Vegas sampai di mansion keluarga kedua sekitar jam makan siang. Terlihat dari wajahnya bahwa ia memiliki hari yang berat, seakan-akan jiwanya telah diambil paksa dari raganya.
Saat ini yang dibutuhkannya hanyalah pelukan dari Pete, ia merindukan harum tubuh istrinya itu. Vegas tidak menemukan Pete dikamar pribadinya, ia juga tidak menemukan Pete di kamar Venice. Mungkin Pete tidak ingin melihatnya lagi, terlebih setelah pertengkaran mereka dan kejadian kemarin. Pasti semuanya itu sudah melewati batas yang bisa Pete terima.
Vegas : Mungkin seperti ini adalah yang terbaik Pete. Maafkan aku karna tidak bisa menjagamu. Aku memang tidak pantas menerima cintamu Pete, aku bisa mengecewakanmu.
Vegas pun mengambil Wisky yang berada di ruang tamu. Kemudian ia menuangkannya ke dalam gelas dan meminumnya. Walaupun ia mengatakan bahwa ia tidak pantas untuk Pete, tetapi jika ia harus membiarkan Pete pergi dari hidupnya untuk selama-lamanya Vegas tidak sanggup. Bahkan saat ini, detik ini dunianya kembali berubah dingin.
Vegas mengingat kembali kenangan indah bersama Pete, saat mereka merayakan ultah tahun bersama. Kemudian disaat Vegas pertama kalinya bertemu dengan Kakek-Nenek Pete di pulau, hingga kenangan dimana Venice hadir ke dalam kehidupan mereka bahkan disaat Vegas melamar Pete.
Terlalu banyak hal yang harus Pete korbankan hanya untuk bersamanya. Namun sampai kapanpun Vegas tidak akan pernah menyerah terhadap Pete.
Vegas : He's the reason I'm still alive today.
Tidak ingin tenggelam terlalu lama dalam penyesalan, Vegas segera menuju kamar mereka untuk berganti pakaian. Ia akan mencari Pete kemanapun bahkan sampai ke ujung dunia. .
Dengan perasaan yang tidak beraturan, Vegas dengan cepat berjalan ke arah pintu kamar. Namun tangannya berhenti pada gagang pintu kamar mereka.
Disana Vegas menemukan Pete yang sedang tertidur pulas, bersebelahan dengan Venice yang saat ini sedang menghisap ibu jarinya.
Langit yang sebelumnya runtuh tenyata tidak benar-benar runtuh. Pete tidak meninggalkan Vegas, melainkan Pete menunggu Vegas dia kamar keduanya.
Tanpa memikirkan Venice yang sedang tertidur, Vegas segera memeluk Pete ke dalam dekapannya. Kehangatan segera menjalar keseluruh tubuhnya, seketika dunia Vegas kembali berwarna.
Pete : Eunghh, Kau bau alkohol Vegas.
Pete terbangun karena pelukkan Vegas yabg terlalu erat, ia juga terganggu akibat bau alkohol diseluruh tubuh Vegas. Saat itu Pete merasakan ada cairan hangat yang menyentuh pipinya.
Pete : Apa yang terjadi, mengapa kau menangis Sayang?
Kali ini posisi mereka berubah, Pete lah yang sekarang sedang memeluk Vegas. Tubuh suaminya itu bergetar hebat, Pete dapat merasakan ketakutan terpancar dari tubuhnya Vegas.
Dengan suara pelan Vegas menjawab.
Vegas : Aku kira kau meninggalkanku Pete.
Mendengar hal itu, Pete hanya bisa tersenyum. Ternyata seberapa besar pun pertengkaran yang mereka alami, tidak menghapuskan rasa cinta yang ada diantara keduanya. Bagaimana bisa Pete meninggalkan satu-satunya orang yang ia cintai. Bahkan Pete lah yang memilih untuk meninggalkan Keluarga Utama hanya untuk Vegas seorang.
Pete pun berbisik di telinga Vegas.
Pete : Kau adalah rumah ku Vegas, kemana lagi aku harus pergi jika bukan kepadamu.
Vegas : Kau juga adalah rumah untukku Pete, aku mencintaimu. Apakah kau berjanji tidak akan meninggalkan ku?
Vegas menatap bak anak anjing yang tidak ingin kehilangan majikannya. Kemudian Pete mengecup bibir manis milik Vegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily life of VegasPete
FanfictionKisah VegasPete dengan keluarga kecilnya. Oneshoot hope you like it 💙