comfortable [ON GOING]

akibat sombong

Olahraga itu sudah berlangsung selama 1 jam dan sudah terbukti siapa yang menang yaitu tim aska yang mencetak 4 point sedangkan tim letta tetap 1 point hasil dj  cetak oleh chika.

~"Anjir kok bisa dia sejago ini biasanya tim gw yang menang gimana sih"~ batin letta.

"Gimana terbukti kan siapa yang menang?" Ujar aska memperlihatkan senyum smirk nya.

Letta menatap cowok itu dengan tatapan datar "sesuai perjanjian" Ucap Letta.

"Oke semua kita ke ring tinju sekarang" Teriak aska kepada semua orang.

"Ta lu serius mau adu otot sama calon suami lu itu" Tanya chika.

"Sekali lagi lu panggil tuh bocah calon suami gw jangan harap lu bisa sekolah lagi" Ancam Letta.

"Cielah sensi amat neng" Goda syakira dengan menoel gadu Letta.

Vanya yang sudah menduga jika adu otot saat Letta datang bulan pasti Letta pemenang nya secara jika Letta datang bulan dia tidak akan merasa kasihan beda dengan hari-hari biasanya jika hari biasa Letta pasti merasa tidak tegaan.

"Mahen lu bonceng chika, nahen lu bonceng Vanya, davin bonceng adek nya, syakira lu sama bimo.." Aska sengaja menggantung ucapan nya.

"Dan-" Ucapan aska terpotong.

"Dan gw sama lu" Ujar Letta menatap wajah aska datar.

"Nah nunggu apa lagi ayo pake helm nya neng cantik" Ujar nehen pada Vanya.

"Cewe nya bang andra cok jangan di embat" Bimo mengingatkan nehen.

"Gapapa ye kan belum jadian juga kalo udah jadian gw iklas kok jadi yang kedua" Ucapan nya ngawur.

"Jadikan aku yang ke dua" Nyanyi Bimo.

"Buat lah diriku bahagia..." Lanjut nahen.

"Gila lo pada" Gumam Vanya.

Dia tidak habis fikir dengan mereka lagian Vanya juga tidak jadian, tidak terlalu dekat dengan candra hanya saja waktu Vanya di angkat anak di keluarga nehendra waktu kecil dekat dengan candra dan tidak se akrab sekarang dengan letta.

*flesbek on*

Waktu menunjukan pukul 7 pagi saat Vanya menuju meja makan untuk sarapan pergi ke sekolah ia mendengar mama dan papanya bertengkar di kamar namun suara mereka begitu keras sampai tetangga pun keluar rumah aja juga yang mengintip dari jendela.

"Harus nya kamu bersyukur mas aku gak nyerah dari dulu dan penuhin semua kebutuhan kamu!!" Ujar mama nya vanya.

"Kamu gak kerja, kerjaan nya main ke club jalan-jalan sama jalang sedangkan istri kamu ngurus kantor anak aja gak di peduliin dasar brengsek!!!" Teriak nya.

"Bwibwi mwamah sama pwapah kwenapa kok rwibut" Tanya Vanya kepada sang babysitter nya.

"H-hah? Oh itu e.. Gimana ya mamah nya neng Vanya lagi nyanyi makanya teriak-teriak" Bohong sumbi babysitter Vanya.

"Swama pwapah juga ya bi" Tanya letta dengan cadel karna ia baru berusia 3 tahun.

"Iya sama papah juga hehe... " Sumbi bingung harus berbicara apa pada Vanya karena usia nya terlalu kecil untuk mengetahui semua permasalahan orang tua nya. Di sisi lain orang tua letta akan mengangkat Vanya sebagai anak nya karena risa lah yang menitipkan Vanya pada tiwi.

Dulu tiwi, zara, risa sahabat dan bertemu dengan Rama dan zayn, di SMA kelas 11 dan sampai sekarang mereka hidup bahagia, kecuali risa ia bertemu dengan dafa adriwijaya saat kuliah ntah pelet apa yang di pakai dafa sehingga ia jatuh cinta dan tak ingin di tinggalkan dafa sampai-sampai rela menyerahkan mahkota yang ia jaga pada dafa.