7

5K 451 15
                                    

"DEK, CHRISTY BANGUN DEK."
Panggil shani dari luar kamar christy.

"Dek, ayo bang- kamu kok belum siap? Ini udah mau siang dek." Ucap shani yang melihat christy masih belum siap.

"Hoamm, ngantuk mah." Ucap christy memeluk shani dengan mata yang masih mengantuk.

"Kamu anget dek, kemarin makan es sih kamu." Ucap shani menempelkan tangannya pada dahi christy.

"Pusing." Adu christy.

"Kamu gausah sekolah aja ya, anget gini badannya." Ucap shani, yang masih menahan tubuh christy.

"Aku hari ini ada ulangan mah, kalo gak masuk mesti susulan, itupun kalo ada. Gurunya pelit nilai, jadi aku harus masuk." Ucap christy, menggelengkan kepalanya.

"Kenapa mah?" Tanya zeean yang baru keluar kamar.

"Christy anget badannya." Jawab shani.

"Terus ini gimana? Gajadi sekolah?" Tanya zeean, karna hari ini  rencananya zeean yang mengantar christy kesekolah.

"Aku tetep sekolah, sebentar aku ambil tas ku dulu." Ucap christy, ia kembali masuk kedalam kamarnya.

"Kamu hati-hati loh dek, kalau gak kuat bilang sama gurunya nanti mamah suruh abang jemput kamu." Ucap shani. Ia ragu mengizinkan christy untuk bersekolah.

"Iya mah." Jawab christy lemas.

"Yaudah, zeean sama christy berangkat dulu ya mah." Pamit zeean pada shani.

"Iyaa hati-hati, zeean jangan ngebut-ngebut nyetir motornya." Ucap shani, zeean mengangguk.

"Pegangan dek." Ucap zeean, ia takut christy terjatuh, karna christy pun juga sedang sakit.

****
"Eh chik, itu si krispi." Ucap eli, menunjuk christy yang baru sampai didepan sekolah.

"Itu cowoknya?" Tanya dey.

"Masa iya cowoknya?" Ucap indah.

Chika terus memperhatikan christy, dari yang dipegangi ketika turun, dibukakan helmnya, serta dicium pipi juga kepalanya oleh orang itu. Ia tidak bisa melihat siapa orangnya, karna orang itu masih memakai helm, dan memakai masker juga.

"Dia jalan ke sini, jangan diliatin." Ucap chika memutus kontak mereka semua.

"Permisi kak." Ucap christy sopan. Mereka bisa melihat christy dengan muka pucatnya, juga berjalan pelan.

"Kayaknya dia sakit deh." Ucap dey pelan. Eli mengangguk.

"Iya kayak pucat gitu tadi, tapi kenapa dia maksain masuk?" Tanya eli.

"Eh, eh dia oleng." Ucap indah heboh.

Chika segera bangkit, lalu memegangi tubuh belakang gadis itu. Jaraknya dengan christy dekat, jadi tidak perlu mengeluarkan effort untuk berlarian.

"Kamu kenapa?" Tanya chika, yang masih menahan tubuh christy.

"Pusing." Jawab christy sambil memegangi kepalanya.

"Aku anter uks." Ucap chika, ingin membawa christy ke uks. Namun christy menolak.

"Jangan ke uks, ke kelas aku aja. Aku ada ujian nanti, kalau di uks gabisa ikut ujian nantinya." Tolak christy.

"Yaudah, aku bantu kamu sampe ke kelas. Guys gua bantu dia dulu." Teriak chika pada teman-temannya. Mereka semua mengangguk.

"Oke chik." Jawab mereka serempak.

"Kenapa maksain masuk sakit gini?" Tanya chika yang masih memegangi tubuh christy.

"Ada ulangan kak, pelajaran bu nadila. Tau sendiri gurunya kayak apa, kalo gak masuk nanti aku gak dapet nilai." Jawab christy.

serta mulia [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang