Kost Pangeran Bagian 2

6.4K 106 4
                                    

Bagian 2. Stefanus penghuni kamar No. 1

Namaku Stefanus Ardiputro, aku berasal dari kota surabaya, saat ini aku bekerja sebagai staff disebuah Perbankan milik swasta, awalnya aku bekerja di kantor cabang yang berada di surabaya, tapi beberapa hari yang lalu aku menerima kenaikan jabatan dan nantinya akan ditempatkan di kantor pusat yang berada di jakarta.

Karena di sana aku tak memiliki kerabat atau juga kenalan, akhirnya aku memutuskan untuk mencari tempat kost, dan beberapa hari kedepan aku telah mengajukan cuti hanya untuk mencari kamar kost disana.

Hari ini aku sudah berada di jakarta, sebelumnya aku sudah menyempatkan untuk mengecek tempat kost melalui sebuah aplikasi tetapi tak ada yang sesuai, akhirnya aku memutuskan untuk berkeliling saja. aku berniat untuk mencari tempat kost yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantorku yang baru, namun setiap tempat kost yang aku datangi, kamarnya selalu terisi penuh, aku sudah pasrah dan hampir putus asa.

Aku mulai kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat sejenak disebuah warung kecil untuk membeli minuman ringan. Saat disana aku iseng bertanya ke pemilik warung mengenai tempat kost²an terdekat mungkin saja beliau punya sedikit informasi.

Dan ternyata pemilik warung itu mengetahui beberapa tempat kost dan dia memberitahu ku bahwa tak jauh dari sini ada sebuah kost²an yang baru dibangun dan mungkin masih ada kamar kosong disana, dengan rasa gembira aku segera mendatangi tempat kost yang ditunjukkan oleh pemilik warung tadi.

***

"Kost Pangeran"

Nama yang tertulis di depan rumah kost²an itu, sepertinya tempat kost ini hanya di peruntukkan untuk penghuni lelaki saja, aku sedikit senang karena aku sedikit kurang nyaman apabila tempat kost yang aku tempati bergabung dengan wanita atau juga pasangan suami istri.

Ku tekan bel yang ada disana,tetapi tak ada seorangpun yang mendatangiku, ku mencoba kembali menekannya, lalu tak berapa lama muncullah seorang lelaki yang umurnya kira² tak jauh berbeda denganku keluar dari sebuah kamar. Dia segera menghampiriku, tanpa membuka pintu gerbang dia mencoba berbicara padaku.

"Cari siapa mas?" tanyanya sopan.

"Maaf mas saya mau tanya, apa ditempat ini masih ada kamar yang kosong?" tanyaku.

"Ouw.. mas mau cari kost²an yah? klo untuk kamar kosong saya sih kurang tahu yah, mas coba hubungi nomer Hp pemilik kostan ini saja" jawabnya.

"Boleh minta nomernya gak yah mas?, biar nanti saya hubungi beliau" pintaku.

"Sebentar yah mas, saya ambil Hp saya dulu" ucapnya sambil masuk kembali ke kamarnya.

Tak lama dia keluar kembali dari dalam kamarnya sambil memainkan Hpnya, mungkin sedang mencari nomer si pemilik kostan.

"Silahkan mas di catet nomernya" ucapnya.

"Baik mas" ucapku.

"Nomornya 081xxxxxxxx" ucapnya menyebutkan nomer Hp sang pemilik kostan.

"Oiya nama pemiliknya itu Pak Surya" jelasnya lagi.

"Baik Mas, Makasih yah Mas" ucapku setelah menyimpan nomer tersebut.

Aku segera pamit dan berniat untuk kembali ke hotel, sambil menunggu ojek online yang aku pesan, aku mencoba menghubungi nomer sang pemilik kostan. terdengar nada sambung dari nomer itu, tetapi telponku tak kunjung diangkat juga olwhnya.

"Mungkin beliau sedang sibuk, akan aku coba telpon lagi saja nanti" pikirku.

Segera kumatikan telponku dan tak lama kemudian ojek onlineku pun datang, segera saja aku naik dan dengan cepat motor itu melaju menuju hotel tempatku menginap. Aku sangat berharap semoga saja kostan tadi masih ada kamar kosong yang bisa aku tempati.

The Kost ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang