12

4.8K 439 11
                                    

Sudah 2 hari christy tidak masuk sekolah, dan itu membuat chika risau. Pasalnya christy tidak mengabarinya apapun, bahkan pesan dan telfonnya tidak diangkat oleh christy. Ia benar benar khawatir sekarang, takut terjadi hal-hal yang tidak-tidak.

"Masih belum ada kabar chik?" Tanya dey, yang melihat chika gelisah.

"Sama sekali enggak." Jawab chika.

"Dia alasan ga masuk nya karna apa?" Tanya eli. Chika menggeleng.

"Tanpa keterangan. Gue nanya temen temen nya juga gaada yang tau kemana dia." Jawab chika menaruh wajahnya di meja.

"Kenapa gak nyoba dateng kerumahnya aja chik?" Usul indah.

"Oh iya bener juga ya, tar deh gue mampir kerumahnya." Jawab chika.

"Chik, lo udah nyaman banget ya sama christy?" Tanya dey.

"Udah mau 3 bulan ya? 2 minggu lagi." Jawab chika, melihat kalender.

"Terus gimana? Lo udah siap." Tanya eli, pada chika.

"Mau gak mau harus siap kan?" Tanya chika, ia kembali mencoba untuk mengechat christy, namun ceklis satu.

"Terus nanti mau bilang ke dia apa?" Tanya indah.

"Bingung." Ucap chika, ia belum memikirkan apa yang akan dia ucapkan pada christy.

"Jujur, gue sebenernya sayang banget sama kitty, kayak kitty tuh udah gue anggep kayak adek gue sendiri. Dia bener-bener kayak adek buat gue, gue juga dapetin feedback yang baik dari dia." Lanjut chika.

"Bahkan satu sekolah juga ngiranya kalian berdua itu adek kakak, sayang sih sebenernya kalau tiba-tiba enggak lagi." Ucap indah, ia merasa chika bahagia dengan christy begitupun sebaliknya.

"Setuju sih sama indah, siapa coba yang gak kenal sama CH2 nya sekolah ini?" Tengil dey.

"Tapi chika udah terikat perjanjian ma kita kalo cuma 3 bulan." Ucap eli yang ikut galau.

"Batalin aja lah ya." Ucap dey.

"Tapi kalo dibatalin bentar lagi udah 3 bulan anjir, nanggung banget weh." Ucap eli.

"Iya sih, trus gimana chik?" Tanya dey.

"Gapapa, lanjutin aja. Bentar lagi juga 3 bulan, dan perjanjian itu akan berhenti. Lagian gue juga bisa deketin dia lagi sehabis selesai perjanjian itu." Jawab chika, mantap.

"Tapi apa dia gak curiga?" Tanya indah.

"Gak bakal, gue bilang aja sibuk ujian atau apa kek, nanti kalau udah mood gue deketin dia lagi." Ucap chika enteng.

"Dasar buaya, gampang bener mainin hati orang." Cibir dey.

"Santai aja kali, kan emang awalnya gue deketin dia karna tantangan kan. Dan gue hampir nyelesain tantangan itu, jangan lupa janji lo pada pengen ngasih gue reward." Ucap chika menagih teman-temannya.

"Iye, iye nanti dikasih kalau udah waktunya." Ucap dey.

"Selesain dulu aja kali tantangannya, baru minta." Cibir eli, chika terkekeh.

"Oh jadi karna tantangan, liat aja nanti kita liat gimana reaksi anak itu kalau tau ketua osis deketin dia karna sebuah tantangan." Ucap orang itu tersenyum miring.

****
Saat ini chika sudah berada didepan rumah christy, ia melihat rumah ini sepi, namun ia tetap mencoba untuk masuk kedalam.

TOK TOK TOK

chika memencet bell, namun tidak ada yang keluar. Ia memencet sekali lagi terbukalah pintu yang menampakkan shani dengan mata sembabnya.

"Chikaaa, tolongin tante." Ucap shani memohon kepada chika.

serta mulia [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang