Go

1.3K 132 15
                                    

Enjoy your read!

• Eren POV •

Rasanya aku sedang tertidur lelap saat ini, tapi mengapa ada seperti sesuatu yang lembut dan basah menyentuh seluruh permukaan wajahku?

Cup

Itu.. suara apa? Terlebih kenapa bibirku menyentuh sesuatu yang lembut nan manis? Sebenarnya benda apa yang sedari tadi mengitari wajahku?

Perlahan aku memberanikan untuk membuka mata, tak mempedulikan rasa pusing yang menyerang.

Aku terkejut saat mendapati figur perempuan kecil yang berada tepat di hadapanku.

"K-kau! Siapa? Kenapa.. ada.. disini?"

"Aku? Bisa dibilang calon ratumu dan kau adalah calon rajaku. Intinya kita saling terhubung," jawabnya.

"H-hah?!"

Aku termenung, berusaha mencerna perkataan yang keluar dari bibir tipisnya.

Calon raja? Ratu? Apa ini? Kenapa.. dia berkata seperti itu?

Cup

Lamunanku terhenti saat merasakan tekstur lembut dan basah menyentuh bibirku. Sontak aku mengalihkan pandanganku pada gadis dihadapanku yang tengah mengedipkan sebelah matanya.

"Kau akan tau nanti," ucapnya.

Aku terdiam melongo, rona merah menjalar ke seluruh wajahku. Aku malu, gugup, bingung, semuanya tercampur menjadi satu dalam benakku. Rasa pusing semakin terasa kala aku memikirkan semua yang berkaitan dengannya.

"K-kau.. A-apa.. APA YANG KAU LAKUKAN??!!"

Cup

Lagi-lagi bibirku dibungkam oleh bibir tipisnya. Kali ini sedikit berbeda, aku merasakan pergerakan lembut dan sapuan halus di sekitar permukaan bibirku.

"Mmhhh~"

Rasanya perlahan-lahan energiku terisi kembali, pusing yang sedari tadi kurasakan juga mulai menghilang digantikan dengan perasaan tenang yang mendominasi.

Aku bisa merasakan lidah mungilnya masuk ke dalam mulutku dan mengabsen satu-persatu gigiku. Aku tak tau harus berbuat apa, ciuman ini perlahan berubah menjadi candu. Aku seperti ingin merasakannya terus, terlebih rasa manis yang tertinggal membuatku semakin gila.

Setelah beberapa saat, gadis itu melepaskan ciumannya. Aku sedikit tak rela sehingga tanpa sadar wajahku terlihat merengut.

Dia terkekeh pelan dan mengelus pipiku.

"Ini salam perkenalan yang lebih awal.. kita akan bertemu lagi nanti setelah keruntuhan Maria. Beristirahat lah, sampai juga lagi."

Tuk

Aku merasakan jarinya mengetuk pelan dahiku lalu perlahan-lahan semuanya berubah menjadi gelap.

• Eren POV END •

.

.

.

Melihat Eren yang sudah tertidur kembali, (name) tersenyum tipis. Membelai pelan surai coklat si bocah emerald sebelum akhirnya keluar dari kamar.

(Name) melangkah kembali ke ruang tamu keluarga Yeager. Disana sudah ada Grisha yang sedang berbincang dengan pasukan pengintai.

"Attack.." panggil (name).

Grisha menoleh dan terkejut melihat (name) berdiri tak jauh darinya.

"Joo-sama.." ucap Grisha dengan mata terbelalak lebar.

Queen of Titans (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang