Ichi

2.1K 167 13
                                    

Enjoy your read!

Hanji terdiam mendapati gadis mungil yang sedang berbaring di dalam ruangan khusus penelitian miliknya. Setelah mereka kembali ke Trost sehabis melakukan ekspedisi, Hanji memohon dengan sangat kepada Erwin agar menyerahkan gadis itu padanya untuk di teliti.

Erwin yang merasa sangat penasaran pada gadis itu menyetujui usulan Hanji, terlebih bagaimana bisa seorang manusia tertidur dengan nyaman di sekeliling Titan? Bukankah itu tidak masuk di akal? Tidak ada sejarahnya predator dapat akur dengan mangsa. Maka, jawaban satu-satunya adalah.. gadis itu.. mungkin saja bukan manusia. Demi membuktikan pemikiran itu, Erwin setuju menyerahkan gadis mungil itu untuk diteliti.

Hanji tersenyum senang, pemikirannya mulai liar terlebih tentang eksperimen-eksperimen yang akan dilakukannya. Dirinya merasakan euphoria tersendiri yang membuat badannya bergetar.

"Hah.. aku jadi tidak sabar untuk menelitimu," gumam Hanji dengan wajah merona padam.

Saat Hanji sedang asik dengan pemikirannya, terdengar lenguhan kecil yang keluar dari bibir mungil sesosok gadis di hadapan Hanji.

"Nghhh.."

Hanji mengalihkan tatapannya pada gadis yang sedang berusaha duduk, "Kau sudah bangun?" tanya Hanji sambil membantunya duduk.

Gadis tersebut hanya diam, menatap Hanji dengan pandangan polos, "Umm..?"

Mata Hanji berkedip pelan, dia tidak bisa! Ini.. ini terlalu kawaii!

"ARGHHHH!! KAMU TERLALU IMUT! AKU TIDAK KUAT!!"

Bruk

Hanji menubruk gadis itu dengan pelukan mautnya dan menggesekkan pipinya ke pipi gadis itu secara berulang.

"Aduh.. kamu terlalu imut! Aku tidak kuat!" gumam Hanji.

"Ugh.. umm.. a-ano.. (name).. (name).."

Hanji melepas pelukannya dan menatap bingung gadis itu, "(name)?"

Gadis itu mengangguk lucu dan berseru dengan nada ceria, "Um! (Name)!"

Hanji mengangguk paham, "Oho~ jadi namamu (name), hm?"

"(Name)!"

Hanji terkekeh gemas, ia mencuri satu kecupan di pipi (name), "Kawaii ne~"

Brak

Tiba-tiba terdengar satu tendangan yang menghancurkan pintu ruang khusus penelitian Hanji.

Hanji langsung berteriak histeris, "KYAAAA!!! KENAPA KAU MENGHANCURKAN PINTUKU LAGI, SHORTY?!"

Levi sebagai pelaku pembobolan pintu itu hanya memasang wajah datar dengan tatapan tajamnya yang khas.

"Urusai, kuso megane!" desis Levi.

(Name) yang masih ada di dekat Hanji hanya mengerjapkan matanya kebingungan, sesekali ia mengelus telinganya yang berdengung nyeri akibat teriakan Hanji.

"Eh.. gomen (name)-chan, aku lupa. Maaf ya sayang, apa telingamu sakit, hm?" tanya Hanji yang tersadar dengan perbuatannya.

Dengan halus Hanji segera mengusap-usap telinga (name) yang terlihat memerah.

"Ummm~" (name) menggelengkan kepalanya dan tersenyum lebar.

"UwU kamu kawaii banget sih~" Hanji dengan refleks memeluk (name) lagi.

(Name) yang dipeluk hanya bisa tertawa senang.

Levi yang sedari tadi melihat kelakuan mereka berdua hanya berdecih jijik, "Oi! Kau masih normal kan? Menjijikan!" sinis Levi.

Queen of Titans (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang