Seorang perempuan yang masih bergelut dengan selimut yang nyaman itu terbangun dari tidurnya, jam menunjukkan pukul 04.35. Adzan subuh berkumandang menyuruh hamba-hamba nya untuk melaksanakan kewajiban, ia turu dari kasur dan menuju ke toilet kamar tidurnya. Lalu melaksanakan sholat.
Setelah melaksanakan sholat ia mandi dan memakai baju kemeja dengan celana hitam, dan mengambil jas putih yang ia dapatkan dengan penuh semangat.
Dia turun dari kamar tidurnya dan menemukan mamah nya yang menata makanan.
"Morning mah" sapaan itu ia tujukan untuk mamahnya Sarah.
"Morning juga sayang" jawab Sarah.
"Papah kemana?" tanya Giselle.
"Biasa, papah masih tidur" jawab mamanya.
"Kok gak di bangunin" ucap Giselle sambil menarik kursi dan duduk.
"Iya nanti mamah bangunan kamu makan dulu"
"Iya mamah" setelah mendengar ucapan Giselle, Sarah pun segera menuju ke kamar orang tua.
Rumahnya lumayan besar, dan sedikit mewah.
Notif dari handphone boba yang di bawa Giselle pun berbunyi, menandakan pesan masuk. Chat tersebut bertulis kan yang lumayan sakit di relung hatinya.kita udahan ya, aku udah bosen sama kamu.
Chat itu dari pacarnya Giselle yang memang beberapa hari ini selalu hilang-hilang an, di chat tidak di balas, di ajak ketemuan malah ngilang. Sebenarnya Giselle sudah tidak peduli lagi dengan dia tapi bagaimana lagi hubungan mereka juga lumayan lama 1 setengah tahun. Tapi Giselle tidak akan larut dalam kesedihannya. Yang terpenting sekarang maju dengan langkah yang lebih baik.
Usahakan hari mau kali ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya, memang tidak seberuntung dengan hari sebelumnya tapi bagaimana pun kamu harus mempersyukuri apa yang kamu lakukan pada hari ini.
Setelah membaca pesan dari pacar maksudnya mantan pacar, hanya ia baca dan tidak menjawab apapun.
Ia lalu memblokir kontak tersebut dan dia pastikan pasti dia akan mencarinya lagi, tapi kali ini Giselle pastikan tidak menerima alasan apapun untuk Rehan mantan pacarnya.
Giselle mematikan handphone boba nya lalu makan dengan tenang, tidak ada raut sedih yang ia tunjukkan.
Setelah makan terlihat kedua orang tuanya sudah ke meja makan, papahnya yang bernama Junianto selaku bos Charlie Hospital dan juga membeli 30% saham PSIS.
"Mau berangkat dulu?" ucap papanya.
"Iya pah" jawab Giselle.
"Jangan dulu, papah mau ngomong sama kamu" ucap papanya yang membuat Giselle heran.
"Ngomong apa pah? di sini juga ga papa ga terlalu terburu-buru juga kok Giselle"
"Jadi gini dokter yang bertugas untuk PSIS mengundurkan diri alasannya untuk menikmati masa tua nya untuk keluarga, jadi papa mengirimkan kamu untuk disana, Giselle mau kan?" jelas papanya.
"Giselle sih mau-mau aja, tapi kenapa gak rekan yang lain. Yang lebih tau wawasan kan Giselle masih terbilang baru"
"Biar kamu mempunyai pengalaman baru, mau kan?"
"Mau pah"
"Oke nanti siang langsung kesana ya"
"Oke"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor my Love [Dewangga]
FanfictionGiselle Laquitta seorang nama yang menyandang kata Dr. di rumah sakit Charlie Hospital di Semarang, yang di tugaskan untuk menjaga dan mengobati anak-anak dari PSIS. Sampai Grizelle menemukan seorang laki-laki yang menjadi naungan PSIS dan juga Timn...