Pagi tiba, Dewa dan Giselle masih tetap dengan posisinya. Giselle membuka mata dan merasakan berat pada bagian perutnya. Giselle memindahkan tangan yang memakai jam.
Lalu bangun dari tidurnya, masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai mandi Giselle seperti biasa memoleskan skincare routin nya, lalu membangunkan Dewangga yang masih terlelap.
"Dewokk" ucap Giselle sambil menoel-noel pipi Dewa.
"Hmm" jawab Dewa setengah sadar.
"Bangun udah pagi" Giselle.
Bukannya bangun Dewa malah menarik tangan Giselle yang membuat Giselle ter-tarik dan menjatuhkan diri ke kasur, dan Dewa langsung memeluknya.
"Dewaa!, bangun" ucap Giselle agak keras.
"Nanti sayang" balas Dewa sambil mendusel-dusel kan kepalanya ke ceruk leher.
"Sekarang Dewa" Giselle menjambak rambut Dewa.
"Iyaa-iyaa" jawab cepat Dewa, sambil menyambar pipi mulus Giselle.
"Dewaa!" jawab sewot Giselle.
"Sayang aku mandi gak?" tanya Dewa.
"Mandi lah, jorok banget ga mandi. Aku punya hodie kebesaran sama training"
"Yaudah aku mandi, handuknya dimana?" tanya Dewa.
"Di kamar mandi, udah aku siapin yang baru" Giselle.
"Siapp" Setelah mengatakan kata tersebut, Dewa menuju ke kamar mandi dan melakukan ritual mandi.
20 menit berlalu, Dewangga keluar dari bilik kamar mandi dengan rambut basah serta badan yang seperti tidak di handukki. Jadi memperlihatkan perut yang terbentuk serta air yang menetes.
"Itu handukan apa nggak Dewa!" ucap Giselle sedikit marah.
"Handukan, tapi sikil tok" ucap Dewa sambil nyengir.
"Udah sana ganti, itu udah aku siapin" ucap Giselle sambil menunjuk training dan hodie.
"Iyaa-iya sayang" ucap Dewa.
Giselle keluar dari kamar dan menuju ruang makan untuk mempersiapkan makanan, yang akan ia makan.
Giselle dan Dewa sudah selesai makan 5 menit yang lalu.
"Mau langsung ke Kantor?" Tanya Giselle.
"Iyaa, nanti ada rapat buat Piala Presiden" Dewa.
"Iya udah ayo" ajak Giselle.
Dewa mengambil kunci mobil yang berada di kamar Giselle dan segera menuju Kantor PSIS untuk membahas strategi.
Ruangan Giselle dan Dewa berbeda, Giselle dan rekan-rekan yang lain membahas makanan dan vitamin yang akan di bawa.
Setelah rapat selesai Dewangga dan team inti lain mengadakan latihan yang tidak berat, bahkan mungkin hanya pasing dan lari.
2 Jam berlalu Dewangga sudah selesai, sedangkan Giselle berada di ruangan tadi. Giselle melakukan live Instagram sambil menunggu Dewangga selesai.
Dewa segera menuju keruangan rapat yang di gunakan Giselle untuk rapat, karena tau pasti Giselle menunggunya disana.
Badan Dewa yang masih basah karena keringat hanya saja melepas sepatu yang di ganti menjadi sandal.
Tanpa mengetuk pintu Dewa masuk langsung mencium pipi Giselle, yang sedang membaca komentar live Instagramnya.
"DEWAA!" Kaget Giselle sambik menampar Punggung Dewa.
"Aduhh, sakitt" Ucap Dewangga dengan suara pelan.
"Sukurin" jawab Giselle. Dewa mendekatkan tubuhnya ke Giselle.
"Apaansi wok, kamu belum mandi. Bau" Ujar Giselle.
"Masih wangi gini lho yang, di bilang Bau" jawab Dewangga. Dewa semakin mendekatkan tubuhnya ke Giselle.
"AAAAA, Dewaaa ini bajuku jadi basaahhh" jawab Giselle dengan nada sengit. Dewangga yang melihat hanya tertawa untuk menanggapi Giselle.
Dewa menjauhkan tubuhnya ke Giselle, dan mengambil hp Giselle yang berada di meja dengan posisi live masih menyala.
"Haloo guuys" Sapa Dewangga.
"Rak jelas" ucap Giselle.
"Yoo ben" jawab Dewangga.
"Yang liat ini kok cowo-cowo semua to yang" Dewangga.
"Yaa nggak tau to" Giselle.
"Mau berangkat mas?" ucap Dewa membaca komentar.
"Iyaa, nanti habis inii" jawab Dewa.
"Mandii wokk" suara Giselle.
"Iyaa-iyaa, live nya tak matiin ya yang nonton cowo semua parah" Dewa.
"Iya, matiin aja" Giselle.
"Byee guys" dewa memberi salam kepada penonton live.
"Udah sana mandi" suruh Giselle.
"Ga mau ah yang, mager" Jawab Dewa.
"Jorok wook, mandi" Giselle.
"Iyaa-iyaa ini mandi" Setelah itu Dewangga menuju kamarnya dengan gontai. Sedangkan Giselle mengikuti Dewa dari belakang.
Saat sudah sampai di kamar Dewa yang bernuansa berwarna biru, Giselle menyiapkan barang-barang yang akan fi bawa oleh Dewa.
30 menit berlalu Dewa sudah siap dengan pakaian casualnya dan juga Giselle yang menyiapkan barang-barang Dewa dengan siap.
"Yang temenin ke supermarket" Dewangga.
"Ngapain?" tanya Giselle yang sedang melihat layar handphone nya.
"Bali cemilan, nanti kalo udah berangkat bus nya ga berhenti, nanti gak ada makanan bilangnya 'kamu mah tadi nggak bilang kalo bus nya ga berhenti'" ejek Dewa.
"Nggak ya, ngarang cerita" jawab Giselle.
"Udahlah ayok yang, masih ada waktu" Dewa.
"Iya-iya" Giselle.
Setelah sampainya mereka ke supermarket, Dewa mengambil keranjang dan mengikuti Giselle yang memilih snack.
Mereka menghabiskan waktu ±30 menit untuk memilih makanan, sesudahnya selesai mereka mengantri untuk membayar snack tsb.
Saat ingin membayar, mbak kasir yang bernama Fitri itu memandang Dewangga dengan genit, Giselle yang menyadari itu langsung merangkulkan tangan nya ke lengan Dewangga.
WOIII COOY GW LUPAA
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor my Love [Dewangga]
FanficGiselle Laquitta seorang nama yang menyandang kata Dr. di rumah sakit Charlie Hospital di Semarang, yang di tugaskan untuk menjaga dan mengobati anak-anak dari PSIS. Sampai Grizelle menemukan seorang laki-laki yang menjadi naungan PSIS dan juga Timn...