Di Balik Layar 🔞 || JaemRen

Take 18 - END

----------

C_JEUNI STUDIOS :

Di Balik Layar/r18/t18/09/06/22/1972w/

----------

Seminggu lebih tidak bertemu Renjun tentunya membuat Jaemin rindu. Ingin sekali Jaemin melihat wajah manis milik kekasihnya, juga memeluknya erat seakan tak ada hari esok.

Selama itu juga Jaemin sudah mencoba menghubungi Renjun, namun tak ada jawaban sama sekali. Pesannya pun tidak dibaca. Jaemin khawatir, setidaknya Ia ingin mengetahui bagaimana kabar kekasihnya itu.

Apakah Renjun sangat marah sampai menghindari dia seperti ini?

Apa jangan-jangan Renjun tidak mau melanjutkan hubungan mereka lagi?

Jaemin memang sadar bahwa Ia salah karena sudah mengkhianati Renjun, namun Jaemin tidak ingin melepas Renjun begitu saja. Katakanlah Jaemin egois, namun Ia benar-benar tidak bisa hidup tanpa Renjun.

"Ya salah kamu sih. Kamu terlalu bodoh Jaem."

Benar ucapan Haechan barusan. Jaemin memang terlalu bodoh karena dialah sumber masalahnya disini. Mulai dari mabuk dan termakan ucapan Yangyang, hingga berakhir mengacaukan hubungannya dengan Renjun.

"Waktu itu saya--"

"Iya aku tau kalian hanya salah paham aja. Maka itu sekarang kamu susulin Renjun ke Italia. Kamu yang salah, seharusnya kamu minta maaf dan berjuang lagi untuk mendapatkan hati Renjun."

"Tapi saya sudah mencoba--"

"Menghubungi dia? Mengirim dia pesan? Mana cukup?!"

Haechan benar-benar dibuat geram oleh Jaemin.

Tadi kekasih sahabatnya itu mengajaknya bertemu tiba-tiba dan menceritakan perihal masalah hubungan mereka. Haechan tau bahwa Jaemin tidak memiliki teman selain dirinya dan Mark, maka itu Jaemin memilih bercerita pada Haechan. Lagipula Mark pasti tengah sibuk berpacaran dengan Lucas.

Namun mengapa Jaemin terlihat sangat bodoh sekarang? Kantung mata hitam dan bibir pucat, rambut acak-acakan, juga kemeja yang kusut.

Kemana perginya sosok Jaemin yang selalu terlihat dingin, datar, mencekam, dan dominan itu?

Datang dan bercerita sembari mengutuk dirinya sendiri, menangisi hubungannya dengan Renjun, juga merengek memanggil-manggil nama kekasihnya.

"Kalau kamu benar-benar mencintai Renjun, buktikan Jaem. Tunjukan bahwa kamu tidak ingin melepas dia. Akui kesalahan kamu dan minta maaf. Jelaskan padanya baik-baik. Lagipula aku yakin dia pasti akan memaafkan kamu karena dia sangat mencintaimu."

"Tapi kata Guanlin--"

"Guanlin lagi Guanlin terus! Sampai kapan kamu akan mengikuti perkataan manager bak tiang bendera itu?!"

Jaemin menghela nafas berat. "Saya bingung Chan. Tidak ada seorang pun yang mengetahui hubungan kami, selain kau, Mark, dan Jeno tentunya. Bahkan agensi kami pun tidak tau apa-apa. Lantas, apa jadinya jika saya tiba-tiba menghampiri Renjun di Italia dan--"

"Bukankah ini kesempatan yang bagus untuk kamu?" ucap Haechan sembari memutar bola matanya malas.

Jaemin mengernyit. "Maksudmu?"