DUA

98.4K 10.9K 718
                                    

*Happy Reading*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Happy Reading*

Lingga menatap datar ke arah tiga sahabatnya yang kini berjongkok di depan kandang ayam. Mereka kini berada di rumah Carel, lebih tepatnya taman belakang rumah. Taman yang luas dengan tumbuh-tumbuhan warna hijau dan germericik air mancur di tengahnya. Tak jauh dari air mancur satu buah gazebo terletak disana. Sangat menyejukkan mata, bagi siapapun yang melihatnya.

Namun sayang, keindahan taman itu harus dibuat minus dengan kandang ayam yang berada disana. Tak tanggung-tanggung, tiga kandang ayam berjejer dipinggir taman. Carel memang sengaja memisah antara ayam jantan dan ayam betina, bukan makhram katanya. Dan kandang yang satunya untuk para anak ayam yang baru menetas. Huft, siapa sangka ketua dari Battara yang terkenal cool dan menjadi idola bagi hampir kaum hawa itu memiliki tingkah yang sangat konyol.

Jika di depan anggota Battara lain dan di depan umum, Carel selalu menjaga imagenya. Namun, berbeda jika ia sudah berada di depan para sahabatnya. Sifat bobrok Carel akan langsung keluar. Carel, Azka, dan Zaska jika sudah disatukan maka Lingga harus extra sabar menghadapi tingkah ketigannya.

"Ayamnya kapan mau melahirkan nih?," ucap Zaska yang kini terus menatap ayam betina yang duduk anteng di dalam kandang.

Azka memukul kepala kembarannya itu membuat Zaska meringis.

"Ayam bukan melahirkan, tapi membelah diri," sahut Zaska tanpa dosa.

"Lo berdua bisa diem ga, ayamnya jadi takut buat metamorfosis," ujar Carel nyeleneh, matanya masih fokus dengan ayam betina berwarna coklat di dalam sana.

"Ayamnya lo kasih nama siapa, Rel?"

"Yang mana?"

"Yang mau bertelur."

"Oh, namanya Monalisa," jawab Carel tanpa dosa.

Lingga menepuk keningnya ketika mendengar ucapan Carel barusan. Bahkan untuk nama ayam saja sangat berkelas.

"Terus, si Monalisa bunting sama siapa?" tanya Azka penasaran.

"Si Jono."

"Eh tapi udah lo nikahin kan si Monalisa sama si Jono. Nanti yang ada anaknya jadi ga berkah."

"Udah, gue udah nikahin mereka seminggu yang lalu, tenang aja."

"Widih, maharnya apa tuh?" sahut Zaska, yang kini menurunkan kepalanya, mengintip proses ayam yang akan membelah diri, eh bertelur maksudnya.

"Seperangkat katul, dan jagung dibayar tunai," jawab Carel tanpa dosa.

Azka meraup wajah kembaranya, membuat Zaska mendengus.

"Apa-apaan sih lo."

"Dosa lo, ngintipin kemaluan ayam."

"Hah, gimana?" tanya Zaska bingung.

I'M CAREL (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang