part 7

663 82 15
                                    

Happy reading

.

.

.

Acara pemakaman ayah baekhyun baru saja selesai, suasana duka masih menyelimuti keluarga tersebut, terutama baekhyun.

Wajahnya masih terlihat sembab karena air matanya yang terus keluar.

Sang kakak sudah kembali usai mereka menyimpan abu ayah mereka di rumah abu, sedangkan baekhyun masih ingin menginap beberapa hari di rumah orang tuanya.

Chanyeol tentu saja selalu ada disisinya, di tinggalkan seseorang yang sangat berharga, chanyeol sudah pernah mengalaminya, tentu dia bisa memahami bagaimana perasaan baekhyun saat ini.

"Tak ingin menyapa ayah mertuamu?"

Chanyeol menghentikan langkahnya, dia berbalik membungkuk sopan memberi salam.

"Abeonim"

"Apa kau selalu pulang selarut ini?"

Chanyeol menghampiri brangkar ayah baekhyun dan duduk di kursi yang ada di sebelahnya.

"Tidak selalu. Bagaimana keadaan abeonim?"

"Tak perlu khawatir padaku, tapi terima kasih untuk perhatiannya"

"Baekhyun pasti sangat mengkhawatirkan anda"

"Aku lebih senang melihatmu mengkhawatirkannya"

Chanyeol menoleh mengikuti arah pandang tuan byun.

"Apa dia melakukan tugasnya sebagai istrimu dengan baik?"

"Nde, dia melakukannya dengan baik"

"Chanyeol-ah, apapun alasanmu menerimanya sebagai istrimu, appa harap itu adalah keputusan terbaikmu, baekhyun tak pernah sekalipun ragu atas keputusannya untuk menikah denganmu. Appa mohon padamu jagalah dia dengan setulus hatimu"

"Nde, saya mengerti"

"Sejujurnya kami semua cukup terkejut dengan keputusan kalian, kami tak ada niatan untuk menjodohkan kalian, niat kami ha..."

"Abeonim..." potong chanyeol.

" Semua sudah terjadi, saya sangat sadar akan keputusan saya, begitu juga dengannya, kami baik-baik saja, jadi jangan khawatir"

Helaan nafas terdengar dari tuan byun.

"Chanyeol-ah, kami selalu mendoakan jika kalian berdua memang berjodoh, kami tak menginginkan apapun selain melihat kalian bahagia"

Chanyeol kembali menoleh ke arah baekhyun sebentar kemudian kembali menatap ayah mertuanya dengan senyum tipis.

"Sudah cukup larut, anda juga harus istirahat bukan?"

"Chanyeol-ah"

"Nde"

"Apakah kau bahagia? Bisakah kau membahagiakannya?"

Chanyeol merapikan helai rambut baekhyun yang menutupi sebagian wajahnya.

Dia memperhatikan dengan dekat wajah baekhyun yang tertidur pulas di sofa, matanya masih terlihat bengkak.

Beberapa saat lalu dia memberinya obat tidur untuk membantu baekhyun beristirahat cukup waktu karena beberapa hari ini tidurnya kurang.

Melihat baekhyun tidur damai seperti ini rasanya cukup menenangkan hatinya.

Beautiful Healing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang