Warisan - 28

3.4K 462 34
                                    

Akhirnya setelah sekian purnama, update😭😭😭

Btw cerita ini update setiap Kamis yaaa (jamnya gak nentu, bisa pagi atau malam). Biar ada jadwal😂 minggu depan update lagi❤

 Biar ada jadwal😂 minggu depan update lagi❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeklin memandangi langit selagi tidur di atas kap mobil Kastara. Bagian kakinya yang terekspos sudah ditutup selimut oleh Kastara. Dia tidak tahu Kastara menyiapkan selimut dan jaket di dalam mobil.

"Kamu bawa-bawa selimut mau tidur di pinggir jalan?" Jeklin bertanya iseng.

"Nggak. Saya pikir belakangan baju kamu makin nggak kekontrol. Jadi saya bawa biar bisa selimutin kamu pas lagi pakai baju terbuka dan saya bawa pulang."

Jeklin tertawa geli. Kastara tidak pernah gagal menghiburnya dengan tindakan-tindakan di luar perkiraan. Justru itulah yang sebenarnya membuat Jeklin semakin mencintai laki-laki itu.

"Tau gitu aku pakai scarf lagi aja, ya."

"Jangan. Saya nggak suka kamu pakai scarf. Kalo ditarik bisa copot semua. Kalo kamu mau pakai baju kebuka pas lagi sama saya. Biar saya pelototin satu per satu yang merhatiin kamu."

Jeklin melihat Kastara yang berdiri di sampingnya. Tertawa lagi dan lagi. Jeklin gemas sampai bangun dari posisinya dan mencubit pipi Kastara.

"Seperti pacar yang cemburuan. Uwu banget," ucapnya pelan.

"Iya, saya cemburuan. Kelas berat."

"Utututu ... Kastaraku."

Jeklin mencubit lagi pipi Kastara dengan jahilnya. Awalnya memang tidak ditanggapi, lama-lama Kastara menahan tangan Jeklin dan mengecup punggung tangan perempuan itu sebagai balasan.

"Nanti kamu cek rekening kamu. Katanya Angan udah kirim uangnya. Saya titip sama dia untuk kirimin uang saya. Balikin sama Lioness. Kalo kamu butuh apa-apa, kamu bisa bilang sama saya, Eki."

"Eh? Kamu beneran transfer?" Jeklin memekik kaget. Dengan cepat dia menarik tangannya dan mengambil ponsel untuk memeriksa tabungannya. Saat melihat rekening, dia menemukan sejumlah uang yang dipinjamkan Lioness padanya. "Kas, kamu nggak habisin tabungan hasil kerja jadi jaksa untuk transfer aku, kan? Jangan repot-repot gini. Aku minta rekening kamu. Mau aku balikin. Biar kamu simpan aja uangnya."

"Kamu balikin, saya marah," tegas Kastara. Mendengar Jeklin menghela napas, dia menambahkan, "Kamu tenang aja. Itu uang dari tabungan khusus saya, bukan hasil kerja jadi jaksa. Pokoknya kamu pakai uangnya. Balikin sama Lioness."

Jeklin menghela napas. Dia tidak ingin menyusahkan Kastara, apalagi sampai memberikan uang sebanyak ini. Mereka belum cukup lama dekat. Kalau dengan Lioness, dia sudah mengenal laki-laki itu sangat lama meski harus ada yang dikorbankan seperti janji mempertemukan Fortuna dengan bajingan itu.

Warisan In Mission: Jeklin (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang