Ni

1.7K 142 3
                                    

Enjoy your read!

Hanji dan (name) sedang berada di dalam ruangan Erwin. Di dalam sana ada Erwin, Mike, Hanji, (name), dan Levi.

Yap, mereka semua sedang berkumpul untuk membahas (name). Tidak sih, lebih tepatnya Hanji yang heboh sendiri karena kekuatan (name) yang bisa dibilang tidak masuk akal itu.

"Erwin!!!!! Kau harus tau berita ini! (Name)-chan bisa menyembuhkan luka hanya dengan sentuhan intim!" teriak Hanji.

Erwin mengerjapkan mata bingung, keningnya berkerut.

Ternyata namanya benar-benar (name). Apa dia ada hubungannya dengan para Titan di hutan tadi? pikir Erwin.

"Kyaa~ geli ahahahahaha~ gelii!"

Lamunan Erwin terbuyar saat mendengar suara (name). Pandangannya teralihkan ke depan, dimana (name) sedang tertawa kegelian karena Mike yang mengendusi lehernya tanpa henti.

"Wangi.. tubuhmu sangat harum," komen Mike.

Slurp

"Ahhnn.." (name) mendesah tertahan saat Mike dengan sengaja menjilat lehernya.

"Manis," gumam Mike.

Baru saja Mike ingin menjilat leher (name) lagi, pergerakannya terhenti saat Levi menariknya kasar.

"Berhenti melakukan hal tak senonoh! Kau mengotori mataku, sialan!" sentak Levi.

Mike mengerjap pelan, ia seketika tersadar dan menatap (name) dengan tatapan bersalah.

"Maaf, aku tidak bermaksud," ucap Mike.

(Name) hanya tersenyum, kepalanya mengangguk kecil lalu kedua tangannya sengaja diangkat menunjukan bahwa dirinya tidak masalah dengan perlakuan Mike.

"Jadi, sebenarnya ada apa ini?" tanya Erwin.

Hanji melirik (name), ia menghela napas pelan sebelum menatap Erwin serius.

"Kau pasti tidak akan percaya dengan ini! Sepertinya akan sulit kalau dijelaskan lewat kata-kata lebih baik kau melihat langsung saja."

Hanji mendekati (name) dan memegang kedua bahunya erat, "(name)-chan? Apa kau mau memperlihatkan lagi hal yang kau lakukan tadi pada Levi?"

"Levi?" (Name) memiringkan kepalanya dengan tatapan bertanya.

"Oh iya aku lupa mengenalkannya padamu, ya?" Hanji terkekeh pelan, tangannya menunjuk pada sosok cebol yang berdiri sambil melipat tangan di pojok ruangan. "Itu yang namanya Levi."

Tangan Hanji beralih pada sosok pirang klimis bermata biru, "Itu Erwin, dia pemimpin pasukan ini sedangkan yang tadi mengendusmu namanya Mike."

Orang yang disebut namanya hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, kecuali Levi yang menatap tajam seolah ingin membunuh (name) melalui tatapannya.

(Name) sadar akan tatapan Levi padanya, tapi ia memilih untuk mengabaikannya dan mengangguk-anggukkan kepalanya merespon ucapan Hanji.

"Umm.. lagi?" tanya (name).

"Iya, coba lakukan lagi. Kebetulan Erwin sempat terluka karena terjatuh saat melawan Titan tadi. Apa kau bisa menyembuhkannya?"

"Um!" (Name) mengangguk semangat, ia berjalan mendekat ke arah Erwin. Matanya meneliti pria pirang itu dari atas sampai bawah.

"Pemimpin.. berkorban.. Shiganshina.. ruang bawah tanah," ucap (name) dengan tatapan kosong.

"Eh?"

Mereka semua terkejut dengan penuturan (name). "Ano.. apa yang kau maksud itu, (name)?" tanya Hanji.

Queen of Titans (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang