Kamu menghabiskan hari-harimu dengan banyak kesibukan pekerjaan. Bahkan tak jarang bolak balik kantor hokage membawa tumpukan berkas dan map.
Sudah sekitar 7 bulan kau menetap di Konoha dengan misi dan tugas tersendiri, berbeda dengan tim tujuh yang terus berlawanan dengan code dan sekutu Kara lainnya.
Melihatmu yang membawa tumpukan berkas di siang hari. Lebih terlihat seperti pegawai negeri mungkin karena kepintaranmu sangat dibutuhkan Konoha dalam berkembang dan lebih maju.
Sua minggu terus berlanjut, kegiatanmu hanya di ruang lingkup pekerjaan juga apartemen. Begitu dan seterusnya terus berulang.
Secara kebetulan, kamu yang hendak mendatangi kantor hokage bertemu dengan tim 7 yang keluar bangunan. "Hai Y/n lama tak berjumpa!" Sapa Boruto.
"Ya mungkin sekitar seminggu" pikir Mitsuki tersentum cerah dengan ular putih di bahunya.
"Lebih tepatnya 9 hari 20 jam iyakan?" Boruto menggaruk kepalanya terlihat menghitung "Dasar, kau sampai mengingat sebegitunya Y/n" Sarada terkekeh menepuk-nepuk bahumu.
Kamu melirik ke kiri dan ke kanan Sarada berbisik "Dia sedang berbicara dengan Nanadaime" kamu mengangguk paham.
"Cepatlah bahas hal itu dengannya baka! Jangan terus menundanya!" Geram Sarada mencubit pipi kananmu hingga tampak merah.
Kamu meringis kesakitan "Hey, mau bagaimana? Aku saja tak tahu apa yang terjadi di malam harinya?" Ujarmu, Sarada melipat dahinya.
"Tu-tunggu, kau tidak tahu??" Kamu berlari terburu-buru "Nanti kita lanjut membicarakannya lagi, aku pamit ya!"
"Hey tunggu!" Panggil Sarada setengah berteriak.
Kalian menyaksikan langkah larinya yang terburu-buru "Sepertinya ia sangat terburu-buru, pasti pekerjaannya menyibukkan!"
Sarada menghela napas menatap gadis berhoodie menutup kepala yang sudah menghilang dibalik pintu bamgunan kepala desa.
"Ayo Sarada kita pergi!" Ajak Boruto bersemangat ingin makan burger. Diikuti oleh Mitsuki.
'Aku berharap mereka bertemu, tapi satu sisi aku takut ada kesalah pahaman... kalau dia bilang dia tidak tahu sejak awal, aku pasti akan menceritakannya!' Sarada menghela napas gusar.
Kawaki dan Y/n sudah sangat canggung belakangan ini, ia beranggapan nantinya pasti akan lebih canggung lagi.
"Kenapa jalanmu lambat sekali?" Tanya Boruto menarik tangan Sarada memaksanya mau tak mau berlari menuju kedai burger. Mitsuki hanya tertawa dan ikut berlari di belakang kalian.
Sejenak Sarada melupakan perihal adiknya dan terkagum pada bocah lelaki berkumis kucing yang tengah menggandeng tangannya.
'Boruto begitu bersinar' Sarada menundukkan kepalanya menahan semburan rona di wajahnya.
"Kau demam Sarada?" Tanya Mitsuki membuat aksi lari-lari mereka terhenti.
"Serius kau demam?" Boruto menempelkan tangannya ke dahi Sarada membuat wajah gadis itu memerah. Bersyukur pandangan boruto tak melihat hal itu.
Sedangkan Mitsuki hanya terkekeh iseng, ia tahu Sarada hanya malu akibat Boruto.
***
"Selamat siang" Ujarmu memasuki ruang hokage "Nanadaime, saya membawa berkas- eh?" Bukan Naruto tapi malah Kawaki yang tengah berdiri disana tampak terkejut juga.
"Kau mencari Nanadaime?"
Kamu mengangguk lalu "Yasudah kalau begitu aku akan meletakkan nya di atas mejanya saja" Kawaki terus memandangi semua hal yang kamu lakukan. Mulai dari mengelompokkan dokumen dan merapikannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Human [Kawaki x Reader] || Naruto : Boruto Next Generation
FanfictionJulukan aneh ataupun sumpah serapah diiringi hinaan sudah seperti angin lalu bagimu. Yang terus kamu renungi adalah keberadaan dan identitas, krisis identitas memang sering dialami remaja sebayamu. Tapi mereka tidak harus bergumam memikirkan mereka...