.
Setelah melakukan pendaftaran dan mengantarkan putrinya ke kelas, Haidar segera pamit untuk kembali bekerja.
"Sayang, kamu yakin dengan pilihan kamu ini? Kamu tidak akan menyesal? Ini dunia baru untuk kamu," kata ayah memegang kedua bahu Sakura saat hendak masuk ke dalam kelas.
"insyaAllah, Sakura akan baik baik saja, dan Sakura tidak akan menyesal, Ayah." Sakura menatap sang ayah dengan sangat tegas dan yakin.
Haidar hanya mampu menganggukkan kepalanya, ia mencoba untuk mengerti dan memberikan kesempatan untuk sang putri, "Baiklah, kamu masuk. Ayah akan kembali ke kantor. Nanti pulang sekolah, ayah akan menjemput mu lagi."
Sakura hanya mengangguk, lalu ia segera masuk ke dalam kelas dan bertemu dengan para teman juga gurunya.
"Baiklah, silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap seorang guru yang setelah menyambut kedatangan Sakura.
"Perkenalkan nama saya Sakura Tarrania, tapi saya lebih suka di panggil, Sakura. Salam kenal teman teman semuanya," ucap Sakura sedikit kaku dan malu.
"Hai Sakura!" Seru semua yang ada di kelas serempak, menerima kedatangan Sakura.
"Sakura kamu pindahan darimana?" Tanya salah satu seorang siswi berambut ikal yang duduk di barisan paling depan.
"Sakura cantik, boleh minta nomor hapenya gak?"
"Sakura sudah punya pacar belum?"
"Huuuuuuuuuu!" Seketika kelas itu menjadi riuh ricuh karena kedatangan murid baru. Sakura menyunggingkan senyumnya, ia sedikit lega karena hari pertamanya bertemu teman baru seolah berjalan lancar.
"Sudah sudah, pertanyaan kalian tidak ada yang berfaedah sama sekali!" Ucap ibu guru yang bernama Diana sambil menggeleng gelengkan kepala. "Sakura kamu bisa duduk di bangku yang kosong."
Sakura mengangguk dan segera mencari kursi kosong yang ada di sana. Namun, baru saja dia mendudukkan diri dan mulai mengeluarkan buku dari tasnya tiba tiba seseorang datang dan membuatnya terkejut.
🌸🌸🌸
Hai, terimakasih sudah membaca!!
Maaf bila ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan harap maklum author juga manusia yang perlu banyak belajar :)
Ada typo?? Silahkan tandain yaa✨
Jangan lupa untuk vote dan komen yaa✨
Semoga suka✨
TBC🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Kisah
Teen Fiction"𝐒𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐫𝐢𝐦 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤𝐤𝐮.." "Jangan mencintaiku, karena aku tidak ingin menyakitimu." "Bila kau tak izinkan aku mencintaimu, setidaknya izinkan aku untuk tetap bersamamu." Menjadi cucu pemilik sekolah, membuat S...