Warisan - 4

9.7K 1.3K 128
                                    

Yuhuu update lagi🤗🤗😘

Yoook komen yang buanyak🥺🥺 soalnya komen bikin aku semangat lho! Senang juga bisa lihat komen tentang cerita ini🥺🥺❤

Jangan lupa vote juga ya

#Playlist: Kassy - One Sunny Day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Playlist: Kassy - One Sunny Day

Saat ini.

"Bang! Bang! Berhenti di pinggir, ya. Nggak jadi ikut. Mau pulang lewat jalur terbang aja." Jeklin gebrak-gebrak dashboard mobil Kastara.

"Kamu pikir saya sopir angkot? Nggak ada turun. Kamu harus ikut." Kastara menarik tangan Jeklin, menahan satu tangannya karena takut Jeklin nekat melompat. Perempuan seperti Jeklin pasti punya cara gila untuk melakukan apa pun.

"Awalnya kamu bilang mau makan sama teman kamu, ya, terus sekarang kamu bilang mau ketemu orangtua kamu. Apa nggak gila? Aku nggak mau. Kalo gugup aku bisa kejang-kejang," ucap Jeklin seraya berusaha menarik tangan dari genggaman Kastara, sialnya gagal. Bagian terakhir dari ucapannya tentu saja sebuah kebohongan besar.

Kastara tertawa kecil. "Kejang-kejang? Mana ada. Kamu nggak pernah gugup. Semalam aja nggak ada tanda-tanda kamu gugup. Saya yang gugup. Pokoknya kamu tetap ikut."

"Turuniiiiinnnn! Atau aku buka pintunya, nih!" ancam Jeklin.

"Bantu saya hari ini, saya akan bantu nuntut mantan kamu."

Jeklin mulai tergiur. Adegan ronta-ronta mendadak dihentikan. Pandangan langsung tertuju sepenuhnya pada Kastara. "Beneran, nih?"

"Saya serius. Adik saya pengacara hebat. Saya akan minta tolong sama dia untuk bantu kamu."

Jeklin tergiur. Sialan. Dia harusnya tidak mudah tergiur, tapi tawaran Kastara cukup menarik. Tiba-tiba ide brilian mengenai hal lain muncul begitu saja, membuat Jeklin senyam-senyum sendiri.

"Boleh juga sogokan kamu. Tapi gimana kalo kasih tambahan? Kamu bantu aku dapatin Kelvin sekalian?" Jeklin kedip-kedip membujuk Kastara.

"Siapa Kelvin?" Kastara baru mendengar nama itu. Semalam tidak ada nama itu disebutkan.

"Kamu nggak perlu tau. Pokoknya kamu harus bantu aku dapatin Kelvin dan nolongin aku nuntut mantanku. Kalo setuju, aku bersedia jadi pacar tipu-tipu kamu. Deal?"

Kastara menimbang-nimbang. Ibunya ingin dia segera mengenalkan pacar. Kalau tidak, dia akan dijodohkan dengan anak dari teman ibunya. Kastara paling malas berurusan dengan perjodohan. Dia ingin menikah dengan pilihannya sendiri.

"Oke, deal," jawab Kastara setuju.

"Nah, kalo gini, kan, enak. Kamu enak, aku enak." Jeklin nyengir. Sejurus kemudian dia meralat, "Eh, jangan enak. Itu cocoknya untuk semalam. Kalo untuk sekarang lebih tepat solusi bersama."

Warisan In Mission: Jeklin (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang