Happy Reading
---------Pukul 3 pagi.
Seorang lelaki dengan mudah nya membuka pintu kamar yang terkunci itu. Pelan-pelan ia mendorong pintu kamar itu agar pemilik nya tidak terganggu. Setelah berhasil masuk, orang itu menutup daun pintu nya dengan perlahan juga.
Orang itu adalah Abian. Lelaki itu memutar tubuh nya dan mata nya memperhatikan istri nya yang sedang tidur membelakangi diri nya.
Sebelum melangkahkan kaki nya kembali, Abian membuka dasi nya dengan kasar dan menaruh nya di lantai begitu saja. Tak hanya itu, ia juga membuka jas hitam milik nya serta rompi yang membalut tubuh bagian atas nya.
Abian tidak merasa cukup terbantu karena panas masih ia rasakan di tubuh nya. Kesal karena banyak nya kancing yang harus ia buka, Abian dengan kasar merobek kemeja putih nya yang membuat kancing-kancing milik nya berjatuhan ke lantai.
Abian melanjutkan langkah nya menuju kasur dengan sedikit sempoyongan. Di tengah jalan, ia menekan kepala nya saat merasa kepala nya seperti di remas kuat oleh seseorang.
Lelaki itu menggeram kesakitan, tetapi rasa sakit itu seketika mereda saat hidung nya menangkap wangi yang sangat lembut dan menenangkan untuk nya. Abian menatap intens ke arah istri nya dan ia yakin wangi itu berasal dari sana.
Abian menidurkan diri nya di atas kasur yang dapat di tiduri oleh tiga orang dewasa. Tangan kiri nya ia lingkarkan di bawah perut istri nya, serta tangan kanan nya ia lingkarkan juga.
Menarik tubuh yang sangat mungil untuk nya itu agar menempel ke dada nya. Abian menaruh wajah nya di lekukan leher istri nya yang paling menguarkan wangi yang menenangkan, mengecup kulit leher itu serta menggigit nya dengan gemas.
Tubuh Della seketika menegang saat sepasang lengan memeluk nya erat serta menarik nya sampai menyentuh dada seorang lelaki yang ia yakini ialah suami nya.
Itu karena wangi orang yang ada di belakang nya persis seperti Abian Smith. Ia mmnggeliatkan tubuh nya tak nyaman saat orang itu mencium serta menggigit kulit leher nya.
"Abian!" Panggil Della yang hanya di sahut gumaman tak jelas lelaki itu.
Della ingin memutar tubuh nya, tetapi di tahan oleh lelaki itu. "Abian! Lepas." Kegelian ia rasakan saat lelaki itu bermain di lekukan leher nya.
"Diam lah! Kau malah semakin membuat adikku yang di bawah sana bangun!" Abian menyelesaikan kalimat nya sambil mendecak kan lidah.
"Apa?!"
Abian berdecak lagi, dan bibir lelaki itu beralih ke daun telinga nya. "Shttt, teriakan mu malah semakin membuat nya bangun." Ucap Abian dengan suara rendah.
"Abian!!"
-------
Delio dengan selalu memakai baju formal nya, berjalan menghampiri bos nya yang sedang duduk membelakangi nya di ruang makan yang besar ini. Sepatu pantofel milik nya berhenti tepat di samping kursi tempat bos nya duduk.
Tampak bos nya sedang memakan steak daging wagyu dengan toping irisan truffle di atas nya. Delio membungkukkan badan nya singkat kepada bos nya.
"Selamat pagi, mr smith." Sapa Delio sambil membuka buku catatan yang ia punya. Membuka lembaran demi lembaran, sambil membaca isi buku itu.
"Hari ini, anda memiliki meeting dengan mr. grendyan saat jam 9 pagi nanti di gedung perusahaan dygren, Tuan."
Abian mendengar apa yang Delio sampai kan dengan tetap memakan makanan nya. Ia meletakkan kedua sendok dan garpu nya saat sudah merasa kenyang, lalu mengambil serbet yang berada di pangkuan nya untuk mengelap mulut nya.
Suara deritan kaki kursi yang bergesekan dengan lantai marmer itu, membuat dua orang lelaki di ruang makan mengalihkan tatapan mereka ke si pelaku. Abian menaikkan alis nya saat perempuan itu menatap nya dengan tidak bersahabat.
"Selamat pagi, Mrs.smith." Sapa Delio yang hanya di balas anggukan oleh Della.
Alasan Della menatap tajam lelaki itu karena lelaki itu memaksa nya untuk tidur di sofa sementara dia tidur di kasur milik nya. Saat ia memprotes dan mengatakan bahwa lelaki itu harus pindah ke kamar nya sendiri. Lelaki itu malah menjawab,
"Rumah ini milik ku, jadi semua yang ada di rumah ini, termasuk kamar mu, ialah milik ku juga." Ucap Lelaki itu yang malah semakin memasukan tubuh nya ke dalam selimut.
Karena kata-kata itulah, Della terpaksa tidur di sofa tanpa bantal, tanpa selimut. Dan betapa kedinginan nya diri nya saat lelaki itu tidak mengizinkan nya menghidupkan pemanas ruangan.
Della menggenggam erat sendok yang di genggam nya saat mengingat kejadian semalam. Perlahan-lahan tatapan beralih dari makanan yang ada di piring nya ke arah Abian yang akan beranjak pergi.
"Abian!!" Della sangat-sangat emosi kali ini. Ia menggebrak meja makan yang membuat suara ribut, berdiri dari duduk nya, dengan terburu-buru berjalan mengelilingi meja makan untuk menghampiri lelaki itu yang menatap nya dengan tatapan bertanya.
"Kau kenap-"
Ucapan Abian seketika berhenti saat rambut yang ia pakai kan minyak rambut di tarik oleh istri nya yang tampak nafsu untuk menghabisi nya kali ini.
"Kau! Lelaki bajingan! Tega nya kau membuat ku kedinginan! Arghhhh!!!" Seru Della marah.
Abian menarik tangan Della yang menggenggam rambut nya dengan sangat erat. Ia mendongakkan kepala nya ke belakang saat Della menarik rambut nya.
"Itu tak sengaja."
Ya ampun, Abian mengapa kau membuat alibi, ya jelas perempuan itu akan semakin marah pada mu. "Apa?! Tak sengaja!"
Telinga Abian berdengung saat istri nya berteriak tepat di telinga nya. Di sisi lain, Dellio hanya diam menatap kedua pasutri baru itu. Dia tidak ada niatan untuk memisahkan karena pasti nya ia juga akan kenak sembur.
------
Abian menerima sebuah kaca yang di berikan Dellio kepada nya saat melihat nya sedang merapikan rambut nya yang berantakan. Ia mendengus sambil merapikan rambut nya hingga kembali rapi.
Setelah menggunakan kaca itu, Abian meletakkan begitu saja kaca itu di kursi samping nya. Ia menatap ke luar jendela menatap hutan lebat yang masih berada di kawasan sekitar rumah nya.
Mobil mewah itu berbelok kiri, yang langsung menampilkan jalanan kota yang sudah sangat sibuk. Suara klakson mobil saling bersautan yang membuat sekitar semakin berisik. Abian menatap sekilas jam yang ada di tangan nya.
"Batalkan pembom'an wanita itu, seperti nya saat ini itu terlalu cepat." Ucap Abian mengeluarkan suara nya di dalam mobil yang sunyi itu.
Ya, Abian punya alasan kuat mengapa menyuruh perempuan itu untuk tidak tidur di kasur milik perempuan itu sendiri. Karena sebelum pernikahan nya di gelar, ia menyuruh Dellio untuk memasangkan bom di bawah kasur perempuan itu dengan waktu yang di tentukan.
Agar saat mati, tubuh nya sudah tidak ada yang membuat anak buah nya tidak repot menyembunyikan mayat perempuan itu. Tetapi ntah mengapa semalam ia merasa terlalu cepat untuk perempuan itu pergi. Ia akan memberi sedikit waktu untuk perempuan itu bernafas sesuka nya.
Dellio yang berada di depan mengangguk patuh. "Baik, mr.smith." jawab nya.
------
Update lagi yuhuuu💃👯
Jangan lupa vote nya ya kawan"
author jadi gak semangat soal nya lebih baca viewers drpd vote, hikss
KAMU SEDANG MEMBACA
MR SMITH IS MY HUSBAND 21+
Romance21+ Judul lama: CAUSE YOU ARE. // Dosa tidak di tanggung author. jadi bijak lah memilih bacaan! // SEBELUM BACA, WAJIB FOLLOW DULU Abian Xander Smith "Mau atau tidak nya, Kita akan tetap menikah." Start: 31 oktober 2021 End: - #3 IN SADIS [8 NOVEMB...