Enjoy your read!
(Name) tertidur pulas di atas ranjang milik Hanji. Ia kelelahan setelah berkeliling menyembuhkan anggota pasukan pengintai yang terluka.
Hanji menatap wajah (name) yang terlihat sangat damai. Perempuan kacamata dengan rambut pony tail itu tidak masalah dengan kasurnya yang saat ini digunakan (name).
Sebenarnya (name) mendapatkan kamarnya sendiri, hanya saja kamar tersebut belum di bereskan. Jadi, dengan senang hati Hanji membawa (name) ke kamarnya.
"(Name)-chan kawaii ne~" gumam Hanji dengan wajah memerah.
Tangannya bergerak mengelus pipi (name), perlahan turun ke area bibir, dagu, dan rahang.
"Mmhhh~ Eren.. Shiganshina.. Carla.. Colossal.."
Usapan Hanji terhenti saat terdengar gumaman dari bibir tipis (name). Perlahan ia menarik tangannya dari wajah (name) dan meletakkannya di dagunya sendiri seraya berpikir.
"Eh? Shiganshina itu.. salah satu distrik di Wall Maria, kan?"
Saat sedang asik dalam lamunannya, badan Hanji berjengit kaget ketika mendengar teriakan (name).
"Iie.. Eren! Eren! ERENNNN!!!"
Bruk
"Hah.. hah.." (name) terbangun dengan napas yang tersengal-sengal. Badannya bergetar pelan, tatapannya seperti baru saja melihat suatu hal yang menakutkan.
"Eren.. hiks.. Eren.. hiks.."
Air mata mengalir dari manik (e/c) tersebut, tangannya mencengkram erat selimut yang membalut tubuhnya.
Mendengar isak tangis yang semakin lama semakin kencang, Hanji dengan segera menarik tubuh mungil (name) ke dalam pelukannya.
"Ssttt.. tenanglah (name)-chan. Kau habis mimpi buruk, hm?"
"Eren.. p-pergi.. Carla.. Dina.. m-makan.. hiks.."
Manik yang terbalut kacamata itu sempat mengerjap pelan sebelum akhirnya ia mengelus dan menepuk-nepuk punggung (name), berusaha menenangkannya.
"Sudah ya, jangan terlalu dipikirkan. Tidak akan terjadi apapun. Itu hanya mimpi buruk saja," ucap Hanji.
Sebenarnya firasatku mengatakan ada sesuatu. Aku harus melapor pada Erwin setelah ini, sambung Hanji dalam batinnya.
"T-tapi.. Grisha pergi.. Founding rebut.. Eren hiks.."
"Sudah.. sudah.. tidak perlu terlalu dipikirkan, sekarang tenang dulu, ya? Itu hanya mimpi buruk, (name)-chan pasti sangat kelelahan."
Hanji mengecup puncak kepala (name) dan membelai halus punggungnya.
"Tidurlah lagi.. kau butuh istirahat yang cukup," ujar Hanji.
(Name) mengendurkan pelukannya pada Hanji, ia mendongakkan kepalanya dan menatap tepat ke manik berbingkai kacamata milik Hanji.
Lagi-lagi hal yang seperti sebelumnya terjadi. Tatapan kosong yang terpancar dari manik (e/c) serta hawa yang terasa sedikit mencekam itu menusuk telak hingga Hanji sedikit gemetar dibuatnya.
"Tidak, itu bukanlah mimpi. Masa depan dunia ini ditentukan oleh Eren Yeager. Dimulai dari keruntuhan Maria."
Bruk
Setelah mengatakan itu, tubuh (name) perlahan lunglai dan matanya terpejam kembali.
"Kkrhhhh..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Titans (18+)
FanfictionBiasanya pasukan pengintai hanya membawa korban jiwa saat melakukan ekspedisi, tetapi kali ini berbeda. Mereka membawa pulang sesosok bocah yang ditemukan sedang tertidur lelap dikelilingi oleh Titan. Terlebih bocah itu juga ternyata mempunyai kekua...