"Nama lu siapa?" tiba-tiba cowok yang sedang merokok depan gue ini menanyakan nama gue, oh iya kita lupa belum kenalan sepertinya.
"Panggil aja Okta, nama lu?" jawab gue sambil tersenyum.
"Kayak cewek namanya" mendengar responnya gue malah cemberut karena ngatain nama gue kayak cewek.
"Hahaha bercanda, jangan cemberut dong kan makin manis" godanya
BLUSH!
Entah kenapa gue ngerasa pipi gue malah memerah. Anjir baru kali ini gue malah jadi salah tingkah dan ngerasa deg-deg an gini pas digombalin cowok.
"Nama gue Irsyad, salam kenal ya okta" ujarnya sembari mengulurkan tangan kanannya.
Gue pun kembali tersenyum dan menjawab uluran tangannya. Hangat. Begitu ketika gue menggenggam tangannya.
"Lu kok bisa ada di kosan via sih? Bukannya ini kosan khusus cewek ya?" tanyanya sambil mengelus tangan gue yang masih dia genggam.
Gue buru-buru melepaskan genggamannya dan sedikit berdehem.
"Gue yang punya kosan ini, tepatnya nenek gue sih, gue cuman ngebabu aja disini, bantu jaga warung dan kosan ini" jelas gue.
"Oh gitu toh" ujarnya sambil sesekali menghisap rokok elektriknya, saat memperhatikan irsyad menghisap rokok vapenya ntah kenapa gue sangat memperhatikannya.
Bibirnya yang merah dan ranum itu menghisap ujung benda dingin rokok tersebut.
Sepertinya benda dingin itu akan menjadi hangat saat masuk ke mulutnya, ekspresi wajahnya pun terlihat menikmati tatkala dia menghisap rokoknya.
'Gue juga pengen dihisap'
HAH?!
Tiba-tiba gue kaget dengan pikiran gue sendiri yang mendadak jadi sangat horny, ntah kenapa melihat cowok ini seperti melihat bang farid versi kulit cerah.
Dan itu justru membuat lubang anus gue berkedut kembali dan gue merasakan ada cairan yang perlahan merembes keluar.
Aaahhh...kenapa lagi sih ini pelet, gue harus segera nemuin bang farid buat konfirmasi hal ini. Tapi tiba-tiba ekspresi wajah irsyad berubah menjadi serius, dia seperti fokus mencari sesuatu dan terlihat dia seperti sedang mengendus.
"Lu kok wangi bangat okta? Gue mencium bau yang manis dan enak dari lu. Lu pakai parfum ya? Baru kecium sekarang nih wanginya"
Hah ? gue nggak pakai parfum apapun padahal, kok bisa dia ngerasa gue wangi dan bau gue enak?
Gue mencium bau badan gue sendiri dan gue ga mencium wangi yang dimaksud irsyad, yang ada gue sedikit bau asem nih.
Tiba-tiba pandangan matanya berubah jadi tajam, dia jadi keliatan lebih garang dan err...jantan sih, entah kenapa rasanya gue juga jadi pengen dipangku irsyad.
Irsyad menggenggam tangan gue perlahan, saat ini kami masih duduk dibangku teras depan, berhadapan dan saling menggenggam tangan.
"WOI IRSYAAADDD, UDAH DATANG LU? HAHAHA"
Tiba-tiba kami dikagetkan dengan sebuah suara cewek, gue dan irsyad refleks melepaskan genggaman tangan kami. Itu mbak via dan mbak nur yang baru saja pulang dari pasar.
Gue lihat mereka membawa cukup banyak kantong belanjaan berisi sayuran dan bahan masakan lainnya.
"Eh..vi...via...i..iya nih vi, lumayan hehe" ujar irsyad yang sedikit gelagapan dan seperti, bingung? Gue memperhatikan irsyad dia seperti bingung saat melihat gue dan dia juga jadi tidak berani menatap gue lama-lama padahal tadi tatapannya tajam banget.
"Hahaha, santai aja bro, yuk masuk gue mau buat seblak nih sama nur, yok bantuin gue" ujar mba via yang ceria itu dan menarik irsyad untuk masuk ke dapur umum didalam rumah.
"Oh iyaa okta, makasih ya udah nemenin temen gue yang playboy ini ngobrol haha, lu ga dimodusin ama nih penjahat kelamin satu kan?" ucap mba via sambil menggeplak kepala irsyad dan tertawa renyah, sedangkan mba nur hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala sambil masuk kedalam rumah dan sepertinya akan mempersiapkan masakan untuk makan siang dan juga seblak untuk mba via dan kita semua.
Mba nur ini emang yang paling kalem di antara kita semua, selain itu beliau juga pintar masak dan meski dia berhijab tapi dia orangnya santuy, asik dah ga kayak ukti ukti di sosmed yang sok alim.
"Yeee apaan sih vi, gue cuman minta cemilan aja ama okta tad" bela irsyad sambil mengusap kepalanya.
"Yee songong ya si anjing, baru kenal udah minta cemilan lu ya" jawab mba via sambil mengeluarkan sebuah bungkusan makanan.
"Nih okta, pesanan lu, sekalian maafin temen gue yang kurang ajar ini ya" mba via menyodorkan sebuah bungkusan plastik berwarna putih bening yang bisa gue lihat kalau itu adalah kue pancong.
Gue mengambilnya dengan senang karena emang gue lagi pengen kue pancong. Gue segera membuka dan memakannya. "Makasih mba via" ujar gue sambil tersenyum.
Mbak via hanya mengangguk dan balas tersenyum kemudian dia menarik lengan irsyad.
"Ayo nyet, lu bantuin gue masak bikin seblak jangan mau makannya doang lu" ketus mbak via
"Gue kagak bisa ege masak" ujar irsyad, "gue disini aja deh nunggu lu masak seblak sambil nemenin okta" tambahnya.
"Yeee kagak, kagak, kagak, lu malah mau modusin perawan orang, ikut gue lu kedalam" mbak via tetap menyeret irsyad kedalam.
Gue yang sedang makan kue pancong hampir tersedak saat mendengar mbak via bilang gue perawan. Dia ga tau aja gue sering di pake bang farid buat muasin nafsunya hihi.
Gue pun membuka kembali facebook gue dan ada satu chat baru masuk ke inbox gue,
'Hey gue tertarik sama pelet anus lu nih, more info bisa gue call atau mungkin bisa langsung datang? Please contact me ya'
gue segera membalasnya dan memberikan no whatsapp serta alamat gue.
Gak lama masuk no baru ke whatsapp gue, sepertinya dari user facebook yang tadi nanyain pelet anus sih.
Gue segera mengeceknya, saat melihat akun Whatsapp nya dan mengecek foto profilnya, gue berpikir kalau cowok ini manis.
Gue pun segera chatting dengan cowok ini, namanya Bayu, anak kuliahan dan sedang patah hati karena sulit mendapatkan cowok idamannya.
Gue pun melayani setiap pertanyaan yang dia ajukan, meski lama-kelamaan gue jadi BT anak ini seperti tidak serius deh.
'Gue takut ini penipuan, zaman sekarang kan banyak yang begini' gue mengernyitkan dahi melihat text yang dikirimnya.
Gue segera menyakinkannya kalau gue kenal baik dengan bang farid, dan gue bantuin dia buat promosi. Gue juga memberikan share loc rumah gue buat meyakinkannya.
Diapun berkata akan segera menuju rumah gue, dan gue akan menunggunya.
Sambil menunggu gue kembali memakan kue pancong gue tapi tanpa sengaja kuenya jatuh dan selai coklatnya mengotori celana pendek gue.
"Oh shittt men, ganti celana lagi deh gue" ujar gue mengumpat kepada diri sendiri. Gue segera membereskan kekacauan yang gue perbuat dan gue pun langsung masuk kedalam rumah untuk ganti celana.
Gue mengganti celana gue dengan celana bola pendek yang cukup ketat. Bagian pantatnya benar-benar membuat bongkahan pantat gue terlihat sekal dan membuat orang lain gemas untuk memukulnya.
Selesai ganti celana gue berniat menunggu bayu di warung gue, saat melewati dapur gue lihat trio chef dadakan itu lagi heboh banget.
Tanpa sengaja irsyad melihat gue lalu tersenyum, gue pun balik tersenyum dan segera bergegas ke warung, tapi gue merasa irsyad justru terus melihat gue terutama bagian pantat gue ini.
Entah kenapa rasanya setiap di tatap irsyad kayak gitu gue malah jadi sange. Sialan.
-Bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelet Anus Side Story : Okta
Novela JuvenilOkta menyukai Farid, teman semasa kecilnya tapi farid itu Dukun cabul seksi yang sedang naik daun. Bagaimanakah kisah okta mencintai farid dalam diamnya ? apakah okta bisa menyadarkan kembali farid?