Hati ini bergejolak, ketika tangis mulai terisak
Jiwaku kehilangan suatu hak, untuk berpijak dan memioih pergi beranjakMata ini berteriak
Walau mulut bungkam tak bergerak
Senyummu pun berubah menjadi tangis yang tak terkuak, dari balik lesung yang semerbakAku heran, ketika tanganmu terbuka, kau tampakkan senyum duka
Namun, ketika tanganmu mulai menggenggam harapku, kau pergi dan berlari meninggalkan diri ini sendiriAku ingin bersamamu
Menemani isak yang tak nampak, mengukir lesung yang mengembang
Yang mengisahkan kita di sepucuk surat untuk Sang KuasaUntukmu,
Aku rela menangis, jika mampu melahirkan senyummuBanjarnegara, '19
KAMU SEDANG MEMBACA
Akankah Kita Kembali Bersama?
PuisiSeri puisi dari cerita "Pengharapan" Banyak hal di dunia ini yang tak mampu kulakukan, seperti halnya memperjuangkanmu sampai titik akhir itu. Namun, satu yang kau harus tahu "Aku pernah sangat mencintaimu".