2. Diantar

1.3K 60 0
                                    

Setelah sesi perkenalan selesai Giselle melihat-lihat ruang medis, dan melihat isi kotak yang selalu di bawa saat pertandingan maupun uji coba. Kotak itu terlihat berantakan, akhirnya ia menatanya dan juga alat-alat pentinv untuk berjaga-jaga.

Karena 2 hari kedepan, akan ada dilaksanakannya Uji coba antara Arema dan juga PSIS. Teisei dinyatakan sakit demam jadi dia tidak ikut sementara dalam ajang uji coba lapangan jati diri.

CEO PSIS bernama Yoyok sukawi, mengatakan kepada direktur untuk Giselle tinggal di asrama khusus dokter, untuk beradaptasi dengan lebih baik. Dan mencoba mengatur protein serta gizi dari pemain.

Direktur lalu berbincang kepada papahnya Giselle untuk mengizin kan Giselle menginap selama 2 hari, dan meminta izin agar Giselle akan ikut serta dalam uji coba sebagai dokter baru.

Papah dari Giselle pun setuju dan, berbincang kepada Giselle juga menyetujui rencana tersebut.

Rencana Giselle akan mengambil bajunya malam ini, jika ia mengambil besok, ia mau memakai apa?

Giselle serta asisten direktur pun mengelilingi kantor dengan penuh antusias, lalu di rektur mengarahkan kamarnya untuk tidur.

Setelah itu asisten direktur pamit untuk beberapa kepentingan yang lain.

Giselle pun melihat-lihat ruang sekitar, tempatnya nyaman tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Dia duduk di pinggiran kasur dan membuka handphone lalu mulai membaca sebuah aplikasi di handphone nya.

Tak terasa posisi Giselle sudah berubah menjadi terlentang di atas kasur sambil memegangi handphone, matanya mulai mengantuk lalu ia pun ketiduran.

Tak terasa jam menunjukkan pukul 18.12, ia mengambil air wudhu lalu memakai mukena yang sudah ada di lemari setelah itu ia mulai sembahyang.

Sembahyang pun selesai Giselle lakukan lalu mengambil tas dan kunci mobil untuk mengambil keperluan lainnya di rumah, jarak ke Asrama menuju rumah sedikit jauh memerlukan waktu ±45 menit untuk sampai.

Giselle berjalan ke parkiran mobil, tanpa sengaja ia bertemu dengan Alfeandra Dewangga.

"Mau kemana sell?" tanya Dewangga.

"Ini mau ambil baju sama keperluan lain" jawab Giselle.

"Nggak besok aja?, ini udah malam sini biasanya banyak buat balap liar" ucap Dewangga.

"Yang bener?, terus ngapain kamu keluar?, gak baik loh angin malam"

"Nggak papa, cuma muter-muter sini"

"Hayo mikirin apa?, H-2 loh usahakan pikiran itu fresh kalo ada yang mengganjal itu selesaikan dulu"

"Iyaa-iya, ini beneran mau sekarang ngambil keperluannya gak besok aja?"

"Nggak, kalo besok nanti aku pakek apa. Ini aja aku belum mandi"

"Yaudah aku anterin aja, nanti malah jadi apa-apa siapa yang repot"

"Ga papa nih?, kamu ga cape?"

"Nggak, udahlah ayok. Kuncinya mana sama parkirnya dimana?"

"Kamu yang nyetir?"

"Iyalah masa cewek yang nyetirin buat cowok gak manly banget"

"Iyaa-iya si paling manly, nih kuncinya" Ucap Giselle.

"Sama itu di sana mobilnya" ucapnya lagi.

"Oke let's go" jawab Dewangga.

Saat sudah di dalam mobil, Giselle menyetel lagu untuk menghilangkan rasa hening. Mereka sama-sama friendly jadi gampang untuk akrab.

My Doctor my Love [Dewangga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang