06

2.2K 36 5
                                    

Happy Reading
--------

Della berusaha menampilkan senyum manis nya kepada tamu-tamu yang hadir saat ini. Ia melirik dari ujung mata nya, di mana suami nya berada. Tampak suami nya tidak menampilkan senyum sama sekali.

Ia jadi berpikir, mengapa ia harus berusaha menampilkan senyum nya sementara suami nya tidak. Dan della memutuskan untuk berhenti tesenyum di pernikahan yang tidak ia inginkan ini.

Gaun milik nya yang sederhana tampak tidak serasi dengan jas mahal lelaki itu, yang menjelaskan bahwa derajat nya lebih rendah dan lelaki itu lebih tinggi dari nya.

"Kapan pesta ini berakhir?" Della menatap sini ke arah Abian yang mengeluh.

"Bukan nya kau yang mengatur pesta ini?" Tanya nya dengan maksud menyindir ego lelaki itu.

Dari ujung mata nya, Della melihat rahang suami nya yang menegang. Ia melirik ke arah tangan nya yang di genggam lelaki itu secara tiba-tiba. Tangan nya di tahan saat Della ingin menarik nya agar terlepas.

Tangan nya seketika di remuk jari jemari milik lelaki itu dengan kuat. Abian mendekat ke arah nya dan membisikkan sesuatu. "Bibir mu akan ku pastikan membengkak setelah pesta ini, sialan!"

Setelah membisikkan kalimat itu kepada nya, tangan nya di lepaskan dan Della memijit dengan lembut tangan nya yang terasa sangat sakit.

"Dalam mimpi mu saja, tuan smith!" Setelah mengatakan itu, ia dan suami nya saling terdiam.

Belum lama mereka terdiam, seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang berjalan mengikuti laki-laki itu dari belakang, mendekati mereka. Lelaki itu tampak sangat arogan saat sudah berdiri tepat di depan diri nya dan Abian.

Tatapan laki-laki itu menatap nya dari atas ke bawah yang membuat Della menjadi tidak nyaman. Ia melirik ke suami nya yang menatap laki-laki itu datar.

"Sudah selesai melihat nya?" Sindir Abian.

Laki-laki itu tampak berdehem pelan. "Selamat atas pernikahan mu, mr.smith dan mrs.smith."

Lelaki itu memutar tubuh nya ke belakang dan mengambil sebuah box tidak terlalu besar yang di bungkus dengan rapi dan cantik. "Ini salah satu hadiah ku. Selebih nya sudah ku kirim ke rumah mu." Ucap lelaki itu dengan nada angkuh.

Della yang akan mengambil box, langsung saja di hadang oleh suami nya. "Aku tidak bodoh, Delbert! Simpan saja hadiah mu, aku tidak menerima itu." Tolak Abian mentah-mentah.

Laki-laki bernama Delbert itu tertawa pelan, lalu menatap ke Abian dengan tatapan mengejek." Benarkah? Tetapi seperti nya istri miskin mu menginginkan hadiah ku. Bukan begitu, mrs.smith?"

Sebelum menjawab pertanyaan lelaki itu, ia melirik dari ujung mata nya tampak rahang suami nya mengetat keras. Dan Della mengerti serta tau yang harus ia lakukan.

"Tidak, mr delbert. Saya menolak nya. Itu karena saya menghormati setiap keputusan suami saya."

Delbert yang mendengar itu mendecak tak suka.

---------

Della menyenderkan tubuh nya yang terbalut gaun ke senderan kursi. Tatapan nya menatap ke arah depan di mana seorang artis yang suami nya undang untuk mengisi acara pernikahan yang begitu membosankan ini.

Diri nya mengulurkan tangan untuk mengambil sebotol air yang di siapkan khusus untuk nya yang berada di samping tempat ia duduk. Setelah ia mmngambil nya, ia segera meminum nya.

Tatapan nya menatap sinis ke arah Abian yang perlahan mendekat ke arah nya. "Stay away from me, Sir!" Ujar Della.

Bukan nya menjauh, Lelaki itu semakin mendekat ke arah nya sampai-sampai membuat nya tidak ada ruang untuk menghindar. "I hate you!" Tuturnya dari hati yang paling dalam.

"Ya, me too." Balas lelaki itu.

Delio tiba-tiba berlari ke arah mereka yang saling terdiam satu sama lain dengan nafas yang tidak beraturan. Della menatap ke dua pria itu dengan penasaran saat Delio berbisik ke Abian dan lelaki itu tampak terkejut setelah di bisikkan sesuatu. Tak hanya itu, Lelaki itu berdiri secara spontan yang membuat sebagian orang menatap ke arah nya.

Dan suara gaduh terdengar dari luar gedung yang membuat Abian serta semua tamu bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Abiang menatap ke arah Delio dengan tajam. "Selesaikan semua nya, aku tidak ingin acara ku berantakan karena hanya satu hama." Perintah Abian dengan nada tegas.

Delio mengangguk patuh, berlalu pergi dari atas panggung menuju keluar gedung. Tak lupa lelaki itu membawa beberapa pria dengan berpakaian jas serta earphone yang berada di kuping mereka untuk mengikuti nya.

Sementara Della, diri nya diam saja dengan tangan kanan nya ia jadikan pemangku pipi nya. Malas mengurusi sesuatu yang tidak berhubungan dengan nya.

Mata nya melirik sinis dan jengkel saat Abian kembali duduk di dekat nya, dan kali ini lelaki itu mengapit pinggang nya dengan lengan milik lelaki itu. Abian mendekatkan wajah nya tepat di depan wajah Della yang membuat perempuan itu mendorong wajah lelaki itu menggunakan tangan nya sebelah kiri.

Abian mendekatkan kembali wajah nya ke arah Della, tetapi kali ini tepat di samping telinga perempuan itu yang tertutupi rambut berwarna coklat milik nya. Dengan perlahan, Abian menyingkirkan helai rambut itu dengan menaruh nya di belakang telinga.

Della menahan jeritan nya saat bibir lelaki itu mengulum serta menggigit gemas daun telinga nya. "Abian, aku hanya mengingatkan bahwa kita berdua menjadi pusat perhatian saat ini." Ucap Della.

"Aku tidak peduli!"

----

"Kau pulang lah dahulu, aku masih ada beberapa urusan di sini." Ucap Abian sebelum melangkah pergi menjauh dari nya.

Della menghela nafas lelah dengan semua yang terjadi hari ini. Ia menyingkirkan bawahan gaun nya yang tampak menampilkan kaki nya yang terbalut sebuah highheels berwarna putih yang luaran nya terdapat gliter.

Della mendesah lega saat highhells itu terlepas dari kaki nya yang sudah sangat-sangat sakit. Ini lah salah satu alasan mengapa diri nya tidak menyukai sepatu tinggi itu.

"Permisi, nyonya. Saya supir yang di utus mr.smith untuk mengantar anda pulang." Ucap seorang pria yang menghampiri nya.

Dengan berat hati ia berdiri untuk meninggalkan tempat yang sudah terasa nyaman untuk nya, berjalan mengikuti supir itu keluar gedung yang sangat besar ini. Setelah sampai di depan pintu keluar gedung, Della harus menuruni 36 anak tangga baru ia bisa sampai di mobil.

Sementara dari atas, seseorang sedang mengawasi Della dari salah satu jendela yang ada di sana. Wajah orang itu tidak terlalu jelas karena tidak ada nya penerangan dari dalam ruangan itu, hanya kegelapan.

--------

Update lagi yey!!

MR SMITH IS MY HUSBAND 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang